Alasan dan Saran Menilai Kegiatan Pengembangan Profesi Guru
Konsep
Alasan dan Saran
untuk Menilai Kegiatan Pengembangan Profesi Guru
Pedoman
untuk mendukung pelaksanaan tugas tim teknis penilai
pengembangan profesi guru
Pengantar
Daftar Isi
|
hlm
|
Pengantar
|
|
Daftar Isi
|
|
Langkah dalam Menilai Kegiatan Pengembangan
Profesi
|
|
Jenis Kegiatan
Pengembangan Profesi Guru
|
|
Jenis Karya Tulis
Ilmiah dan Angka Kreditnya
|
|
Jenis Alat Peraga dan Angka Kreditnya
|
|
Jenis Teknologi Tepat Guna dan Angka Kreditnya
|
|
Jenis Karya Seni dan Angka Kreditnya
|
|
Alasan dan Penolakan Karya Tulis Ilmiah
|
|
Alasan dan Penolakan Alat Peraga
|
|
Alasan dan Penolakan Teknologi Tepat Guna
|
|
Alasan dan Penolakan Karya Seni
|
|
Penutup
|
|
Langkah dalam menilai
Kegiatan Pengembangan Profesi
a.
Perhatikan identitas guru yang akan dinilai karya pengembangan profesinya.
b.
Tentukan jenis karya pengembangan profesi yang diusulkan.
c.
Baca langkah-langkah penilaian untuk setiap jenis karya pengembangan
profesi.
Bila pengembangan profesi berupa karya tulis ilmiah, langkah menilainya sebagai berikut:
1.
Baca secara
teliti karya tulis ilmiah yang dinilai.
2.
Tentukan dengan
tepat jenis karya tulis ilmiah.
3.
Bila karya tulis ilmiah tersebut merupakan pengajuan kembali (apelan),
atau yang pernah ditolak, baca dengan cermat isi surat penolakan terdahulu, dan
pahami apa yang disarankan dalam surat tersebut. Bila tidak ada surat
terdahulu, tanyakan kepada sekretariat.
4.
Baca dengan cermat dan teliti karya tulis ilmiah dengan
memastikan kesesuaiannya dengan persyaratan yang ditentukan (APIK), kesesuaian
kerangka isi, kelengkapan pengesahan, dan persyaratan serta bukti fisik lain.
5.
Bila telah memenuhi
syarat berikan nilai sesuai dengan yang ditetapkan (lihat tabel besaran angka
kredit karya tulis ilmiah).
6.
Bila tidak
memenuhi syarat, tetapkan alasan penolakan dan saran sesuai dengan nomor kode
alasan penolakan.
7.
Tuliskan nomor
kode alasan penolakan dalam format penilaian untuk dapat diproses selanjutnya.
Bila pengembangan profesi berupa alat
peraga /bimbingan, langkah menilainya sebagai berikut:
1. Baca laporan pembuatan dan penggunaan alat peraga yang
diajukan, serta cermati foto pembuatan
dan penggunaan (yang pada umumnya terdiri atas empat buah foto, yaitu bahan, foto proses, foto benda
jadi, dan foto penggunaan).
2. Simpulkan jenis alat peraga/bimbingan yang diajukan.
3. Bila alat peraga tersebut merupakan pengajuan kembali (apelan), atau yang pernah ditolak,
baca dengan cermat isi surat penolakan terdahulu, dan pahami apa yang
disarankan dalam surat tersebut. Bila tidak ada surat terdahulu, tanyakan
kepada sekretariat.
4. Lihat apakah pada tujuan pembuatan telah dicantumkan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar/Program Layanan yang hendak dicapai.
5.
Bila telah memenuhi
syarat, berikan nilai sesuai dengan yang ditetapkan (lihat tabel besaran angka
kredit Alat Peraga).
6.
Bila tidak
memenuhi syarat, tetapkan alasan penolakan dan saran sesuai dengan nomor kode
alasan penolakan.
7.
Tuliskan nomor
kode alasan penolakan dalam format penilaian untuk dapat diproses selanjutnya.
Bila pengembangan profesi berupa karya
teknologi tepat guna, langkah menilainya sebagai berikut:
1.
Baca laporan
pembuatan dan penggunaan alat peraga yang diajukan, serta cermati foto pembuatan dan penggunaan (yang umumnya
terdiri dari empat buah foto, yaitu
bahan, foto proses, foto benda jadi, dan foto penggunaan).
2.
Simpulkan jenis karya teknologi tepat guna.
3.
Bila teknologi
tepat guna tersebut merupakan pengajuan kembali (apelan), atau yang pernah ditolak, baca dengan cermat isi
surat penolakan terdahulu, dan pahami apa yang disarankan dalam surat tersebut.
Bila tidak ada surat terdahulu, tanyakan kepada sekretariat.
4.
Lihat apakah pada tujuan pembuatan telah jelas manfaatnya.
5.
Bila telah memenuhi
syarat, berikan nilai sesuai dengan yang ditetapkan (lihat tabel besaran angka
kredit karya teknologi tepat guna).
6.
Bila tidak
memenuhi syarat, tetapkan alasan penolakan dan saran sesuai dengan nomor kode
alasan penolakan.
7.
Tuliskan nomor
kode alasan penolakan dalam format penilaian untuk dapat diproses selanjutnya.
Bila pengembangan profesi berupa karya seni, langkah
menilainya sebagai berikut:
1.
Pelajari dengan
teliti karya seni yang dinilai.
2.
Tentukan dengan
tepat jenis karya seni.
3.
Bila karya seni tersebut
merupakan pengajuan kembali (apelan),
atau yang pernah ditolak, baca dengan
cermat isi surat penolakan terdahulu, dan pahami apa yang disarankan dalam
surat tersebut. Bila tidak ada surat terdahulu, tanyakan kepada sekretariat.
4.
Pelajari dengan cermat dan teliti karya seni dengan
memastikan kesesuaiannya dengan persyaratan yang ditentukan (APIK), kesesuaian
kerangka isi, kelengkapan pengesahan dan persyaratan, serta bukti fisik lain.
5.
Bila telah memenuhi
syarat, berikan nilai sesuai dengan yang ditetapkan (lihat tabel besaran angka
kredit karya seni).
6.
Bila tidak
memenuhi syarat, tetapkan alasan penolakan dan saran sesuai dengan nomor kode
alasan penolakan.
7. Tuliskan nomor kode alasan penolakan dalam format
penilaian untuk dapat diproses selanjutnya.
Jenis Kegiatan Pengembangan Profesi
Guru dan Angka Kreditnya
Jenis Karya Tulis
Ilmiah dan Angka Kreditnya
Karya tulis ilmiah pada kegiatan pengembangan profesi
guru, terdiri atas 7 (tujuh) jenis, dengan rincian sebagai berikut:
No
|
Jenis Karya Tulis
Ilmiah
|
Jenis Publikasi
|
Angka Kredit
|
1
|
Karya tulis ilmiah hasil
penelitian, pengkajian, survei,
dan/atau
evaluasi
|
Berupa buku yang diedarkan secara
nasional
|
12,5
|
Berupa tulisan (artikel ilmiah)
yang dimuat pada majalah ilmiah yang
diakui oleh Depdiknas
|
6,0
|
||
Berupa buku yang tidak diedarkan
secara nasional
|
8,0
|
||
Berupa makalah
yang didokumentasi di sekolah
|
4,0
|
2
|
Karya tulis ilmiah yang merupakan tinjauan atau gagasan
sendiri dalam bidang pendidikan
|
Berupa buku yang diedarkan secara
nasional
|
8,0
|
Berupa tulisan (artikel ilmiah)
yang dimuat pada majalah ilmiah yang
diakui oleh Depdiknas
|
4,0
|
||
Berupa buku yang tidak diedarkan
secara nasional
|
7,0
|
||
Berupa makalah
yang
didokumentasi
di sekolah
|
3,5
|
||
3
|
Karya tulis ilmiah yang berupa tulisan ilmiah populer yang disebarkan melalui media masa
|
Berupa tulisan (artikel ilmiah)
yang dimuat pada media masa
|
2,0
|
4
|
Karya tulis ilmiah yang berupa tinjuan, gagasan, atau
ulasan ilmiah yang disampaikan sebagai prasaran dalam pertemuan ilmiah
|
Berupa makalah
dari prasaran yang disampaikan pada pertemuan ilmiah
|
2,5
|
5A
|
Karya tulis ilmiah yang berupa buku pelajaran
|
Berupa buku yang bertaraf nasional
( disahkan oleh BSNP/Pusat Perbukuan Depdiknas dan ber-ISBN )
|
5
|
Berupa buku yang bertaraf propinsi
( disahkan oleh Dinas Pendidikan propinsi dan ber-ISBN )
|
3
|
||
Berupa buku tetapi belum ber-ISBN
|
1
|
||
5B
|
Karya tulis ilmiah yang berupa Modul
|
Berupa modul yang bertaraf nasional
( disahkan oleh BSNP/Pusat Perbukuan Depdiknas)
|
5
|
|
|
Berupa modul yang bertaraf propinsi ( disahkan oleh dinas
pendidikan provinsi )
|
3
|
|
|
Berupa modul tetapi
belum di sahkan oleh pejabat berwenang Nasional/provinsi
|
1
|
6
|
Karya tulis ilmiah yang berupa diktat pelajaran
|
Berupa diktat
yang digunakan di sekolahnya
|
1
|
7
|
Karya tulis ilmiah yang berupa karya terjemahan
|
Berupa karya terjemahan buku
pelajaran/ karya ilmiah yang bermanfaat bagi pendidikan
|
2.5
|
Jenis Alat Peraga dan Angka Kreditnya
Alat Peraga pada kegiatan
pengembangan profesi guru adalah sebagai berikut:
Karya Inovatif
|
Jenis
Publikasi
|
Angka Kredit
|
Alat Peraga
|
poster/flip chart/ alat-alat
permainan/ model/ alat peraga praktek/ transparancy/
slide/film/cutaway/animasi
|
0,5
|
Jenis Karya Teknologi Tepat Guna
dan Angka Kreditnya
Karya Teknologi Tepat Guna pada kegiatan pengembangan profesi guru adalah sebagai berikut:
Teknologi Tepat Guna
|
Jenis
Publikasi
|
Angka Kredit
|
Teknologi Tepat Guna
|
instrumen tes dan/atau non- tes dalam layanan bimbingan dan konseling/
alat permainan untuk melatih kecerdasan/ alat permainan untuk melatih
keterampilan/ alat praktikum/ bahan ajar interaktif
|
5
|
Jenis Karya Seni dan Angka Kreditnya
Karya seni pada kegiatan
pengembangan profesi guru terdiri atas 2 (dua) macam dengan rincian
sebagai berikut:
No
|
Jenis
Karya Seni
|
Jenis
Publikasi
|
Angka Kredit
|
1.
|
Karya seni yang bukti fisiknya langsung disertakan pada saat penilaian:
seni sastra, seni desain grafis, seni audio visual (film, musik animasi, company profile), seni kriya kecil
|
1.1. Diterbitkan dalam bentuk buku ber-ISBN atau
diterbitkan melalui media massa ber-ISSN atau disiarkan melalui media
elektronik nasional
1.2. Dipamerkan, dipertunjukkan, atau diedarkan
minimal pada tingkat kabupaten /kota
1.3.
Jumlah minimal setiap jenis
karya seni:
a.
Seni film, musik, animasi dan
company profile : 1 unit berdurasi
minimal 15 menit
b.
Seni sastra : novel 1 buah,
cerpen 10 buah, puisi 20 buah, dan naskah drama 1 buah dengan panjang minimal
10. 000 kata
c.
Seni desain grafis dan seni
kriya kecil: 20 buah karya yang berbeda
d.
Jenis karya seni yang
persyaratannya disesuaikan dengan rumpun karya seni
yang relevan.
|
5
|
2.
|
Karya seni yang bukti fisiknya tidak bdapat disertakan pada saat
penilaian: seni rupa, seni desain grafis dan kriya dalam bentuk besar, seni
pertunjukan (teater, musik, tari, dan sejenisnya)
|
2.1. Naskah dokumen portofolio karya seni yang diusulkan yang
berisikan:
a.
Bagian
awal: jenis karya seni, judul karya seni, nama pencipta, dan waktu penciptaan
b. Bagian isi: foto-foto dan deskripsi perencanaan
penciptaan, proses penciptaan/kreatif, dan hasil
c. Bagian akhir/pendukung: lampiran dan
kelengkapan lain yang relevan dan diperlukan (surat keterangan dari kepala sekolah,
rekomendasi pengakuan dari Dewan Kesenian Daerah atau organisasi profesi seni
yang relevan atau Dinas Pendidikan minimal tingkat kabupaten/kota atau surat
keterangan telah dipamerkan/dipertunjukkan atau diedarkan minimal pada tingkat
kabupaten /kota atau surat lomba seni minimal tingkat kabupaten/kota
2.2 Jumlah minimal karya seni yang diusulkan:
a. Seni rupa (lukis, patung, kriya besar, desain
grafis besar, dsb): 3 buah
b. Seni pertunjukkan (teater, tari, musik, dan
sejenisnya): 1 buah
c. Jenis karya seni yang lain persyaratannya
disesuaikan dengan rumpun karya seni yang bersangkutan.
|
5
|
Untuk Jenis Pengembangan
Profesi Guru yang berupa Kegiatan
Pengembangan Kurikulum belum
dijabarkan dalam buku ini.
I. ALASAN DAN PENOLAKAN
KARYA TULIS ILMIAH
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
1
|
Pada karya tulis ilmiah terdapat indikasi yang
menunjukkan bahwa karya tulis ilmiah tersebut tidak asli, seperti data
yang tidak konsisten, lokasi, nama sekolah, dan data yang dipalsukan,
lampiran yang tidak sesuai, dan lain-lain.
(Penilai harus menuliskan / menandai hal-hal yang
diduga tidak asli pada karya tulis
ilmiah yang dinilainya)
|
Terdapat indikasi yang menunjukkan karya tulis ilmiah ini
diragukan keasliannya, yaitu adanya berbagai data yang tidak konsisten.
Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru, karya
sendiri, dalam bidang pendidikan yang
berfokus pada laporan kegiatan nyata
yang bersangkutan dalam pengembangan profesinya sebagai guru, misalnya berupa laporan penelitian, atau tinjauan
ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer, diktat, buku pelajaran, atau
karya terjemahan.
Bila karya tulis ilmiah tersebut berupa laporan
penelitian, sistematikanya paling
tidak memuat
(Bab I) Pendahuluan yang menjelaskan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kemanfaatan
hasil penelitian; (Bab II) Kajian / tinjauan pustaka yang berisi
uraian tentang kajian teori dan pustaka dari hal yang dipermasalahkan;
(Bab III) Metode penelitian yang
menjelaskan prosedur pelaksanaan penelitian;
(Bab IV) Hasil dan analisis hasil
penelitian; dan (Bab V) Simpulan dan saran-saran.
Laporan penelitian harus pula melampirkan (a) semua
instrumen yang digunakan dalam penelitian, (b) contoh isian instrumen,
(c) dokumen pelaksanaan penelitian yang lain seperti misalnya,
analisis perhitungan, surat izin,
foto-foto kegiatan, dan daftar
hadir.
|
TIDAK
ASLI
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
2A
|
Pada karya tulis ilmiah terdapat indikasi yang menunjukkan
kejanggalan misalnya:
Dalam satu tahun, seorang guru mengajukan lebih dari
dua buah karya tulis ilmiah hasil penelitian.
(Catatan: Apabila setiap semester dilakukan satu
penelitian, maka dalam setahun,
dihasilkan maksimal dua karya tulis ilmiah hasil penelitian)
|
Terdapat indikasi yang menunjukkan karya tulis ilmiah ini diragukan
keasliannya karena banyaknya laporan hasil penelitian dalam kurun waktu yang
tersedia tampak kurang wajar.
Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru, karya sendiri, dalam
bidang pendidikan yang berfokus pada
laporan kegiatan nyata yang
bersangkutan dalam pengembangan profesinya sebagai guru, misalnya berupa laporan penelitian atau tinjauan
ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer, diktat, buku pelajaran, atau
karya terjemahan.
Bila karya tulis ilmiah tersebut berupa laporan penelitian, sistematikanya paling tidak memuat
(Bab I) Pendahuluan yang menjelaskan Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Kemanfaatan
Hasil Penelitian; (Bab II) Kajian / Tinjauan Pustaka yang berisi
uraian tentang kajian teori dan pustaka dari hal yang dipermasalahkan;
(Bab III) Metode Penelitian yang
menjelaskan prosedur pelaksanaan
penelitian; (Bab IV) Hasil dan
Analisis hasil penelitian; dan (Bab V) Simpulan dan Saran-Saran.
Laporan penelitian harus pula
melampirkan (a) semua instrumen yang digunakan dalam penelitian, (b)
contoh isian instrumen, (c) dokumen pelaksanaan penelitian yang
lain seperti analisis perhitungan, surat izin, foto-foto kegiatan, dan daftar hadir.
|
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan Penolakan
dan Saran
|
2B
|
Pada karya tulis ilmiah yang merupakan tinjauan atau gagasan
sendiri dalam bidang pendidikan terdapat indikasi yang menunjukkan kejanggalan misalnya:
Dalam satu
tahun, seorang guru mengajukan lebih dari tiga buah karya tulis ilmiah, tinjauan, atau gagasan sendiri dalam bidang pendidikan yang berupa makalah.
|
Terdapat indikasi
yang menunjukkan karya tulis ilmiah tinjauan atau gagasan sendiri dalam bidang pendidikan ini diragukan keasliannya, yaitu banyaknya tinjauan atau gagasan sendiri dalam bidang pendidikan yang dihasilkan yang kurang sesuai dengan waktu pelaksanaan yang tersedia.
Disarankan untuk
membuat karya tulis ilmiah baru, karya sendiri, dalam bidang pendidikan yang berfokus pada laporan kegiatan
nyata yang bersangkutan dalam pengembangan
profesinya sebagai guru, misalnya
berupa laporan penelitian, atau tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah,
karya ilmiah populer, diktat, buku pelajaran, atau karya terjemahan.
Bila karya tulis
ilmiah tersebut berupa tinjauan atau gagasan sendiri dalam bidang pendidikan, sistematikanya paling tidak memuat:
a.
pendahuluan
terdiri dari (1) latar belakang masalah, dan (2) rumusan masalah;
b.
kajian teori
yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji;
c.
sajian
fakta-fakta yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan
masalah di kelas/sekolahnya;
d.
pembahasan
atau ulasan tentang bagaimana memecahkan masalah yang berupa gagasan penulis
dengan didasarkan/didukung teori dan fakta yang ada; dan
e.
simpulan yang
sesuai dengan permasalahan serta bahasan yang ada.
|
TIDAK
ASLI
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
3
|
Pada karya tulis
ilmiah terdapat indikasi yang menunjukkan kejanggalan misalnya :
Beberapa karya tulis
ilmiah dari guru yang sama, sangat berbeda kualitasnya.
Misalnya satu karya
tulis ilmiah berkualitas setara tesis, sedang karya tulis ilmiah lain
yang, mempunyai kualitas yang sangat jauh berbeda.
Tidak wajar apabila
kualitas karya tulis ilmiah dari guru yang sama, mempunyai mutu yang sangat
jauh berbeda.
|
Terdapat indikasi
yang menunjukkan karya tulis ilmiah ini diragukan keasliannya, yaitu adanya
perbedaan mutu karya tulis ilmiah yang mencolok di antara
karya-karya yang dibuat oleh
seorang guru yang sama
Disarankan untuk
membuat karya tulis ilmiah baru, karya sendiri, dalam bidang pendidikan yang berfokus pada laporan kegiatan
nyata yang bersangkutan dalam pengembangan
profesinya sebagai guru, misalnya
berupa laporan penelitian atau tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah, karya
ilmiah populer, diktat, buku pelajaran, atau karya terjemahan.
Bila karya tulis
ilmiah tersebut berupa laporan penelitian maka sistematikanya paling tidak memuat
(Bab I) Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar
Belakang Masalah, Perumusan Masalah,
Tujuan dan Kemanfaatan Hasil Penelitian; (Bab II) Kajian / Tinjauan
Pustaka yang berisi uraian tentang kajian teori dan pustaka
dari hal yang dipermasalahkan; (Bab III)
Metode Penelitian yang menjelaskan tentang prosedur pelaksanaan penelitian;
(Bab IV) Hasil dan Analisis hasil
penelitian; dan (Bab V) Simpulan dan Saran-Saran.
Laporan penelitian
harus pula melampirkan (a) semua
instrumen yang digunakan dalam penelitian, (b) contoh isian instrumen,
(c) dokumen pelaksanaan penelitian yang lain seperti misalnya,
analisis perhitungan, surat izin,
foto-foto kegiatan, dan daftar hadir.
|
TIDAK
ASLI
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
4
|
Pada karya tulis ilmiah terdapat indikasi yang
menunjukkan kejanggalan misalnya:
karya tulis ilmiah yang dinyatakan dibuat dalam waktu
yang berbeda (misalnya tahun-tahun yang berbeda) mempunyai kesamaan yang mencolok
satu dengan yang lainnya.
Kesamaan itu misalnya tampak pada kata pengantar,
tanggal pengesahan, tanggal pembuatan, foto pelaksanaan yang sama, dan
data lain yang menunjukkan ketidakwajaran.
|
Terdapat indikasi yang menunjukkan karya tulis ilmiah
ini diragukan keasliannya, yaitu
terdapat banyak kesamaan mencolok
di antara karya tulis ilmiah yang
dinyatakan dibuat pada waktu yang berbeda.
Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru, karya
sendiri, dalam bidang pendidikan yang
berfokus pada laporan kegiatan nyata
yang bersangkutan dalam pengembangan profesinya sebagai guru, misalnya berupa laporan penelitian, atau tinjauan
ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer, diktat, buku pelajaran, atau
karya terjemahan.
Bila karya tulis ilmiah tersebut berupa laporan
penelitian, sistematikanya paling
tidak memuat
(Bab I) Pendahuluan yang menjelaskan Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Kemanfaatan
Hasil Penelitian; (Bab II) Kajian / Tinjauan Pustaka yang berisi
uraian tentang kajian teori dan pustaka dari hal yang dipermasalahkan;
(Bab III) Metode Penelitian yang
menjelaskan prosedur pelaksanaan penelitian; (Bab IV) Hasil dan Analisis hasil penelitian; dan
(Bab V) Simpulan dan Saran-Saran.
Laporan penelitian harus pula melampirkan (a) semua
instrumen yang digunakan dalam penelitian, (b) contoh isian instrumen,
(c) dokumen pelaksanaan penelitian yang lain seperti analisis perhitungan,
surat izin, foto-foto kegiatan, dan daftar
hadir.
|
TIDAK
ASLI
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
5A
|
Karya tulis ilmiah yang diajukan sangat mirip skripsi,
tesis, atau desertasi (yang sangat mungkin karya orang lain atau karya yang
bersangkutan)
Hal ini tampak dari sajian isi, format kelengkapan
kepustakaan, kedalaman teori, dan terutama permasalahan penelitiannya.
|
Terdapat indikasi
yang menunjukkan karya tulis ilmiah ini diragukan keasliannya, yaitu adanya
kemiripan yang sangat mencolok dengan skripsi, tesis atau desertasi (yang sangat mungkin karya orang lain).
Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru, karya
sendiri, dalam bidang pendidikan yang
berfokus pada laporan kegiatan nyata
yang bersangkutan dalam pengembangan profesinya sebagai guru, misalnya berupa laporan penelitian atau tinjauan
ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer, diktat, buku pelajaran, atau
karya terjemahan.
Bila karya tulis ilmiah tersebut berupa laporan
penelitian, sistematikanya paling
tidak memuat
(Bab I) Pendahuluan yang menjelaskan Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Kemanfaatan
Hasil Penelitian; (Bab II) Kajian / Tinjauan Pustaka yang berisi
uraian tentang kajian teori dan pustaka dari hal yang dipermasalahkan;
(Bab III) Metode Penelitian yang
menjelaskan prosedur pelaksanaan penelitian; (Bab IV) Hasil dan Analisis hasil penelitian; dan
(Bab V) Simpulan dan Saran-Saran.
Laporan penelitian harus pula melampirkan (a) semua instrumen
yang digunakan dalam penelitian, (b) contoh isian instrumen,
(c) dokumen pelaksanaan penelitian yang lain seperti analisis
perhitungan, surat izin, foto-foto
kegiatan, dan daftar hadir.
|
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan Penolakan
dan Saran
|
5B
|
Karya tulis ilmiah
yang diajukan adalah skripsi, tesis, atau disertasi dari yang bersangkutan
|
Terdapat indikasi
yang menunjukkan karya tulis ilmiah adalah
skripsi atau tesis dari yang
bersangkutan.
Skripsi atau tesis sudah dinilai dan memperoleh angka
kredit dalam proses belajar mengajar (PBM) sehingga tidak dapat dinilai dalam
kegiatan pengembangan profesi.
Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru, karya
sendiri, dalam bidang pendidikan yang
berfokus pada laporan kegiatan nyata
yang bersangkutan dalam pengembangan profesinya sebagai guru, misalnya berupa laporan penelitian atau tinjauan
ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer, diktat, buku pelajaran, atau
karya terjemahan.
Bila karya tulis ilmiah tersebut berupa laporan
penelitian, sistematikanya paling
tidak memuat
(Bab I) Pendahuluan yang menjelaskan Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Kemanfaatan
Hasil Penelitian; (Bab II) Kajian / Tinjauan Pustaka yang berisi
uraian tentang kajian teori dan pustaka dari hal yang dipermasalahkan;
(Bab III) Metode Penelitian yang
menjelaskan prosedur pelaksanaan penelitian; (Bab IV) Hasil dan Analisis hasil penelitian; dan
(Bab V) Simpulan dan Saran-Saran.
Laporan penelitian
harus pula melampirkan (a) semua instrumen yang digunakan dalam penelitian, (b) contoh
isian instrumen, (c) dokumen pelaksanaan penelitian yang
lain seperti analisis perhitungan, surat izin, foto-foto kegiatan, dan daftar hadir.
|
TIDAK
ASLI
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
6
|
Beberapa karya tulis
ilmiah (yang umumnya berasal dari daerah yang sama) sangat mirip.
Kemiripan yang
mencolok tersebut tampak pada
pengantar, abstrak, teori, daftar pustaka,
yang tertulis sama baik bentuk dan ukuran huruf, kata-demi-kata,
kalimat dan lain-lain.
Fakta di lapangan
menunjukkan adanya biro jasa yang bersedia “membuatkan” karya tulis ilmiah bagi
para guru.
|
Terdapat indikasi
yang menunjukkan karya tulis ilmiah ini diragukan keasliannya, yaitu
adanya berbagai kesamaan mencolok
dengan karya tulis ilmiah yang dibuat
oleh guru yang lain dari daerah yang sama.
Disarankan untuk
membuat karya tulis ilmiah baru, karya sendiri, dalam bidang pendidikan yang berfokus pada laporan kegiatan
nyata yang bersangkutan dalam pengembangan
profesinya sebagai guru, misalnya
berupa laporan penelitian atau
tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer, diktat, buku
pelajaran, atau karya terjemahan.
Bila karya tulis
ilmiah tersebut berupa laporan penelitian, sistematikanya paling tidak memuat
(Bab I) Pendahuluan yang menjelaskan Latar Belakang
Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan
Kemanfaatan Hasil Penelitian; (Bab II) Kajian / Tinjauan Pustaka yang berisi
uraian tentang kajian teori dan pustaka dari hal yang dipermasalahkan;
(Bab III) Metode Penelitian yang
menjelaskan prosedur pelaksanaan penelitian; (Bab IV) Hasil dan Analisis hasil penelitian; dan
(Bab V) Simpulan dan Saran-Saran.
Laporan penelitian
harus pula melampirkan (a) semua
instrumen yang digunakan dalam penelitian, (b) contoh isian instrumen,
(c) dokumen pelaksanaan penelitian yang lain seperti analisis perhitungan, surat izin, foto-foto kegiatan, dan daftar hadir.
|
TIDAK
PERLU
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
7
|
Karya tulis ilmiah
dinyatakan sebagai tinjauan / gagasan ilmiah,tetapi (a) hanya
berupa deskripsi atau paparan tentang
hal yang terlalu luas/ terlalu umum, (b) tidak terkait dengan permasalahan yang ada di sekolah/
kelasnya, atau (c) tidak ada hal yang berkaitan dengan kegiatan yang
bersangkutan sebagai guru di kelasnya.
