Creative Intelligence, Apaan Tuh!

Creative Intelligence, Apaan Tuh!

Oleh: Rr. Martiningsih, M.Pd.

Guru Lembaga Pendidikan Al Muslim Sidoarjo

Kadangkala kita merasa tidak bisa berfikir dan tidak tahu harus melakukan apa, kita merasa tidak punya ide, yang diperparah, keadaan tersebut selalu terjadi saat kita berada pada keadaan yang harus “berfikir atau melakukan sesuatu”, misalnya saat ujian, saat menyelesaikan laporan, atau memecahkan suatu masalah. Otak kita rasanya buntu, dan rasanya kita tidak kreatif. Bukan hanya itu, kita tidak bisa menulis apa-apa karena tidak ada bayangan apa yang harus ditulis, sehingga hanya mampu menatap kertas kosong dengan perasaan tak berdaya. Nah,... jangan panik dulu. Ini bukan berarti kita telah pikun.

Sebenarnya, semua orang mempunyai potensi kreatif, dan semua orang dapat menemukan potensi kreatifnya yang tersembunyi. Sering kita tidak menyadari potensi kita atau lingkungan tidak mendukung kita menjadi pribadi yang kreatif, padahal, kreatifitas yang tidak digunakan akan terbuang percuma.

Kecerdasan kreatif atau creative intelligence dalam arti sederhana adalah kemampuan seseorang memecahkan persoalan sehari-hari. Kecerdasan kreatif berkaitan dengan cara kita melakukan berbagai hal dan juga hasil yang dicapai. Suatu aktifitas bisa dianggap kreatif kalau melibatkan suatu pendekatan baru atau unik, dan jika hasilnya dianggap berguna serta dapat diterima.

Kecerdasan kreatif berbeda dengan apa yang biasa kita sebut kecerdasan umum, karena kreatifitas berfokus pada cara berfikir dan hasrat untuk mencapai sesuatu yang baru atau berbeda. Tipe kecerdasan kreatif menurut Alan J. Rowe ada empat yaitu:

  1. Intuitif. Tipe ini menggambarkan individu-individu yang banyak akal dan menekankan pada pencapaian hasil, kerja keras, dan kemampuan menyelesaikan masalah, tipe ini berfokus pada hasil, menggunakan akal sehat, dan mengandalkan pengalaman pada masa lalu.
  2. Inovatif. Tipe ini menggambarkan individu yang selalu ingin tahu, menekankan pada daya cipta, eksperimen, dan sistematika informasi, tipe ini mengatasi kompleksitas dengan mudah.
  3. Imaginatif. Tipe ini menggambarkan individu-individu yang penuh pemahaman dan mampu mengidentifikasi peluang potensi, tipe ini juga bersedia mengambil resiko dengan melanggar tradisi, mempunyai pikiran yang terbuka dan sering mengandalkan humor untuk menyampaikan gagasannya.
  4. inspirasional. Tipe ini menggambarkan individu-individu yang penghayal, mempunyai sudut pandang yang positif dan berorientasi pada aksi terhadap kebutuhan masyarakat dan bersedia untuk mengorbankan diri demi mencapai tujuannya. Tipe ini berfokus untuk memperkenalkan perubahan demi membantu sesamanya.

Kreativitas seseorang sangat bergantung kepada keadaan masyarakat tersebut berada (faktor survival, prestige, ekonomi, dan politik menjadi sangat penting). Kreativitas tumbuh pada lingkungan yang kondusif; kreativitas tidak berkembang pada lingkungan yang stagnan. Pada gilirannya, kreativitas dan inovasi dari suatu masyarakat atau bangsa akan sangat menentukan nasib bangsa tersebut di dalam sejarah.

Adakah cara yang dapat meningkatkan potensi kreatif kita?

  1. Belajar dari orang lain, dengan menilik kehidupan orang-orang terkenal, yang telah menunjukkan kemampuan kreatifnya. Seperti apakah mereka? Faktor-faktor apa atau kondisi bagaimana yang membantu mereka menjadi kreatif?
  2. Keterbukaan akan pemikiran/ide hal-hal yang baru. Jangan ragu untuk belajar hal-hal yang baru.
  3. Selalu berusaha menambah kemampuan untuk memecahkan masalah.
  4. Tentukan waktu yang tepat untuk belajar. Ada orang yang cocok belajar di pagi hari, ada pula yang di siang hari. Selesaikan masalah, atau tugas-tugas di waktu yang tepat itu.
  5. Giat menimba ilmu pengetahuan, dan terus-menerus mencari informasi baru. Bila kita berhenti mencari informasi atau pengetahuan baru, maka kita akan merasa otak kita tumpul, karena lama tidak diasah. Maka kita harus belajar secara rutin dan terus-menerus. Belajar dan melatih kemampuan yang baru didapat dengan berulang-ulang akan mengubah organisasi internal otak, yang pada akhirnya akan sangat membantu dalam melakukan proses mengingat. Jadi kuncinya adalah berlatih, berlatih, dan berlatih.
  6. Catatlah hal-hal yang dianggap penting, karena bila kita lupa, kita bisa membuka catatan. Curahkan perhatian pada hal-hal penting tersebut.
  7. Membuat hubungan antara informasi yang baru dengan informasi yang lama, berusaha menemukan solusi lain dari masalah berdasarkan rangkaian informasi. Sehingga kemampuan untuk merestrukturisasi konsep/informasi yang telah ada dan/atau memasukan unsur asing pada konsep/informasi tersebut perlu dilatih terus.
  8. Memupuk keberanian untuk berfikir dan bertindak berbeda serta mengambil resiko
  9. Berada pada lingkungan yang kondusif terhadap tumbuh dan berkembangnya imajinasi. Hindari hal-hal yang yang menghambat kreatifitas anda, misal tempat yang bising akan menghambat imajinasi anda. Tempat yang nyaman, dan rasa cinta akan menumbuhkan ide kreatif dalam diri anda. Bila kita mencintai suatu pekerjaan, maka akan banyak ide kreatif muncul.
  10. Adanya curiosity (kepenasaranan), inquisitive (keinginan untuk menyelidiki), serta kemauan untuk bekerja keras.
  11. Berikan kesempatan kepada ide-ide kita untuk terwujud. Bila kita telah memiliki ide baru, segera tuangkan ide tersebut, jangan ditunda-tunda. Ide anda itu pasti sangat cemerlang. Yakinlah. Wujudkan ide anda, luangkan waktu untuk mewujudkan ide anda walau sejenak. Bila berhasil, maka sejenak waktu yang telah anda luangkan, akan memberikan kepuasan dalam waktu berlipat ganda dari ketika anda meluangkan waktu untuk mewujudkan ide tersebut.
  12. Berkumpullah dengan orang-orang yang anda anggap kreatif, jadikan mereka sumber untuk mendapatkan kreatifitas.