Pemanfaatan TVE Terintegrasi Pembelajaran Kurikulum 2013
2 min read
Jakarta (12/11/2013), Seminar Nasional Pendidikan yang
diselenggarakan oleh Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Plaza Insan Berprestasi Kemendikbud
Senayan Jakarta diikuti oleh ratusan guru dan praktisi pendidikan.
Ibu Rr. Martiningsih guru SMP Muhammadiyah 1 Surabaya,
menyajikan best practice pemanfaatan TVE dalam pembelajaran. Sebagai media,
televisi memiliki empat fungsi, yakni fungsi komersial, alat hiburan, penyampai
informasi, dan edukasi. Mengacu pada pandangan bahwa anak-anak lebih mudah
meniru serta melakukan segala hal yang mereka lihat ketimbang segala hal yang
mereka dengar, maka efek positif televisi bagi perkembangan intelektual anak
bisa dioptimalkan. Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) melalui Pusat
Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) telah mencanangkan
dimulainya siaran Televisi Edukasi (TVE) pada tahun 2003. Harapannya tentu saja
televisi edukasi bisa menambah wawasan dan kepintaran.
Nilai-nilai yang ditampilkan oleh tontonan mereka,
seperti materialisme, kekerasan, mistik seperti pada cerita-cerita misteri akan
mewarnai benak anak-anak. Oleh karena itu, televisi, khususnya Televisi Edukasi
sangat cocok dijadikan sebagai sumber belajar. Apakah tayangan Televisi
Edukasi sesuai dengan Kurikulum 2013? Strategi pembelajaran dengan
memanfaatka Siaran Televisi Edukasi sangat diperlukan dalam menunjang
terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Dalam arti
bahwa kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik,
sedangkan pembelajaran merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa
dikuasai oleh peserta didik.
Pembelajaran dengan mempergunakan TVE penting
dilakukan, karena dengan mempergunakan tayangan TVE dalam pembelajaran, maka
guru dapat terbantu untuk menyampaikan hal-hal yang tidak bisa dibawa guru di
kelas karena obyek pembelajaran terlalu kecil (misal: sel, atom, unsur,
jaringan, dll), obyek pembelajaran terlalu besar (misal: gunung, samudra,
pesawat udara, dll), kendala geografis (misal: hutan, jurang, pulau terpencil,
dll), berbahaya (misal: bencana alam, ledakan nuklir, dll), informasi dan
pengetahuan baru yang sebelumnya tidak pernah didapat guru semasa sekolah
ataupun kuliah (misal:semangka berbentuk kubus atau balok).
Siaran Televisi Edukasi telah dirancang sesuai dengan
pendekatan ilmiah. Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas
fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan
memadukan pengetahuan sebelumnya. Alur pembelajaran pada siaran Televisi
Edukasi telah disesuaikan dengan kaida-kaidah pendekatan ilmiah. Proses
pembelajaran dengan memanfaatkan Televisi Edukasi telah menerapkan nilai-nilai
atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah.
Pendekatan ilmiah pembelajaran dengan Televisi Edukasi meliputi: 1) Mengamati,
2) Menanya, 3) Mengumpulkan Data, 4) Mengasosiasikan, 5)
Mengkomunikasikan hasil.
Ada 3 pola atau cara pemanfaatan program siaran TVE
yang sejauh ini telah dimanfaatkan, yaitu sebagai berikut: 1) Pemanfaatan
Program Siaran TVE sesuai dengan Jadwal Siaran TVE (Pemanfaatan Siaran TVE
secara langsung). Dimana agar pembelajaran selaras dengan jam tayang TVE, maka
guru mendownload jadwal tersebut dari situs TVE di internet, atau melalui situs
pencari (misal: Google). 2) Pemanfaatan Siaran TVE sebagai Penugasan. 3)
Pemanfaatan Program Siaran TVE sebagai Pengisi Jam Pelajaran Kosong
Post a Comment