Contoh judul:
(a)
Membangun Karakter Bangsa melalui
Kegiatan Ekstra Kurikuler
(b)
Dalam Rangka
HUT PGRI Guru Bertanggung Jawab
untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Indonesia
(c)
Peranan Perpustakaan dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
|
Karya tulis illmiah
dinyatakan sebagai tinjauan ilmiah, tetapi belum memenuhi persyaratan karena
hal yang dipermasalahkan berupa deskripsi tentang
hal yang terlalu luas/ terlalu umum,
tidak terkait dengan permasalahan yang
ada di sekolah/ kelasnya atau tidak ada hal yang berkaitan dengan kegiatan yang bersangkutan
sebagai guru di kelasnya
Disarankan untuk membuat
karya tulis ilmiah baru, dalam bidang pendidikan yang berfokus pada laporan kegiatan
nyata yang bersangkutan dalam
pengembangan profesinya sebagai guru, misalnya berupa laporan penelitian, atau tinjauan
ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer, diktat, buku pelajaran, atau
karya terjemahan.
Bila berupa tinjauan ilmiah paling tidak memuat
:
1. pendahuluan yang terdiri dari (a) latar belakang masalah, (b) rumusan
masalah, (c) tujuan dan manfaat penulisan;
2. kajian teori yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji;
3. sajian fakta-fakta yang terkait dengan pelaksanaan tugas yang
bersangkutan di kelas/ sekolahnya;
4. tinjauan atau ulasan tentang bagaimana memecahkan masalah atau mengurangi
masalah yang berupa gagasan yang bersangkutan berdasar teori dan fakta yang
ada; dan
5. simpulan dan saran.
|
TIDAK
PERLU
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan Penolakan
dan Saran
|
8A
|
Karya tulis ilmiah
dinyatakan sebagai tulisan
ilmiah populer, tetapi (a) tidak terkait
dengan permasalahan yang ada di sekolah/ kelasnya, atau (b) tidak ada
hal yang berkaitan dengan kegiatan yang bersangkutan sebagai guru di kelasnya.
Contoh
:
1.
Potret Pelaksanaan Otonomi Pendidikan
2.
Peran Orang Tua dalam Pendidikan
3.
Konsep CBSA dalam Pendidikan di Indonesia
4.
Pariwisata di Kepulauan Seribu
|
Karya tulis ilmiah
dinyatakan sebagai tulisan ilmiah
populer, tetapi belum memenuhi persyaratan karena hal yang dibahas dalam
tulisan baru berupa deskripsi tentang
hal yang terlalu luas/ terlalu umum, atau tidak terkait dengan permasalahan yang ada di sekolah/
kelasnya, atau tidak ada hal yang berkaitan dengan
kegiatan yang bersangkutan sebagai guru.
Disarankan untuk membuat
karya tulis ilmiah baru, dalam bidang pendidikan yang berfokus pada laporan kegiatan
nyata yang bersangkutan dalam
pengembangan profesinya sebagai guru, misalnya berupa laporan penelitian atau tinjauan
ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer, diktat, buku pelajaran, atau
karya terjemahan.
Bila berupa tulisan
ilmiah populer isinya paling tidak memuat
hal-hal spesifik yang
berkaitan dengan tugasnya sebagai guru di sekolah yang didukung oleh data
relevan, ada permasalahan yang didukung oleh teori dan diakhiri dengan
simpulan dilakukan dalam rangka pengembangan profesinya.
|
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
8B
|
Karya tulis ilmiah
dinyatakan sebagai tulisan ilmiah populer, tetapi diterbitkan melalui media massa yang kurang memenuhi
syarat dalam tingkat peredaran media massa tersebut.
(misalnya, diterbitkan pada buletin tingkat sekolah, dan media
lokal di tingkat kecamatan)
|
Karya tulis ilmiah dinyatakan sebagai tulisan ilmiah
populer, tetapi belum memenuhi persyaratan
karena diterbitkan melalui media massa yang kurang memenuhi
syarat dalam tingkat peredaran media massa tersebut.
Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru, dalam bidang
pendidikan yang berfokus pada laporan
kegiatan nyata yang bersangkutan dalam
pengembangan profesinya sebagai guru, misalnya berupa laporan penelitian atau tinjauan
ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer, diktat, buku pelajaran, atau
karya terjemahan.
Bila berupa
tulisan ilmiah populer, hendaknya diterbitkan melalui media massa yang
memenuhi syarat dalam tingkat peredaran media massa tersebut, misalnya
melalui koran tingkat nasional atau paling tidak tingkat regional.
|
TIDAK
PERLU
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan Penolakan
dan Saran
|
9
|
Karya
tulis ilmiah dinyatakan sebagai
prasaran ilmiah yang diajukan dalam suatu seminar ilmiah, tetapi isi prasaran
mempermasalah-kan tentang hal-hal di
luar kegiatan pengembangan profesi guru
Contoh
:
1.
Peran PGRI dalam Pemilu
2.
Pengaruh Narkoba pada Sistem
Pendidikan Nasional
3.
Wayang, sebagai Budaya Bangsa
|
Karya tulis ilmiah
dinyatakan sebagai prasaran
ilmiah yang diajukan dalam suatu seminar ilmiah, tetapi isi prasarannya mempermasalahkan
tentang hal-hal di luar kegiatan pengembangan profesi guru, atau tidak terkait dengan permasalahan yang ada di sekolah/
kelasnya.
Disarankan untuk membuat
karya tulis ilmiah baru, dalam bidang pendidikan yang berfokus pada laporan kegiatan
nyata yang bersangkutan dalam
pengembangan profesinya sebagai guru, misalnya berupa laporan penelitian, atau tinjauan
ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer, diktat, buku pelajaran, atau
karya terjemahan.
Bila berupa prasaran
dalam pertemuan ilmiah paling tidak prasaran tersebut memuat hal-hal yang berkaitan
kegiatan pengembangan profesi guru,
atau terkait dengan
permasalahan yang ada di sekolah/ kelasnya, atau berkaitan dengan kegiatan yang bersangkutan
sebagai guru.
Prasaran ilmiah harus dilakukan
pada pertemuan ilmiah minimal di
tingkat kabupaten,
dan dilengkapi dengan bukti fisik yang lengkap (daftar hadir, undangan,
makalah, pernyataan dari panitia seminar bahwa makalahnya telah
mempresentasikan, dan lain-lain)
|
TIDAK
PERLU
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
10
|
Isi karya tulis ilmiah berupa laporan penelitian di luar bidang pendidikan /
pembelajaran.
Karya tulis ilmiah lebih
merupakan penelitian bidang studi atau penelitian isi bahan pelajarannya.
Contoh judul:
1. Pengaruh Jumlah Faktor Air Semen pada Kekuatan Tekan
Beton.
2. Analisis Kesalahan Siswa dalam Mengubah Kalimat Aktif menjadi
Kalimat Pasif
3. Suatu Tinjauan tentang
Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah
|
Karya tulis
ilmiah dinyatakan sebagai laporan
hasil penelitian, namun hal yang dipermasalahkan
lebih berupa pembahasan isi /
materi pelajaran,. Penelitian yang dilakukan lebih berfokus pada
peneilian keilmuan di bidang studi
tertentu dan tidak terkait
dengan kegiatan nyata yang bersangkutan dalam kegiatan pengembangan profesinya
sebagai guru dalam proses pembelajaran.
Disarankan untuk membuat
karya tulis ilmiah baru, dalam bidang pendidikan yang berfokus pada laporan kegiatan
nyata yang bersangkutan dalam
pengembangan profesinya sebagai guru, misalnya berupa laporan penelitian, atau tinjauan
ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer, diktat, buku pelajaran, atau
karya terjemahan.
Bila karya tulis ilmiah tersebut berupa laporan
penelitian, sistematikanya paling
tidak memuat:
(Bab I) Pendahuluan yang menjelaskan Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Kemanfaatan
Hasil Penelitian; (Bab II) Kajian / Tinjauan Pustaka yang berisi
uraian tentang kajian teori dan pustaka dari hal yang dipermasalahkan;
(Bab III) Metode Penelitian yang
menjelaskan prosedur pelaksanaan penelitian; (Bab IV) Hasil dan Analisis hasil penelitian; dan
(Bab V) Simpulan dan Saran-Saran.
Laporan penelitian harus pula melampirkan (a) semua
instrumen yang digunakan dalam penelitian, (b) contoh isian instrumen
(c) dokumen pelaksanaan penelitian yang lain seperti analisis perhitungan,
surat izin, foto-foto kegiatan, dan
daftar hadir.
|
TIDAK
PERLU
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
11
|
Karya tulis ilmiah dinyatakan sebagai Laporan
Penelitian Pembandingan, tetapi tidak tampak kegiatan
nyata apa yang telah dilakukan guru dalam kegiatan pengembangan profesi atau bahasan
hanya sebatas membandingkan variabel
yang telah jelas jawabannya
Contoh :
1. Adakah Perbedaan antara Siswa Laki-laki dan Perempuan
2. Adakah Perbedaan Prestasi Belajar antara Kelompok Siswa dari Keluarga Mampu dan Keluarga Kurang Mampu
|
Karya tulis ilmiah
dinyatakan sebagai laporan penelitian perbandingan, tetapi (a) tidak jelas kegiatan nyata apa
yang telah dilakukan guru dalam kegiatan penelitian pembandingan tersebut
dalam kaitanya kegiatan pengembangan profesi, (b) bahasan hanya sebatas
membandingkan variabel yang telah
jelas jawabannya dan tidak berkaitan dengan tindakan profesional guru dalam
peningkatan profesinya.
Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru, dalam
bidang pendidikan yang berfokus pada
laporan kegiatan nyata yang
bersangkutan dalam pengembangan profesinya sebagai guru, misalnya berupa laporan penelitian, atau tinjauan
ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer, diktat, buku pelajaran, atau
karya terjemahan.
Bila karya tulis ilmiah tersebut berupa laporan
penelitian pembandingan, sistematikanya
paling tidak memuat:
(Bab I) Pendahuluan yang menjelaskan Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Kemanfaatan
Hasil Penelitian; (Bab II) Kajian / Tinjauan Pustaka yang berisi
uraian tentang kajian teori dan pustaka dari hal yang dipermasalahkan;
(Bab III) Metode Penelitian yang
menjelaskan prosedur pelaksanaan penelitian pembandingan, yang terdiri dari :
Populasi, Sampling, Metode Pembandingan, Analisis data, dan lain-lain; (Bab
IV) Hasil dan Analisis hasil
penelitian; dan (Bab V) Simpulan dan Saran-Saran.
Laporan penelitian harus pula melampirkan (a) semua
instrumen yang digunakan dalam penelitian, b) contoh isian instrumen
(c) dokumen pelaksanaan penelitian yang lain seperti misalnya,
analisis perhitungan, surat izin,
foto-foto kegiatan, dan daftar hadir.
|
TIDAK
PERLU
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
12A
|
Karya tulis ilmiah dinyatakan sebagai laporan penelitian
deskriptif, tetapi (a) tidak jelas kegiatan nyata apa yang telah dilakukan guru dalam kegiatan
pengembangan profesinya atau (b) bahasan hanya sebatas mendeskripsikan data
tentang siswanya dalam kaitannya dengan sesuatu keadaan.
Contoh:
1.
Gambaran Penegakan Disiplin di SMU Cendekia
2.
Latar Belakang Siswa SD Karanganyar
3.
Minat Siswa SMP dalam Bidang Kesenian di Kota Medan
|
Karya tulis ilmiah dinyatakan
sebagai laporan penelitian deskriptif, tetapi (a) tidak jelas kegiatan nyata
apa yang telah dilakukan guru dalam kegiatan pengembangan profesinya, (b)
bahasan hanya sebatas mendeskripsikan data tentang siswanya dalam kaitannya
dengan sesuatu keadaan.
Disarankan untuk membuat
karya tulis ilmiah baru, dalam bidang pendidikan yang berfokus pada laporan kegiatan
nyata yang bersangkutan dalam
pengembangan profesinya sebagai guru, misalnya berupa laporan penelitian, atau tinjauan
ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer, diktat, buku pelajaran, atau
karya terjemahan.
Bila karya tulis
ilmiah berupa penelitian deskriptif,
paling tidak memuat:
Bab I) Pendahuluan yang menjelaskan Latar Belakang
Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan
Kemanfaatan Hasil Penelitian;
(Bab II) Kajian
/ Tinjauan Pustaka yang berisi uraian tentang kajian teori dan pustaka
dari hal yang dipermasalahkan;
(Bab III) Metode Penelitian Deskritif yang digunakan;
Populasi dan Sampel
(Bab IV) Hasil
dan Analisis hasil penelitian;
dan (Bab V) Simpulan dan Saran-Saran.
Laporan penelitian
harus pula melampirkan (a) semua
instrumen yang digunakan dalam penelitian, (b) contoh isian instrumen,
(c) dokumen pelaksanaan penelitian yang lain seperti analisis
perhitungan, surat izin, foto-foto
kegiatan, dan daftar hadir.
|
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
12B
|
Karya tulis ilmiah dinyatakan sebagai laporan penelitian
kualitatif, tetapi (a) tidak jelas adanya upaya pemecahan masalah yang
berkaitan dengan peningkatan profesinya, (b) belum mengikuti kaidah metode
penelitian kualitatif, (c) temuan data spesifik yang disampaikan tidak
lengkap, teknik analisisnya tidak jelas.
|
Karya tulis ilmiah
dinyatakan sebagai laporan penelitian kualitatif, tetapi (a) tidak jelas adanya upaya pemecahan masalah yang
berkaitan dengan peningkatan profesinya, (b) belum mengikuti kaidah metode
penelitian kualitatif, (c) temuan data spesifik yang disampaikan tidak
lengkap, teknik analisisnya tidak jelas
Disarankan untuk
membuat karya tulis ilmiah baru, dalam bidang pendidikan yang berfokus pada laporan kegiatan nyata yang bersangkutan dalam pengembangan
profesinya sebagai guru, misalnya
berupa laporan penelitian, atau tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah,
karya ilmiah populer, diktat, buku pelajaran, atau karya terjemahan.
Bila karya tulis
ilmiah berupa penelitian kualitatif, paling tidak memuat:
Bab I) Pendahuluan yang menjelaskan Latar Belakang
Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan
Kemanfaatan Hasil Penelitian;
(Bab II) Kajian
/ Tinjauan Pustaka yang berisi uraian tentang kajian teori dan pustaka
dari hal yang dipermasalahkan;
(Bab III) Metode Penelitian Deskritif yang digunakan;
Populasi dan Sampel
(Bab IV) Hasil
dan Analisis hasil penelitian;
dan (Bab V) Simpulan dan Saran-Saran.
Laporan penelitian
harus pula melampirkan (a) semua
instrumen yang digunakan dalam penelitian, (b) contoh isian instrumen,
(c) dokumen pelaksanaan penelitian yang lain seperti analisis
perhitungan, surat izin, foto-foto
kegiatan, dan daftar hadir.
|
TIDAK
PERLU
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
13
|
Karya tulis ilmiah
dinyatakan sebagai Laporan Penelitian Korelasi, tetapi tidak jelas kegiatan
nyata apa yang telah dilakukan guru dalam kegiatan pengembangan profesi, atau
bahasan hanya sebatas mengkorelasikan variabel yang telah jelas jawabannya
Contoh :
Korelasi antara
Motivasi dan Hasil Belajar
Korelasi antara
Panjang Tungkai dan Prestasi Lari
Catatan : Penelitian
korelasi masih dapat disetujui bila dilakukan oleh kepala sekolah yang
menggunakan guru sebagai populasi.
|
Karya tulis
ilmiah dinyatakan sebagai laporan
penelitian korelasi, tetapi (a) tidak jelas kegiatan nyata apa yang telah
dilakukan guru dalam kegiatan pengembangan profesi, (b) bahasan hanya sebatas
mengkorelasikan variabel-variabel yang
telah jelas jawabannya, dan tidak berkaitan dengan tindakan professional guru
dalam peningkatan profesinya.
Disarankan untuk
membuat karya tulis ilmiah baru, dalam bidang pendidikan yang berfokus pada laporan kegiatan
nyata yang bersangkutan dalam pengembangan
profesinya sebagai guru, misalnya berupa
laporan penelitian, atau tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah
populer, diktat, buku pelajaran, atau karya
terjemahan.
Bila karya tulis
ilmiah tersebut berupa laporan penelitian korelasi, sistematikanya paling tidak memuat
(Bab I) Pendahuluan yang menjelaskan Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Kemanfaatan
Hasil Penelitian yang harus dapat dijelaskan manfaat penelitian korelasi
tersebut dengan tujuan pengembangan profesi guru dan proses belajar
mengajarnya; (Bab II) Kajian / Tinjauan Pustaka yang berisi
uraian tentang kajian teori dan pustaka dari hal yang dipermasalahkan;
(Bab III) Metode Penelitian Korelasi
yang menjelaskan prosedur dan peran nyata guru dalam pelaksanaan penelitian;
(Bab IV) Hasil dan Analisis hasil penelitian
harus sesuai dengan variabel yang dikorelasikan terkait dengan peran nyata
guru dalam penelitian tersebut; dan (Bab V) Simpulan dan Saran-Saran.
Laporan penelitian harus pula melampirkan (a) semua
instrumen yang digunakan dalam penelitian, (b) contoh isian instrumen,
(c) dokumen pelaksanaan penelitian yang lain seperti misalnya,
analisis perhitungan, surat izin,
foto-foto kegiatan, dan daftar hadir.
|
TIDAK
ILMIAH
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
14 A
|
Karya tulis ilmiah dinyatakan berupa laporan penelitian, tetapi latar
belakang masalah tidak jelas sehingga tidak dapat menunjukkan pentingnya
hal yang dibahas dan hubungan masalah
tersebut dengan upayanya untuk mengembangkan profesinya sebagai guru (misalnya
tidak ada fakta spesifik yang berkaitan dengan masalah di sekolah atau
kelasnya)
|
Karya tulis ilmiah berupa laporan hasil penelitian
namun latar belakang masalah tidak jelas
sehingga tidak dapat menunjukkan pentingnya hal yang dibahas.
Latar belakang masalah penelitian harus dapat menunjukkan
pentingnya hal yang dibahas dan
hubungan masalah tersebut dengan upaya
guru dalam mengembangkan
profesinya.
Latar belakang masalah juga harus didukung oleh fakta
spesifik yang berkaitan dengan masalah yang nyata terjadi di sekolah atau
kelasnya.
Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru, dalam
bidang pendidikan yang berfokus pada
laporan kegiatan nyata yang
bersangkutan dalam pengembangan profesinya sebagai guru, misalnya berupa laporan penelitian, atau tinjauan
ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer, diktat, buku pelajaran, atau
karya terjemahan.
|
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
14 B
|
Karya tulis ilmiah dinyatakan berupa laporan penelitian, tetapi rumusan masalah tidak jelas sehingga kurang dapat diketahui apa
sebenarnya yang akan diungkapkan pada karya tulis ilmiahnya
|
Karya tulis ilmiah berupa laporan hasil penelitian, tetapi rumusan
masalah tidak jelas sehingga kurang dapat diketahui apa sebenarnya yang akan
diungkapkan pada karya tulis ilmiahnya
Rumusan masalah harus benar-benar dapat menunjukkan variabel-variabel apa
saja, dan bagaimana hubungan antar variabel tersebut yang akan dikaji dalam
penelitian.
Rumusan masalah hendaknya mampu memberikan gambaran yang jelas apa
sebenarnya yang akan dikaji pada penelitian tersebut.
Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru, dalam bidang
pendidikan yang berfokus pada laporan
kegiatan nyata yang bersangkutan dalam
pengembangan profesinya sebagai guru, misalnya berupa laporan penelitian, atau tinjauan
ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer, diktat, buku pelajaran, atau
karya terjemahan.
Bila karya tulis ilmiah tersebut berupa laporan penelitian, sistematikanya paling tidak memuat
(Bab I) Pendahuluan yang
menjelaskan latar belakang
masalah, perumusan masalah, tujuan dan
kemanfaatan hasil penelitian; (Bab II) Kajian / tinjauan pustaka yang berisi
uraian tentang kajian teori dan pustaka dari hal yang dipermasalahkan;
(Bab III) Metode penelitian yang
menjelaskan prosedur pelaksanaan penelitian;
(Bab IV) Hasil dan analisis hasil
penelitian; dan (Bab V) Simpulan dan saran-saran.
Laporan penelitian harus pula
melampirkan (a) semua instrumen yang digunakan dalam penelitian, (b)
contoh isian instrumen, (c) dokumen pelaksanaan penelitian yang
lain seperti misalnya, analisis perhitungan, surat izin, foto-foto kegiatan, dan daftar hadir.
|
TIDAK
ILMIAH
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
15
|
Karya tulis ilmiah berupa laporan penelitian, tetapi
(a) kebenarannya tidak terdukung oleh kebenaran teori,
kebenaran fakta dan kebenaran
analisisnya, atau (b) metode penelitian,
sampling, data, analisis hasil
yang tidak/kurang benar.
|
Karya tulis ilmiah berupa laporan hasil penelitian menunjukkan (a) kebenarannya tidak terdukung oleh kebenaran teori, kebenaran fakta dan kebenaran analisisnya, dan/atau (b)
metode penelitian, sampling, data, analisis hasil yang tidak/kurang benar.
Kajian teori atau kajian hasil-hasil penelitian terdahulu hendaknya
sesuai dengan variabel-variabel penelitian.
Metode penelitian, sampling dan analisis hasil harus dapat mendukung
ketercapaian hasil penelitian.
Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru, dalam bidang
pendidikan yang berfokus pada laporan
kegiatan nyata yang bersangkutan dalam
pengembangan profesinya sebagai guru, misalnya berupa laporan penelitian, atau tinjauan
ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer, diktat, buku pelajaran, atau
karya terjemahan.
Bila karya tulis ilmiah tersebut berupa laporan penelitian, sistematikanya paling tidak memuat
(Bab I) Pendahuluan yang
menjelaskan latar belakang
masalah, perumusan masalah, tujuan dan
kemanfaatan hasil penelitian; (Bab II) Kajian / tinjauan pustaka yang berisi
uraian tentang kajian teori dan pustaka dari hal yang dipermasalahkan;
(Bab III) Metode penelitian yang
menjelaskan prosedur pelaksanaan penelitian;
(Bab IV) Hasil dan analisis hasil
penelitian; dan (Bab V) Simpulan dan saran-saran.
Laporan penelitian harus pula
melampirkan (a) semua instrumen yang digunakan dalam penelitian, (b)
contoh isian instrumen, (c) dokumen pelaksanaan penelitian yang
lain seperti misalnya, analisis perhitungan, surat izin, foto-foto kegiatan, dan daftar hadir.
|
TIDAK ILMIAH
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
16
|
Karya tulis ilmiah dinyatakan sebagai Laporan PTK
(Penelitian Tindakan Kelas), tetapi tidak jelas apa, bagaimana dan
mengapa kegiatan tindakan yang dilakukan,
juga tidak jelas bagaimana peran hasil evaluasi dan refleksi pada
penentuan siklus-siklus berikutnya.
|
Karya tulis ilmiah dinyatakan sebagai laporan PTK, tetapi tidak jelas apa, bagaimana, dan
mengapa kegiatan tindakan yang dilakukan,
juga tidak jelas bagaimana peran hasil evaluasi dan refleksi pada
penentuan siklus-siklus berikutnya.
Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru,
misalnya berupa laporan penelitian
tindakan kelas, atau tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer,
diktat, buku pelajaran, dan karya terjemahan.
Bila karya tulis ilmiah tersebut berupa laporan penelitian tindakan kelas,
sistematikanya paling tidak memuat:
(Bab I) Pendahuluan yang menjelaskan Latar Belakang Masalah, Perumusan
Masalah dan Cara Pemecahan Masalah melalui rencana tindakan yang akan
dilakukan, Tujuan dan Kemanfaatan Hasil Penelitian; (Bab II) Kajian /
Tinjauan Pustaka yang berisi uraian tentang kajian teori dan pustaka
tentang apa, bagaimana dan mengapa kegiatan tindakan yang dilakukan; (Bab III) Metode Penelitian yang menjelaskan prosedur
penelitian; (Bab IV) Hasil penelitian
berisi tindakan tiap siklus, data lengkap tiap siklus, perubahan pada siswa,
guru dan kelas, bahasan seluruh siklus ; dan (Bab V) Simpulan dan
Saran-Saran.
Laporan penelitian harus pula melampirkan (a) semua
instrumen yang digunakan dalam penelitian, terutama lembar pengamatan, (b)
contoh-contoh hasil kerja dalam pengisian/ pengerjaan instrumen baik oleh
guru maupun siswa, (c) dokumen pelaksanaan penelitian yang lain seperti
foto-foto kegiatan, daftar hadir, cacatan harian dalam pelaksanaan PTK, dan surat izin.
|
TIDAK
ILMIAH
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
17
|
Karya tulis ilmiah dinyatakan sebagai laporan penelitian tindakan kelas (PTK), tetapi
apa yang dijelaskan dalam laporan ternyata hanya laporan pembelajaran biasa,
yaitu
a. tahapan dalam siklus hanya sama
dengan tahapan pembelajaran
b.
siklus hanya dilaksanakan dalam satu pertemuan
|
Karya tulis ilmiah dinyatakan
sebagai laporan PTK, tetapi apa yang dijelaskan dalam laporan tersebut hanya berupa laporan pembelajaran yang biasa, tidak ada tindakan yang merupakan
pembaharuan dari kegiatan yang biasa dilakukan, tahapan dalam siklus sama
dengan tahapan pembelajaran biasa. PTK bukan pembelajaran biasa, tetapi
merupakan proses mencoba dan menganalisis penggunaan metode baru yang
diutamakan bukan hanya hasil tetapi prosesnya.
Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru,
misalnya berupa laporan penelitian
tindakan kelas atau tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer,
diktat, buku pelajaran, dan karya terjemahan.
Bila karya tulis ilmiah tersebut berupa laporan penelitian tindakan kelas, sistematikanya paling tidak memuat:
(Bab I) Pendahuluan yang
menjelaskan Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah dan Cara Pemecahan
Masalah melalui rencana tindakan yang akan dilakukan, Tujuan dan Kemanfaatan
Hasil Penelitian; (Bab II) Kajian / Tinjauan Pustaka yang berisi
uraian tentang kajian teori dan pustaka tentang apa, bagaimana dan
mengapa kegiatan tindakan yang dilakukan; (Bab III)
Metode Penelitian yang menjelaskan prosedur penelitian; (Bab IV) Hasil penelitian berisi tindakan tiap
siklus, data lengkap tiap siklus, perubahan pada siswa, guru dan kelas,
bahasan seluruh siklus ; dan (Bab V) Simpulan dan Saran-Saran.
Laporan penelitian harus pula
melampirkan (a) semua instrumen yang digunakan dalam penelitian,
terutama lembar pengamatan, (b) contoh-contoh hasil kerja dalam pengisian/
pengerjaan instrumen baik oleh guru maupun siswa, (c) dokumen pelaksanaan
penelitian yang lain seperti foto-foto kegiatan, daftar hadir, cacatan harian
dalam pelaksanaan PTK, dan surat izin.
|
TIDAK
ILMIAH
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
18
|
Karya tulis ilmiah yang diajukan berupa penelitian tindakan kelas (PTK), tetapi belum
mengikuti kaidah penelitian tindakan kelas, seperti
a. metode penelitian belum mengemukakan tahapan dan
tindakan tiap siklus dan indikator keberhasilannya;
b. pada laporan hasil dan pembahasan belum melaporkan data
lengkap tiap siklus, perubahan yang terjadi pada siswa, guru atau kelas serta
bahasan terhadap keseluruhan hasil penelitian;
c.
lampiran belum
lengkap (a) semua instrumen yang digunakan dalam penelitian terutama lembar
pengamatan, tes (b) contoh hasil kerja siswa dalam pengisian instrumen
pelaksanaan oleh siswa dan guru , dokumen pelaksanaan seperti foto kegiatan, dan
daftar hadir.
|
Karya tulis ilmiah yang diajukan berupa penelitian tindakan kelas, tetapi (a)
metode penelitian belum mengemukakan tahapan dan tindakan tiap siklus dan
indikator keberhasilannya, (b) pada laporan hasil dan pembahasan belum
melaporkan data lengkap tiap siklus, perubahan yang terjadi pada siswa, guru
atau kelas serta bahasan terhadap keseluruhan hasil penelitian, dan (c)
lampiran belum lengkap.
Disarankan memperbaiki
laporan PTK tersebut. Isi laporan penelitian tindakan kelas paling tidak memuat:
(Bab I) Pendahuluan yang menjelaskan Latar Belakang Masalah, Perumusan
Masalah dan Cara Pemecahan Masalah melalui rencana tindakan yang akan
dilakukan, Tujuan dan Kemanfaatan Hasil Penelitian; (Bab II) Kajian /
Tinjauan Pustaka yang berisi uraian tentang kajian teori dan pustaka
tentang apa, bagaimana dan mengapa kegiatan tindakan yang dilakukan; (Bab III) Metode Penelitian yang menjelaskan prosedur
penelitian; (Bab IV) Hasil penelitian
berisi tindakan tiap siklus, data lengkap tiap siklus, perubahan pada siswa,
guru dan klas, bahasan seluruh siklus; dan (Bab V) Simpulan dan Saran-Saran.
Laporan penelitian harus pula melampirkan (a) semua
instrumen yang digunakan dalam penelitian, terutama lembar pengamatan, (b)
contoh-contoh hasil kerja dalam pengisian/ pengerjaan instrumen baik oleh
guru maupun siswa, (c) dokumen pelaksanaan penelitian yang lain seperti
foto-foto kegiatan, daftar hadir, cacatan harian dalam pelaksanaan PTK, dan surat ijin.
|
TIDAK
ILMIAH
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
19
|
Karya tulis ilmiah yang diajukan berupa penelitian eksperimen, tetapi tidak
mengikuti kaidah penelitian eksperimen.
|
Karya tulis ilmiah yang diajukan berupa penelitian eksperimen, belum dapat
diterima karena tidak mengikuti kaidah penulisan laporan penelitian
eksperimen.
Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru,
misalnya berupa laporan penelitian
tindakan kelas atau tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer,
diktat, buku pelajaran, dan karya terjemahan.
Bila karya tulis
ilmiah berupa penelitian eskperimen minimal mengandung unsur-unsur sebagai
berikut:
1. Bab I pendahuluan berisi masalah aktual yang berkaitan
dengan topik penelitian;
2. Bab II kajian permasalahan mengetengahkan dasar-dasar
teori tentang variabel yang dipermasalahkan dan treatment serta dasar hipotesis;
3. Bab III
mengetengahkan metode penelitian, penentuan kelompok eksperimen, waktu dan
cara pelaksanaan eksperimen, unsur-unsur yang diamati selama percobaan, alat,
cara dan aspek yang diamati/diukur dan teknik analisis data;
4. Bab IV mengemukakan hasil penelitian dan pembahasan.
Bab ini merupakan inti laporan agar disusun secermat dan selengkapnya;
5.
Bab V
mengemukakan kesimpulan dan saran yang didasarkan pada bab-bab sebelumnya.
Sebagai tambahan
laporan penelitian eksperimen harus pula melampirkan (a) semua instrumen yang
digunakan dalam penelitian, (b) contoh-contoh hasil kerja dalam pengisian/
pengerjaan instrumen baik oleh guru maupun siswa, (c) dokumen pelaksanaan
penelitian yang lain seperti foto-foto kegiatan, dan daftar hadir.
|
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
20A
|
Isi karya
tulis ilmiah tidak berkaitan dengan
tugas guru dalam tugas pembelajaran-nya, seperti
a. masalah yang dikaji
tidak sesuai dengan tugas si penulis sebagai guru;
b. masalah yang dikaji
tidak sesuai latar belakang
keahlian atau tugas pokok penulisnya;
c. masalah yang dikaji tidak berkaitan dengan upaya
penulis untuk mengembangkan profesinya sebagai guru.
Contoh judul:
1.
Kumpulan Naskah Khotbah
2.
Etika dalam
Bermasyarakat Agamis
|
Karya tulis ilmiah belum memenuhi persyaratan karena
hal yang dipermasalahkan tidak sesuai
dengan tugas si penulis sebagai guru, atau tidak sesuai dengan latar
belakang keahlian atau tugas pokoknya.
Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru,
misalnya berupa laporan penelitian
tindakan kelas atau tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer,
diktat, buku pelajaran, dan karya terjemahan.
Bila karya tulis ilmiah tersebut berupa laporan penelitian tindakan kelas,
sistematikanya paling tidak memuat:
(Bab I) Pendahuluan yang menjelaskan Latar Belakang Masalah, Perumusan
Masalah dan Cara Pemecahan Masalah melalui rencana tindakan yang akan
dilakukan, Tujuan dan Kemanfaatan Hasil Penelitian; (Bab II) Kajian /
Tinjauan Pustaka yang berisi uraian tentang kajian teori dan pustaka
tentang apa, bagaimana dan mengapa kegiatan tindakan yang dilakukan; (Bab III) Metode Penelitian yang menjelaskan prosedur
penelitian; (Bab IV) Hasil penelitian
berisi tindakan tiap siklus, data lengkap tiap siklus, perubahan pada siswa,
guru dan kelas, bahasan seluruh siklus ; dan (Bab V) Simpulan dan
Saran-Saran.
Laporan penelitian harus pula melampirkan (a) semua
instrumen yang digunakan dalam penelitian, terutama lembar pengamatan, (b)
contoh-contoh hasil kerja dalam pengisian/ pengerjaan instrumen baik oleh
guru maupun siswa, (c) dokumen pelaksanaan penelitian yang lain seperti
foto-foto kegiatan, daftar hadir, cacatan harian dalam pelaksanaan PTK, dan surat izin.
|
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
20B
|
Karya tulis ilmiah karya terjemahan
tak berkaitan dengan pengembangan profesi guru.
Buku
yang diterjemahkan substansi di luar bidang pendidikan/tidak bermanfaat
dalam PBM.
|
Karya tulis ilmiah berupa karya penerjemahan buku belum
memenuhi persyaratan karena hal yang dipermasalahkan tidak sesuai dengan
tugas si penulis sebagai guru, atau tidak sesuai dengan latar belakang keahlian
atau tugas pokoknya.
Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru,
misalnya berupa laporan penelitian
tindakan kelas atau tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer, diktat,
buku pelajaran, dan karya terjemahan.
Bila karya tulis ilmiah berupa karya terjemahan buku, substansi buku yang diterjemahkan dalam bidang
pendidikan / bermanfaat bagi PBM.
|
20C
|
Karya tulis ilmiah karya terjemahan
tak berkaitan dengan pengembangan profesi guru, yaitu
a.
tidak utuh satu buku.
b.
tidak ada pengesahan dari kepala sekolah.
|
karya tulis ilmiah berupa karya penerjemahan buku belum
memenuhi persyaratan karena tidak utuh satu buku dan tidak ada pengesahan
dari kepala sekolah.
Disarankan untuk melengkapi dan/atau menerjemahkan satu
buku penuh sesuai dengan pedoman dan ada pengesahan dari
kepala sekolah.
|
TIDAK
KONSISTEN
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
21
|
Karya tulis ilmiah yang diusulkan mengkaji hal-hal di
luar bidang pendidikan
|
Karya tulis ilmiah yang
diusulkan belum dapat diterima karena permasalahan
yang dikaji tidak berada di bidang pendidikan.
Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru,
misalnya berupa laporan penelitian
tindakan kelas atau tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer,
diktat, buku pelajaran, dan karya terjemahan.
|
TIDAK
SESUAI PEDOMAN UMUM
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
22A
|
Karya tulis ilmiah
berupa tinjauan ilmiah yang
isinya telah sesuai dengan kegiatan pengembangan profesi, tetapi belum
mengikuti sistematika penulisan karya tinjauan ilmiah, misalnya hanya
berupa pendahuluan, pembahasan, dan
simpulan/penutup.
|
karya tulis ilmiah yang
diajukan dinyatakan tinjauan ilmiah,
tetapi belum mengikuti sistematika penulisan dan alur berpikir ilmiah sebagai
karya tinjauan ilmiah sesuai dengan pedoman.
Disarankan
memperbaiki karya tulis ilmiah tersebut dengan memakai sistematika karya
tulis ilmiah tinjauan ilmiah, yang paling tidak memuat :
a. pendahuluan terdiri atas (1) latar belakang masalah (2) rumusan masalah;
b. kajian teori yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji;
c. sajian fakta-fakta yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas yang berkaitan
dengan masalahnya di kelas/sekolahnya;
d. pembahasan atau ulasan tentang bagaimana memecahkan masalah yang berupa
gagasan penulis dengan didasarkan/didukung teori dan fakta yang ada; dan
e. simpulan yang sesuai dengan permasalahan serta bahasan yang ada
|
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
22B
|
Karya tulis ilmiah
berupa tinjauan ilmiah
isinya telah sesuai dengan kegiatan pengembangan profesi, tetapi tidak
dijumpai adanya fakta dan gagasan penulis dalam membahas/mengatasi
masalah.
|
Karya tulis ilmiah yang diajukan dinyatakan sebagai tinjauan ilmiah, tetapi tidak
dijumpai adanya fakta dan gagasan penulis dalam membahas/mengatasi
masalah.
Disarankan memperbaiki karya tulis ilmiah tinjauan ilmiah
tersebut dengan memasukkan pembahasan atau ulasan tentang bagaimana
memecahkan masalah yang berupa gagasan penulis dengan didasarkan/didukung
teori dan fakta yang ada.
Penulis diharapkan menyampaikan gagasan/ide untuk
memecahkan masalah yang diajukan disertai dukungan teori dan data yang
relevan.
|
TIDAK
SESUAI PEDOMAN UMUM
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
23
|
Karya tulis ilmiah ini dinyatakan sebagai prasaran ilmiah, tetapi dilaksanakan pada pertemuan ilmiah yang
tidak memenuhi syarat, misalnya (a) hanya dilakukan di tingkat sekolah,
tingkat kecamatan; (b) jumlah dan kapasitas peserta yang kurang sesuai; (c)
waktu pelaksanaan yang tidak lazim.
|
Karya tulis ilmiah ini dinyatakan sebagai prasaran
ilmiah tidak dapat dinilai karena dilaksanakan
pada pertemuan ilmiah yang tidak memenuhi syarat, misalnya (a) hanya dilakukan di tingkat
sekolah, tingkat kecamatan; (b) jumlah dan kapasitas peserta yang kurang
sesuai; (c) waktu pelaksanaan yang tidak lazim
Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru,
misalnya berupa laporan penelitian
tindakan kelas, atau tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer,
diktat, buku pelajaran, dan karya terjemahan.
Bila karya tulis ilmiah tersebut berupa
prasaran paling tidak memuat pendahuluan, inti permasalahan, dan penutup
minimal 10 halaman dan harus dilakukan pada pertemuan ilmiah minimal di tingkat Kabupaten yang
dilengkapi dengan bukti fisik yang lengkap (daftar hadir minimal 25 orang, jadwal,
undangan, makalah, pernyataan dari panitia seminar bahwa makalahnya telah
mempresentasikan, dan lain-lain)
|
TIDAK SESUAI PEDOMAN UMUM
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
24A
|
Karya tulis ilmiah dinyatakan
sebagai diktat, tetapi belum
lengkap karena:
a.
Isi
diktat belum sesuai dengan persyaratan.
b.
Isi
diktat tidak lengkap
|
Karya
tulis ilmiah dinyatakan sebagai diktat, tetapi belum dapat dinilai
karena belum memenuhi syarat karena (a) isi
diktat belum sesuai dengan persyaratan, dan (b)
isi diktat tidak lengkap.
Disarankan agar memperbaiki dan melengkapi diktat
tersebut. Kerangka isi diktat pada
umumnya adalah sebagai berikut: (a) judul/sub judul, (b) tujuan pembelajaran
umum, (c) tujuan pembelajaran khusus, (d) uraian materi pelajaran; dan (e)
soal/latihan/tugas.
|
24B
|
Karya tulis ilmiah dinyatakan
sebagai diktat, tetapi belum lengkap karena tidak
sesuai dengan fungsinya sebagai diktat.
|
karya tulis ilmiah
dinyatakan sebagai diktat, namun
belum dapat dinilai karena belum memenuhi syarat karena tidak
sesuai dengan fungsinya sebagai diktat.
Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru,
misalnya berupa laporan penelitian
tindakan kelas atau tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer,
diktat, buku pelajaran, dan karya terjemahan.
Bila penulis/guru menyusun
diktat agar menyesuaikan dengan tugas pokok yang diampu dan untuk satu tahun
ajaran, dengan sistematika sesuai dengan pedoman. Kerangka isi diktat pada
umumnya adalah sebagai berikut: (a) judul/sub judul, (b) tujuan pembelajaran
umum, (c) tujuan pembelajaran khusus, (d) uraian materi pelajaran; dan (e)
soal/latihan/tugas.
|
TIDAK SESUAI PEDOMAN UMUM
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
25A
|
Karya tulis ilmiah dinyatakan sebagai MODUL tetapi
a.
isi
modul belum sesuai dengan persyaratan; dan
b.
isi
modul tidak lengkap.
|
Karya tulis ilmiah dinyatakan sebagai modul , tetapi
belum dapat dinilai karena belum memenuhi syarat karena (a) isi
modul belum sesuai dengan persyaratan; dan (b)
isi modul
tidak lengkap.
Disarankan untuk memperbaiki dan melengkapi modul
tersebut sesuai dengan kaidah penulisan
modul dengan menggunakan kerangka sebagai berikut
(1) Judul, (2) Kata Pengantar, (3) Bagian Pendahuluan berisi; (a) Daftar Isi, (b) Tujuan Modul secara keseluruhan, (c) petunjuk bagaimana
peserta didik mempelajari modul, (4) Bagian Isi berisi: (a) judul bab sesuai dengan isi bahasan pada pokok bahasan di kompetensi dasar, (b)
penjelasan tujuan bab, (c) rincian
kegiatan, (d) materi pokok, penjelasan teori, tambahan gambar, bagan, atau penjelasan lain, (e) contoh-contoh,
(f) lembar tugas siswa, (g) Soal latihan, (h) kunci
jawaban soal latihan, (i) tes akhir
modul dan kunci tugas/tes, (j) rangkuman seluruh modul.
Modul disahkan minimal oleh Dirjen PMPTK/Kepala Dinas Provinsi/kepala sekolah.
|
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
25B
|
Karya tulis ilmiah dinyatakan sebagai MODUL tetapi tidak
sesuai dengan fungsinya sebagai modul.
|
Karya tulis ilmiah dinyatakan sebagai modul,
tidak dapat
dinilai karena tidak memenuhi syarat sesuai dengan fungsinya
sebagai modul.
Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru,
misalnya berupa laporan penelitian
tindakan kelas atau tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer,
diktat, buku pelajaran, dan karya terjemahan.
Bila karya tulis
ilmiah berupa modul harus dibuat sesuai dengan kaidah penulisan modul dengan
menggunakan kerangka sebagai berikut
(1) judul, (2) Kata Pengantar, (3) Bagian pendahuluan
berisi; (a) daftar isi, (b) tujuan modul secara keseluruhan, (c) petunjuk
bagaimana peserta didik mempelajari modul, (4) Bagian Isi berisi: (a) judul
bab sesuai isi bahasan pada pokok bahasan di kompetensi dasar, (b) penjelasan
tujuan bab, (c) rincian kegiatan, (d)
materi pokok, penjelasan teori, tamahan gambar, bagan, atau penjelasan lain,
(e) contoh-contoh, (f) lembar tugas siswa, (g) Soal latihan, (h) kunci
jawaban soal latihan, (i) tes akhir modul dan kunci tugas/tes, (j) rangkuman
seluruh modul.
Modul disahkan minimal oleh Dirjen PMPTK/KaDisdikpora Provinsi/kepala sekolah.
|
TIDAK
SESUAI PEDOMAN UMUM
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
26
|
Karya tulis ilmiah
dinyatakan sebagai Buku Pelajaran tetapi (a) isi buku
pelajaran belum sesuai dengan
persyaratan, (b) isi buku pelajaran
tidak lengkap, (c) tidak sesuai dengan fungsinya sebagai buku
pelajaran , dan (d) isi buku pelajaran
belum sesuai dengan persyaratan.
|
Karya tulis ilmiah dinyatakan
sebagai buku pelajaran, tetapi belum dapat dinilai karena belum
memenuhi syarat karena (a) isi buku belum sesuai dengan persyaratan (buku yang
bertaraf nasional disahkan oleh BSNP/Pusat Perbukuan Depdiknas dan ber-ISBN;
buku yang bertaraf propinsi disahkan
oleh Disdikpora propinsi dan ber-ISBN, (b) isi buku pelajaran tidak lengkap, (c)
tidak sesuai dengan fungsinya sebagai buku pelajaran.
Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru, misalnya berupa laporan penelitian tindakan kelas,
atau tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer, diktat, buku
pelajaran, dan karya terjemahan.
Bila karya tulis ilmiah berupa buku pelajaran perbaiki dan lengkapi buku pelajaran tersebut sesuai dengan aturan pedoman yang
berlaku.
Kerangka penulisan buku pelajaran minimal sebagai
berikut: 1) Kata pengantar, 2) Bagian Pendahuluan terdiri dari: (a) daftar isi,
(b) daftar tabel atau gambar kalau ada. 3) Bagian isi berisi (a) tujuan dari
pembelajaran umum, (b) tujuan pembelajaran khusus, (c) judul/sub judul, (d).
uraian singkat isi pokok bahasan, (e) uraian pokok isi pelajaran, (f) ringkasanisi/
rangkumam, dan (g) latihan/ tugas/soal, 4) Bagian penunjang berisi: (a)
daftar pustaka dan (b) lampiran-lampiran.
|
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
27
|
Karya
tulis ilmiah sudah kadaluarsa
|
Karya
tulis ilmiah sudah kadaluwarsa atau
dibuat sebelum yang bersangkutan ditetapkan sebagai Guru Pembina
Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru,
misalnya berupa laporan penelitian
tindakan kelas, tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer,
diktat, buku pelajaran, dan karya terjemahan.
|
ALASAN
LAIN –LAIN
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
28
|
Karya tulis ilmiah yang pernah dinilai dan disarankan untuk diperbaiki, tetapi tidak tampak upaya
perbaikan sesuai dengan saran terdahulu, atau perbaikannya tidak sesuai dengan saran.
|
Karya tulis ilmiah pernah dinilai dan disarankan untuk
diperbaiki, tetapi tidak tidak tampak
upaya perbaikan sesuai dengan saran terdahulu, atau perbaikannya tidak sesuai dengan saran.
Perbaiki kembali karya
tulis ilmiah tersebut, atau membuat karya
tulis ilmiah baru, misalnya berupa laporan
penelitian tindakan kelas, tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah
populer, diktat, buku pelajaran, dan karya terjemahan.
|
ALASAN
LAIN –LAIN
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
29
|
Karya tulis ilmiah yang pernah dinilai dan disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah
baru, tetapi ternyata karya tulis ilmiah yang sama tetap
saja diajukan kembali.
|
Karya tulis ilmiah yang pernah dinilai dan disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru,
tetapi
ternyata karya tulis ilmiah yang sama tetap saja diajukan kembali.
Kembali disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru, misalnya berupa laporan penelitian tindakan kelas,
atau tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer, diktat, buku
pelajaran, dan karya terjemahan.
|
ALASAN
LAIN –LAIN
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
30
|
karya tulis ilmiah yang diusulkan tidak jelas jenisnya.
|
karya tulis
ilmiah tidak dapat dinilai, karena tidak
jelas jenis karya tulis ilmiahnya atau tidak termasuk yang dapat dinilai
berdasar pada peraturan yang berlaku.
Disarankan untuk
membuat karya tulis ilmiah baru, misalnya
berupa laporan penelitian tindakan kelas, tinjauan ilmiah, prasaran
ilmiah, karya ilmiah populer, diktat, buku pelajaran, dan karya terjemahan.
|
Isi karya tulis
ilmiah dinyatakan telah cukup baik, tetapi
masih terdapat hal yang perlu perbaikan, alasannya adalah sebagai berikut
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
|
31
|
Secara keseluruhan karya tulis ilmiah tersebut telah
cukup baik, tetapi belum
melampirkan kelengkapan (umumnya pada laporan hasil penelitian),
sehingga timbul keraguan, apakah karya tulis ilmiah tersebut memang karya
sendiri atau bukan.
|
Secara umum
isi karya tulis ilmiah ini telah cukup baik. Namun, beberapa lampiran penting
belum dilampirkan. Untuk itu, segera
dilampirkan dokumen pelaksanaan penelitian, yaitu
(a) semua instrumen yang digunakan dalam penelitian, (b) contoh
pengisian instrumen oleh responden,
(c) dokumen pelaksanaan penelitian yang lain seperti analisis perhitungan,
surat izin, foto-foto kegiatan, dan daftar
hadir.
|
|
32
|
Secara keseluruhan karya tulis ilmiah tersebut telah
cukup baik, tetapi belum ada persetujuan dari kepala sekolah atau yang
lain
|
Karya tulis ilmiah ini cukup
baik. Namun, belum terdapat pengesahan,
terutama dari kepala sekolah.
Untuk itu,
segera dilengkapi dengan persetujuan / pengesahan sesuai dengan pedoman, terutama
pengesahan dari kepala sekolah.
|
|
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
33A
|
Karya tulis ilmiah yang dinyatakan sebagai prasaran
tetapi tidak dilengkapi dengan bukti fisik seperti (a) pernyataan dari
penyelenggara seminar, (b) piagam –bila ada, (c) daftar hadir dan lain-lain.
|
Karya tulis ilmiah ini dinyatakan sebagai prasaran
ilmiah yang diajukan dalam suatu seminar ilmiah, sudah cukup baik, tetapi tidak ada bukti fisik yang menyatakan hal tersebut.
Disarankan untuk melengkapi bukti fisik yang
diperlukan, seperti pernyataan dari panitia seminar, undangan, persetujuan
kepala sekolah, sertifikat, piagam,
atau bukti pendukung yang lain (daftar hadir peserta, dan lain-lain)
|
33B
|
Karya tulis ilmiah dinyatakan
sebagai prasaran ilmiah tetapi tidak ada data yang menyatakan kapan waktu penyajian, tiap penyaji
makalah dinyatakan disajikan melalui sistem paralel dengan jumlah penyaji
yang cukup pada satu kelompok.
|
Karya tulis ilmiah yang
dinyatakan sebagai prasaran ilmiah pada seminar tingkat Nasional, tetapi tidak
ada data yang menyatakan kapan waktu penyajian, tiap penyaji makalah
dinyatakan disajikan melalui sistem paralel dengan jumlah penyaji yang cukup
pada satu kelompok, juga tidak jelas berapa jumlah peserta pada setiap
kelompok.
Disarankan untuk memperjelas lampiran-lampiran yang ada
tentang jadwal waktu penyajian dari makalah tersebut dan daftar hadir peserta
dalam kelompoknya.
|
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
33C
|
Karya tulis ilmiah dinyatakan sebagai prasaran, tetapi isi
makalah sama persis dengan yang ditulis di jurnal.
|
Karya
tulis ilmiah yang dinyatakan sebagai prasaran, tetapi seminar yang dilakukan tersebut
merupakan bagian dari penelitian. Isi makalah sama dengan yang ditulis di
jurnal.
Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru,
misalnya berupa laporan penelitian
tindakan kelas, tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer,
diktat, buku pelajaran, dan karya terjemahan.
Bila
berupa prasaran paling tidak memuat pendahuluan, inti permasalahan, dan
penutup minimal 10 halaman dan harus dilakukan pada pertemuan ilmiah minimal di tingkat kabupaten yang dilengkapi
dengan bukti fisik yang lengkap (daftar hadir minimal 25 orang, jadwal,
undangan, makalah, pernyataan dari panitia seminar bahwa makalahnya telah
mempresentasikan, dan lain-lain)
|
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
33D
|
Karya tulis ilmiah yang dinyatakan sebagai prasaran, tetapi isi makalah
seminar terlalu luas/umum, tidak terkait dengan pengembangan profesi
Catatan : Jurnal ilmiah yang sebagian besar isinya hanya menyajikan karya
tulis ilmiah guru atau diterbitkan
oleh lembaga yang kurang memadai,
atau yang tampak bertujuan hanya untuk
menampung karya tulis ilmiah guru, tidak dapat dikategorikan sebagai jurnal
yang terakreditasi.
|
Karya tulis ilmiah yang dinyatakan sebagai prasaran, tetapi isi makalah
seminar terlalu luas/umum, tidak terkait dengan pengembangan profesi
Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru, misalnya berupa laporan penelitian tindakan kelas,
atau tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer, diktat, buku
pelajaran, dan karya terjemahan.
Bila
berupa prasaran paling tidak memuat pendahuluan, inti permasalahan, dan
penutup minimal 10 halaman dan harus dilakukan pada pertemuan ilmiah minimal di tingkat kabupaten yang dilengkapi
dengan bukti fisik yang lengkap (daftar hadir minimal 25 orang, jadwal,
undangan, makalah, pernyataan dari panitia seminar bahwa makalahnya telah
mempresentasikan, dan lain-lain)
|
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
33E
|
Karya tulis ilmiah dinyatakan
sebagai artikel yang dimuat di jurnal ilmiah.
Namun, jurnal ilmiah tersebut kurang memenuhi syarat dalam persyaratan
karena jumlah peredaran yang terbatas.
Catatan : Jurnal ilmiah yang sebagian besar isinya hanya menyajikan karya
tulis ilmiah guru atau diterbitkan
oleh lembaga yang kurang memadai, atau yang tampak bertujuan hanya untuk menampung
karya tulis ilmiah guru, tidak dapat dikategorikan sebagai jurnal yang
terakreditasi.
|
Karya tulis ilmiah yang dinyatakan sebagai artikel yang dimuat di jurnal
ilmiah. Namun, jurnal ilmiah tersebut kurang memenuhi syarat sebagai jurnal
yang terakreditasi, atau kurang memadai sebagai jurnal ilmiah.
Bila dimaksudkan sebagai artikel yang dimuat pada
jurnal ilmiah disarankan dapat dimuat melalui jurnal ilmiah yang telah
terakreditasi.
Disarankan untuk membuat karya tulis ilmiah baru, misalnya berupa laporan penelitian tindakan kelas,
atau tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer, diktat, buku
pelajaran, dan karya terjemahan.
|
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
33F
|
Karya tulis ilmiah yang dinyatakan sebagai artikel yang dimuat di jurnal
ilmiah. Namun, (a) isi artikel tidak sesuai / mendukung kegiatan pengembangan
profesi penulis (b) sekedar membandingkan variabel yang sudah jelas
jawabannya (c) sebatas mengkorelasikan hal yang telah jelas jawabannya atau
(d) penelitian tentang isi/materi pelajaran
|
Karya tulis ilmiah yang dinyatakan sebagai artikel yang dimuat di jurnal
ilmiah. Namun, (a) isi artikel tidak sesuai / mendukung kegiatan pengembangan
profesi penulis (b) sekedar membandingkan variabel yang sudah jelas
jawabannya (c) sebatas mengkorelasikan hal yang telah jelas jawabannya atau
(d) penelitian tentang isi/materi pelajaran
Bila
dimaksudkan sebagai artikel yang dimuat pada jurnal ilmiah disarankan dapat
dimuat melalui jurnal ilmiah yang telah terakreditasi.
Disarankan
untuk membuat karya tulis ilmiah baru, misalnya berupa laporan penelitian tindakan kelas,
atau tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah, karya ilmiah populer, diktat, buku
pelajaran, dan karya terjemahan.
Bila berupa prasaran
paling tidak memuat pendahuluan, inti permasalahan, dan penutup minimal 10
halaman dan harus dilakukan pada pertemuan ilmiah minimal di tingkat kabupaten yang dilengkapi
dengan bukti fisik yang lengkap (daftar hadir minimal 25 orang, jadwal,
undangan, makalah, pernyataan dari panitia seminar bahwa makalahnya telah
mempresentasikan, dan lain-lain)
|
34
|
Pada karya tulis ilmiah yang diajukan oleh guru BK
menunjukkan adanya ketidakjelasan apa
peran guru BK yang terkait dengan permasalahan yang dibahas dalam karya tulis
ilmiahnya
|
Karya
tulis ilmiah ini sudah cukup baik, tetapi tidak jelas apa peran guru BK yang terkait dengan
permasalahan yang dibahas dalam karya tulis ilmiahnya
Disarankan
untuk memperbaiki karya tulis ilmiah tersebut dengan menunjukkan dengan jelas dan rinci peran guru BK dalam permasalahan yang dibahas dalam karya tulis
ilmiah
tersebut.
|
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Tulis Ilmiah
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
35
|
Pada karya tulis ilmiah yang diajukan oleh kepala
sekolah menunjukkan adanya
ketidakjelasan apa peran kepala
sekolah yang terkait dengan
permasalahan yang dibahas dalam karya tulis ilmiahnya
|
Karya
tulis ilmiah ini sudah cukup baik, tetapi tidak jelas apa peran kepala sekolah yang terkait
dengan permasalahan yang dibahas dalam karya tulis ilmiahnya
Disarankan
untuk memperbaiki karya tulis ilmiah tersebut dengan menunjukkan dengan jelas dan rinci peran kepala sekolah dalam permasalahan yang dibahas dalam karya tulis
ilmiah
tersebut.
|
II. ALASAN DAN PENOLAKAN ALAT PERAGA
No
|
Hal Yang Terdapat Pada Karya Inovatif
|
Alasan Penolakan dan Saran
|
36
|
Termasuk
alat peraga, tetapi diragukan keasliannya karena laporan yang dikirimkan
tidak memuat foto bahan, proses pembuatan, hasil pembuatan dan saat digunakan
di kelas
|
Alat
peraga yang dikirimkan diragukan keasliannya karena laporan yang dikirimkan
tidak memuat foto bahan, proses pembuatan, hasil pembuatan dan saat digunakan
di kelas.
Disarankan agar laporan alat peraga harus diperbaiki
dan dikirimkan lagi dengan dilengkapi keempat foto pembuatan dan penggunaan.
|
No
|
Hal
Yang Terdapat Pada Karya Inovatif
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
37
|
Termasuk
alat peraga, tetapi tidak ada narasi laporan pembuatan dan penggunaan
|
Alat
peraga hanya dikirimkan foto/barangnya tetapi tidak ada narasi laporan
pembuatan dan penggunaan.
Disarankan
agar alat peraga dilengkapi dengan narasi laporan pembuatan dan penggunaan
yang dilengkapi foto pembuatan dan penggunaan.
|
38
|
Termasuk alat peraga, tetapi hanya laporan tanpa tidak disertai foto
pembuatan dan foto penggunaan (bila tidak disertakan alat peraganya)
|
Laporan alat peraga yang dikirimkan tidak disertai foto pembuatan dan
foto penggunaan (bila tidak disertakan alat peraganya).
Disarankan agar laporan alat peraga dilengkapi dengan foto pembuatan dan
foto penggunaan (bila tidak disertakan alat peraganya).
|
No
|
Hal
Yang Terdapat Pada Karya Inovatif
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
39
|
Termasuk
alat peraga tetapi laporan alat peraga tersebut tidak ada pengesahan dari
kepala sekolah
|
Laporan
alat peraga yang dikirimkan tidak ada pengesahan dari kepala sekolah.
Disarankan
agar laporan alat peraga diperbaiki dan dikirimkan ulang dengan dilengkapi
pengesahan dari kepala sekolah.
|
40
|
Termasuk
alat peraga, tetapi tidak bermanfaat dalam meningkatkan mutu pembelajaran
|
Alat
peraga yang dibuat tidak bermanfaat dalam meningkatkan mutu pembelajaran.
Disarankan agar alat peraga diganti dengan yang baru,
yang dapat meningkatkan mutu pembelajaran.
|
No
|
Hal Yang Terdapat Pada Karya Inovatif
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
41
|
Termasuk alat peraga, tetapi hanya menyalin tanpa ada
modifikasi
|
Alat
peraga yang dibuat ternyata hanya menyalin tanpa ada modifikasi dari yang
sudah ada sebelumnya.
Disarankan agar alat peraga diganti dengan yang baru
dan ada modifikasi dari yang sudah ada sebelumnya.
|
42
|
Termasuk
alat peraga tetapi tidak dapat digunakan berkali-kali atau tidak dapat
digunakan dalam waktu yang relatif lama (tidak awet)
|
Alat
peraga yang dibuat tidak dapat digunakan berkali-kali atau tidak dapat
digunakan dalam waktu yang relatif lama (tidak awet)
Disarankan
agar mengganti dengan alat peraga baru
yang dapat digunakan berkali-kali.
|
No
|
Hal
Yang Terdapat Pada Karya Inovatif
|
Alasan Penolakan dan Saran
|
43
|
Termasuk
alat peraga, tetapi alat peraga yang dibuat tersebut bukan alat peraga yang
sesuai dengan bidang mata pelajaran yang diajarkan
|
Alat peraga yang dibuat tersebut bukan alat peraga yang
sesuai dengan bidang mata pelajaran yang diajarkan.
Disarankan agar mengganti dengan alat peraga baru yang sesuai dengan bidang mata pelajaran yang diajarkan.
|
44
|
Termasuk
alat peraga, tetapi tidak menampakkan kerapihan pembuatan/ terkesan asal jadi
|
Alat peraga yang dibuat tidak menampakkan kerapihan pembuatan/terkesan
asal jadi.
Disarankan
agar mengganti dengan alat peraga
baru yang rapih/tidak asal jadi.
|
45
|
Termasuk
alat peraga tetapi tidak dapat digunakan dalam proses pembelajaran
|
Alat
peraga yang dibuat tidak dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
Disarankan
agar mengganti dengan alat peraga baru yang dapat digunakan dalam
pembelajaran.
|
No
|
Hal
Yang Terdapat Pada Karya Inovatif
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
46
|
Termasuk
alat peraga jenis poster/flipchart tetapi gambar atau tulisan pada poster sama
dengan yang sudah ada sebelumnya/tidak ada inovasi
|
Alat
peraga yang dibuat termasuk jenis poster/flipchart
, tetapi gambar atau tulisan pada poster sama dengan yang sudah ada
sebelumnya/tidak ada inovasi.
Disarankan
agar mengganti dengan poster yang memilki unsur inovasi (gambar atau tulisan
tidak sama dengan yang sudah ada sebelumnya)
|
47
|
Termasuk
alat peraga jenis alat permainan, tetapi tidak jelas/tidak ada unsur
permainannya
|
Alat
peraga yang dibuat termasuk jenis alat permainan, tetapi tidak jelas/tidak
ada unsur permainannya.
Disarankan
agar mengganti dengan alat peraga jenis permainan yang jelas unsur
permainannya.
|
No
|
Hal
Yang Terdapat Pada Karya Inovatif
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
48
|
Termasuk
alat peraga jenis model, tetapi terlalu sederhana modelnya sehingga kurang
mampu memperjelas konsep.
|
Alat
peraga yang dibuat termasuk jenis model, tetapi terlalu sederhana modelnya
sehingga kurang mampu memperjelas konsep.
Disarankan
agar membuat alat peraga jenis model yang baru, yang tidak terlalu sederhana
modelnya sehingga model tersebut mampu memperjelas konsep.
|
49
|
Termasuk
alat peraga jenis alat peraga praktek, tetapi terlalu sederhana sehingga
kurang mampu memperjelas praktek/cara kerja sebuah peralatan
|
Alat
peraga yang dibuat termasuk jenis alat peraga praktek, tetapi terlalu sederhana
sehingga kurang mampu memperjelas praktek/cara kerja sebuah peralatan.
Disarankan
agar membuat alat peraga praktek yang baru atau diperbaiki/disempurnakan
sehingga mampu memperjelas praktek/cara kerja sebuah peralatan.
|
No
|
Hal
Yang Terdapat Pada Karya Inovatif
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
50
|
Termasuk
alat peraga jenis transparansi, tetapi tidak ada unsur inovasi (hanya berupa
lembaran-lembaran transparansi berisi gambar dan tulisan materi biasa)
|
Alat
peraga yang dibuat termasuk jenis transparansi, tetapi tidak ada unsur
inovasi (hanya berupa lembaran-lembaran transparansi berisi gambar dan
tulisan materi biasa)
Disarankan
agar mengganti dengan transparansi baru, yang memiliki unsur inovasi.
|
51
|
Termasuk
alat peraga jenis slide, tetapi tidak ada unsur inovasi pada slide yang
dibuat (slide hanya berupa foto-foto yang kurang berkaitan dengan materi
pelajaran atau tanpa ada unsur inovasi)
|
Alat
peraga yang dibuat termasuk jenis slide tetapi tidak ada unsur inovasi pada
slide yang dibuat (slide hanya berupa foto-foto yang kurang berkaitan dengan
materi pelajaran atau tanpa ada unsur inovasi)
Disarankan
agar mengganti dengan slide yang memiliki unsur inovasi pada slide yang
dibuat (harus berupa foto-foto yang berkaitan dengan materi pelajaran dan ada
unsur inovasi)
|
No
|
Hal
Yang Terdapat Pada Karya Inovatif
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
52
|
Termasuk
alat peraga jenis film, tetapi tidak ada unsur inovasi pada film yang dibuat
(film hanya berupa rangkaian film yang kurang berkaitan dengan materi
pelajaran, tanpa narasi atau tanpa ada unsur inovasi)
|
Alat
peraga yang dibuat termasuk jenis film, tetapi tidak ada unsur inovasi pada
film yang dibuat (film hanya berupa rangkaian film yang kurang berkaitan
dengan materi pelajaran, tanpa narasi atau tanpa ada unsur inovasi)
Disarankan
agar mengganti dengan film yang memiliki unsur inovasi, berkaitan dengan
materi pelajaran, menggunakan narasi
atau ada unsur inovasi)
|
53
|
Termasuk
alat peraga jenis cutaway (benda
yang dibelah terlihat bagian dalamnya), tetapi tidak memperjelas cara kerja
sebuah alat/mesin/pesawat
|
Alat
peraga yang dibuat termasuk jenis cutaway,
tetapi tidak memperjelas cara kerja sebuah alat/mesin/pesawat.
Disarankan
agar mengganti dengan alat peraga jenis cutaway
atau diperbaiki sehingga memperjelas cara kerja sebuah alat/mesin/
pesawat
|
No
|
Hal
Yang Terdapat Pada Karya Inovatif
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
54
|
Termasuk
alat peraga jenis animasi, tetapi
tidak unsur inovasinya (Misalnya : hanya berupa Power Point dengan tulisan
materi pelajaran)
|
Alat
peraga yang dibuat termasuk jenis animasi,
tetapi tidak unsur inovasinya, hanya berupa tulisan materi pelajaran.
Disarankan
agar mengganti dengan alat peraga berupa animasi yang memiliki unsur inovasi, tidak hanya berupa tulisan
materi pelajaran.
|
55
|
Termasuk
alat peraga jenis animasi, tetapi
tidak unsur inovasinya (Misalnya : hanya berupa Power Point dengan tulisan
materi pelajaran)
|
Alat
peraga yang dibuat termasuk jenis animasi,
tetapi tidak unsur inovasinya, hanya berupa tulisan materi pelajaran.
Disarankan
agar mengganti dengan alat peraga berupa animasi yang memiliki unsur inovasi, tidak hanya berupa tulisan
materi pelajaran.
|
No
|
Hal
Yang Terdapat Pada Karya Inovatif
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
56
|
Termasuk
alat peraga jenis animasi, tetapi
laporan yang dikirimkan tidak dilampiri dengan soft copy program animasi tersebut
|
Alat
peraga yang dibuat termasuk jenis animasi,
tetapi laporan yang dikirimkan tidak dilampiri dengan soft copy program animasi tersebut.
Disarankan
agar melaporan dilengkapi dengan soft
copy program animasi tersebut.
|
57
|
Termasuk
alat peraga jenis animasi yang dibuat dengan
menggunakan program komputer animasi, tetapi
belum dapat dinilai karena tidak dilengkapi keterangan kemampuan guru dalam
menggunakan komputer dan keterangan karya asli guru tersebut (sehingga
diragukan alat peraga tersebut adalah karya asli guru tersebut)
|
Alat
peraga yang dibuat termasuk jenis animasi yang dibuat dengan menggunakan program komputer animasi, tetapi
belum dapat dinilai karena tidak dilengkapi keterangan kemampuan guru dalam
menggunakan komputer dan keterangan karya asli guru tersebut.
Disarankan
untuk menyertakan keterangan dari
kepala sekolah yang menyatakan bahwa yang bersangkutan memiliki kemampuan
menggunakan komputer dan karya tersebut benar-benar karya asli dari guru
tersebut.
|
III. ALASAN DAN PENOLAKAN KARYA TEKNOLOGI TEPAT
GUNA
No
|
Hal Yang Terdapat Pada Karya Inovatif
|
Alasan Penolakan dan Saran
|
58
|
Termasuk
karya teknologi tepat guna, tetapi diragukan keasliannya karena laporan yang
dikirimkan tidak memuat foto bahan, proses pembuatan, hasil pembuatan, dan
saat digunakan
|
Karya
teknologi tepat guna yang dikirimkan diragukan keasliannya karena laporan
yang dikirimkan tidak memuat foto bahan, proses pembuatan, hasil pembuatan,
dan saat digunakan.
Disarankan
agar laporan karya teknologi tepat
guna harus diperbaiki dan dikirimkan lagi dengan dilengkapi foto pembuatan
dan penggunaan, disertai keterangan hak cipta (bila ada) atau surat
pernyataan keasliannya di atas kertas bermaterai).
|
No
|
Hal
Yang Terdapat Pada Karya Inovatif
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
59
|
Termasuk
karya teknologi tepat guna, tetapi tidak ada narasi laporan pembuatan dan
penggunaan
|
Karya
teknologi tepat guna hanya dikirimkan foto/ barangnya tetapi tidak ada narasi
laporan pembuatan dan penggunaan.
Disarankan
agar karya teknologi tepat guna dilengkapi dengan narasi laporan pembuatan
dan penggunaan yang dilengkapi foto pembuatan dan penggunaan.
|
60
|
Termasuk karya teknologi tepat guna, tetapi hanya laporan tanpa tidak disertai foto pembuatan
dan foto penggunaan (bila tidak disertakan karyanya)
|
Laporan karya teknologi tepat guna yang dikirimkan tidak disertai foto pembuatan dan foto
penggunaan (bila tidak disertakan karyanya).
Disarankan
agar laporan
karya teknologi tepat guna dilengkapi dengan
foto pembuatan dan foto penggunaan (bila tidak disertakan karyanya).
|
No
|
Hal
Yang Terdapat Pada Karya Inovatif
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
61
|
Termasuk
karya teknologi tepat guna, tetapi laporan karya teknologi tepat guna
tersebut tidak ada pengesahan dari kepala sekolah
|
Laporan
karya teknologi tepat guna yang dikirimkan tidak ada pengesahan dari kepala
sekolah.
Disarankan
agar laporan karya teknologi tepat guna diperbaiki dan dikirimkan ulang
dengan dilengkapi pengesahan dari kepala sekolah.
|
62
|
Termasuk
karya teknologi tepat guna tetapi tidak bermanfaat untuk
pendidikan/masyarakat
|
Karya
teknologi tepat guna yang dibuat tidak bermanfaat untuk pendidikan/masyarakat
Disarankan
agar karya teknologi tepat guna diganti
dengan yang baru, yang bermanfaat untuk pendidikan/masyarakat.
|
No
|
Hal Yang Terdapat Pada Karya Inovatif
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
63
|
Termasuk karya teknologi tepat guna, tetapi hanya menyalin
dari yang sudah ada tanpa ada modifikasi yang memiliki unsur inovasi
|
Karya
teknologi tepat guna yang dibuat hanya menyalin dari yang sudah ada tanpa ada
modifikasi yang memiliki unsur inovasi.
Disarankan agar karya teknologi tepat guna diganti dengan
yang baru dan ada modifikasi dari yang sudah ada sebelumnya dan memiliki
unsur inovasi.
|
64
|
Termasuk
karya teknologi tepat guna, tetapi tidak dapat digunakan berkali-kali atau
tidak dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama (tidak awet)
|
Karya
teknologi tepat guna yang dibuat tidak dapat digunakan berkali-kali atau
tidak dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama (tidak awet).
Disarankan
agar mengganti dengan karya teknologi tepat guna baru yang dapat digunakan
berkali-kali.
|
No
|
Hal
Yang Terdapat Pada Karya Inovatif
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
65
|
Termasuk
karya teknologi tepat guna, tetapi tidak menampakkan kerapihan pembuatan/ terkesan
asal jadi
|
Karya
teknologi tepat guna yang dibuat tidak menampakkan kerapihan
pembuatan/terkesan asal jadi.
Disarankan
agar mengganti dengan karya teknologi tepat guna baru yang rapih/tidak asal jadi.
|
66
|
Termasuk
karya teknologi tepat guna tetapi tidak memiliki konstruksi teknologi
(terlalu sederhana) yang bercirikan sistem atau cara kerja tertentu
|
Karya
teknologi tepat guna yang dibuat tidak memiliki konstruksi teknologi (terlalu
sederhana), yang bercirikan sistem atau cara kerja tertentu.
Disarankan
agar mengganti dengan karya teknologi tepat guna baru yang memiliki
konstruksi teknologi (tidak terlalu sederhana).
|
No
|
Hal
Yang Terdapat Pada Karya Inovatif
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
67
|
Termasuk
karya teknologi tepat guna jenis instrumen tes dan non tes tetapi tidak
dilengkapi buku petunjuk penggunaan instrumen dan petunjuk penafsiran hasil
tes
|
Karya
teknologi tepat guna jenis instrumen tes dan non tes tetapi tidak dilengkapi buku
petunjuk penggunaan instrumen dan petunjuk penafsiran hasil tes.
Disarankan
agar karya teknologi tepat guna dilengkapi dengan buku petunjuk penggunaan
instrumen dan petunjuk penafsiran hasil tes/non tes.
|
68
|
Termasuk
karya teknologi tepat guna jenis alat perrmainan tetapi tidak dilengkapi buku
petunjuk penggunaan alat permainan tersebut.
|
Karya
teknologi tepat guna jenis alat permainan, tetapi tidak dilengkapi buku
petunjuk penggunaan alat permainan tersebut.
Disarankan
agar karya teknologi tepat guna dilengkapi dengan buku petunjuk penggunaan alat
permainan tersebut.
|
No
|
Hal
Yang Terdapat Pada Karya Inovatif
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
69
|
Termasuk
karya teknologi tepat guna jenis alat praktikum, tetapi sulit penggunaannya
atau tidak memiliki aspek keselamatan kerja
|
Karya
teknologi tepat guna jenis alat praktikum, tetapi sulit penggunaannya atau
tidak memiliki aspek keselamatan kerja.
Disarankan
agar karya teknologi tepat guna diganti atau diperbaiki sehingga alat praktikum
tersebut mudah penggunaannya dan
memiliki aspek keselamatan kerja.
|
70
|
Termasuk
karya teknologi tepat guna jenis alat/mesin pengolah, tetapi sulit
penggunaannya atau tidak memiliki aspek keselamatan kerja
|
Karya
teknologi tepat guna jenis alat/mesin pengolah, tetapi sulit penggunaannya
atau tidak memiliki aspek keselamatan kerja.
Disarankan
untuk memperbaiki karyanya sehingga alat/mesin pengolah tersebut mudah penggunaannya dan memiliki aspek
keselamatan kerja.
|
No
|
Hal
Yang Terdapat Pada Karya Inovatif
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
71
|
Termasuk
karya teknologi tepat guna jenis alat bantu pendidikan, tetapi sudah umum
ada/digunakan di sekolah, tidak memiliki unsur inovasi, dan kurang manfaatnya
|
Karya
teknologi tepat guna jenis alat bantu pendidikan, tetapi sudah umum ada/
digunakan di sekolah, tidak memiliki unsur inovasi dan kurang manfaatnya.
Disarankan
agar karya teknologi tepat guna diganti dengan karya baru atau diperbaiki
karyanya sehingga alat bantu pendidikan tersebut, memiliki unsur inovasi dan
lebih bermanfaat.
|
72
|
Termasuk
karya teknologi tepat guna jenis bahan ajar interaktif berbasis komputer,
tetapi terlalu pendek durasinya dan tidak mencakup satu pembelajaran utuh
|
Karya
teknologi tepat guna jenis bahan ajar interaktif berbasis komputer, tetapi
terlalu pendek durasinya dan tidak mencakup satu pembelajaran utuh.
Disarankan
agar bahan ajar interaktif berbasis komputer tersebut diganti atau
disempurnakan sehingga cukup panjang dan mencakup satu pembelajaran utuh.
|
No
|
Hal
Yang Terdapat Pada Karya Inovatif
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
73
|
Termasuk
karya teknologi tepat guna jenis bahan ajar interaktif berbasis komputer,
tetapi laporan yang dikirimkan tidak dilampiri dengan soft copy bahan ajar interaktif berbasis komputer tersebut
|
Karya
teknologi yang dibuat termasuk jenis bahan ajar interaktif berbasis komputer
tetapi laporan yang dikirimkan tidak dilampiri dengan soft copy bahan ajar interaktif berbasis komputer tersebut.
Disarankan
agar laporan dilengkapi dengan soft
copy bahan ajar interaktif berbasis komputer tersebut.
|
74
|
Termasuk
karya teknologi tepat guna jenis bahan ajar interaktif berbasis komputer,
tetapi belum dapat dinilai karena tidak dilengkapi keterangan kemampuan guru
dalam menggunakan komputer dan keterangan karya asli guru tersebut (sehingga
diragukan karya tersebut adalah karya asli guru tersebut)
|
Alat
peraga yang dibuat termasuk jenis bahan ajar interaktif berbasis komputer,
tetapi belum dapat dinilai karena tidak dilengkapi keterangan kemampuan guru
dalam menggunakan komputer dan keterangan karya asli guru tersebut.
Disarankan
untuk menyertakan keterangan dari kepala sekolah yang menyatakan bahwa yang
bersangkutan memiliki kemampuan menggunakan komputer dan karya tersebut benar-benar karya asli dari guru
tersebut.
|
IV. ALASAN DAN PENOLAKAN KARYA SENI
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Seni
|
Alasan Penolakan
dan Saran
|
75
|
Karya seni
monumental/ pertunjukan belum dapat
diakui karena belum
disertai surat
keterangan pengakuan
|
Tidak
ada pengakuan sebagai karya seni monumental dari dewan kesenian daerah
kota/kabupaten atau dari organisasi profesi
atau dinas pendidikan kota/kabupaten
Disarankan
agar melengkapi surat keterangan pengakuan dari institusi yang relevan dewan kesenian daerah, dari organisasi
profesional kesenian, atau dinas pendidikan
minimal tingkat kota/kabupaten.
|
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Seni
|
Alasan Penolakan dan Saran
|
76
|
Karya seni monumental/
pertunjukan belum dapat diakui karena
belum atau tidak dipamerkan/dipagelarkan/ dilombakan/ disajikan melalui media
yang relevan
|
Karya seni monumental/
pertunjukan belum dapat diakui karena
belum atau tidak dipamerkan/dipagelarkan/ dilombakan/ disajikan melalui media
yang relevan (buku ber-ISBN, jurnal /majalah /surat kabar ber-ISSN,
media elektronik nasional).
Disarankan melengkapi/ memenuhi kegiatan pameran/
pagelaran/ setifikat/piagam memenangkan lomba karya seni / penyajian melalui media yang relevan dengan bukti dokumen yang lengkap dan
sah.
|
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Seni
|
Alasan Penolakan
dan Saran
|
77
|
Karya seni monumental/
pertunjukan belum dapat diakui karena
tidak mengandung nilai
pendidikan atau pelestarian/ pengembangan budaya
|
Karya seni
monumental/pertunjukan belum dapat
diakui karena tidak mengandung nilai pendidikan atau pelestarian/
pengembangan budaya.
Disarankan agar membuat karya seni baru
yang mengandung nilai pendidikan atau pelestarian/pengembangan seni budaya.
|
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Seni
|
Alasan Penolakan dan
Saran
|
78
|
Karya seni monumental/ pertunjukan belum dapat diakui karena tidak ada deskripsi
proses dan hasil karya penciptaan
|
Karya seni
monumental/pertunjukan belum dapat
diakui karena tidak ada deskripsi proses dan hasil karya penciptaan
Disarankan melengkapi deskripsi karya
seni yang memuat minimal latar belakang gagasan, proses penciptaan, serta foto-foto proses dan hasil karya
seni yang bersangkutan.
|
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Seni
|
Alasan Penolakan
dan Saran
|
79
|
Karya
seni monumental/ pertunjukan belum
dapat diakui karena belum ada pengesahan
kepala sekolah
|
Karya
seni monumental/pertunjukan belum
dapat diakui karena belum ada
pengesahan kepala sekolah
Disarankan
melengkapi surat pengesahan/ keterangan keaslian karya dari kepala sekolah.
|
No
|
Hal yang Terdapat Pada
Karya Seni
|
Alasan
Penolakan dan Saran
|
80
|
Karya seni monumental/
pertunjukan belum dapat diakui karena
belum cukup didukung
oleh
dokumen portofolio
karya seni
|
Karya
seni monumental/pertunjukan belum
dapat diakui karena tidak didukung dokumen / naskah portofolio karya seni
Disarankan
melengkapi dokumen portofolio karya seni dengan kelengkapan foto-foto dan
deskripsi proses penciptaan dan produk karya seni, serta surat keterangan /
rekomendasi yang institusi yang relevan.
|
No
|
Hal yang Terdapat Pada Karya Seni
|
Alasan Penolakan
dan Saran
|
81
|
Karya seni monumental/
pertunjukan belum dapat dinilai karena tidak memenuhi persyaratan sebagai karya
seni monumental / pertunjukkan
|
Tidak
memenuhi syarat sebagai karya seni monumental/pertunjukkan.
Disarankan
untuk menciptakan karya seni monumental / pertunjukkan baru yang :
a.
mengandung nilai pendidikan atau pelestarian /
pengembangan seni budaya;
b.
jumlah satuan jenis karya seni sesuai dengan yang
dipersyaratkan;
c.
memperoleh pengakuan dari dewan kesenian daerah
kabupaten/kota atau organisasi profesi seni atai dinas pendidikan minimal
tingkat kabupaten / kota;
d.
dipamerkan / dipagelarkan /
diterbitkan/diedarkan/disiarkan melalui media tertentu (buku ber-ISBN,
jurnal/majalah/surat kabar ber-ISSN, media elektronika nasional;
e.
dilengkapi dengan deskripsi karya dan dukungan foto-foto
dokumentasi yang relevan; dan
f.
menyertakan surat keterangan keaslian karya seni dari kepala sekolah.
|
PENUTUP
Tugas tim teknis penilai adalah menilai kegiatan pengembangan profesi guru
yang sesuai dengan pedoman agar tujuan kegiatan
pengembangan profesi guru dapat dicapai.
Hal terpenting dalam menilai adalah memberikan alasan dan saran yang jelas,
santun, serta memberikan dampak pembelajaran untuk perbaikan bagi si penulis.
Isi naskah ini memberikan pilihan alasan dan saran dalam penilaian pengembangan
profesi guru agar terjadi kesamaan persepsi di antara tim teknis, dan untuk
membantu proses pembuatan surat-surat jawaban.
Tentu saja, dalam praktik penilaian akan terjadi hal-hal yang khusus dan
tidak ada dalam pedoman ini. Pada
keadaan tersebut alasan dan saran harus dibuat oleh tim teknis dengan mengacu
pada ketercapaian tujuan penilaian.
Bogor, 12 Mei 2009
Post a Comment