Labels

Friday, June 30, 2023

✨πŸ•‹ Kisah Hari Ketiga Lontar Jumrah – Jumat, 30 Juni 2023 M / 12 Zulhijjah 1444 H ✨πŸ•‹


✨πŸ•‹ Kisah Hari Ketiga Lontar Jumrah – Jumat, 30 Juni 2023 M / 12 Zulhijjah 1444 H ✨πŸ•‹

Hari ini adalah lontar jumrah di hari ketiga. Aku memilih waktu sebelum Subuh, berangkat sejak tengah malam dengan penuh harap dan doa πŸ€²πŸŒ™. Suasana terasa sangat berbeda—jalan menuju Jamarat begitu lengang, sepi, dan tenang. Tidak ada desakan, tidak ada keramaian yang melelahkan.

Alhamdulillah, proses lontar jumrah berjalan lancar jaya 🌸πŸͺ¨. Hati terasa lebih khusyuk, langkah ringan, dan lemparan kerikil pun penuh makna sebagai tanda ketaatan kepada Allah SWT πŸŒΏπŸ•‹.







 

Thursday, June 29, 2023

✨πŸ•‹ Kisah Hari Kedua Lontar Jumrah – Kamis, 29 Juni 2023 M / 11 Zulhijjah 1444 H ✨πŸ•‹


Hari kedua lontar jumrah penuh dengan tantangan sekaligus pengalaman berharga. Sejak awal aku diwanti-wanti agar terus menjaga kondisi tubuh dengan mengguyur kepala dan wajah dengan air πŸ’¦πŸ™‚. Kerudungku pun basah kuyup karena terus kucurahkan air agar tetap segar dan kuat di tengah teriknya Mina.

Ketika sampai di area jumrah, suasana begitu penuh sesak. Di tengah dorongan massa, aku melihat seorang pria kekar. Dengan spontan aku berkata, “Can I hold you?” πŸ™, lalu aku berpegangan pada tasnya untuk menjaga keseimbangan. Ia bahkan memintaku memegang lengannya agar lebih kuat menembus kerumunan. Sebagai balasan, ia meminta upah berupa tujuh batu kerikil. Karena aku sudah sampai dekat jumrah dan masih punya banyak batu, aku pun rela memberikannya πŸͺ¨πŸ™‚.

Alhamdulillah, akhirnya aku berhasil melempar jumrah di tiga lokasi—Ula, Wustha, dan Aqabah—masing-masing tujuh lemparan penuh doa dan harap 🀲🌿. Setelah selesai, aku kembali ke tenda melewati terowongan. Badan mulai terasa lelah dan kepala agak pening, sehingga aku terus mengguyur air di kepala. Namun dengan izin Allah, aku bisa sampai kembali ke tenda dengan selamat, hati dipenuhi rasa syukur 🌸✨.







Wednesday, June 28, 2023

Jamarah aqobah Hari Pertama 10 Zulhijjah 1444 H jatuh pada 28 Juni 2023 M πŸ—“️✨












 







πŸ•‹✨ Pada Rabu, 28 Juni 2023 M / 10 Zulhijjah 1444 H, rombongan kami dari KBIH Muhammadiyah dengan penuh haru dan syukur melaksanakan salah satu rangkaian puncak ibadah haji, yaitu lontar jumrah hari pertama di Jamarah ‘Aqabah 🀲🌿.

Dengan hati bergetar, kami melemparkan tujuh batu kerikil ke jumrah, seraya menghadirkan niat untuk menolak segala godaan setan dan mendekatkan diri hanya kepada Allah SWT πŸšπŸ•‹. Suasana penuh kekhidmatan bercampur dengan rasa haru, lelah yang terbayar tuntas dengan nikmat ibadah yang agung ini 🌸✨. Alhamdulillah, Allah telah memudahkan langkah kami. Semoga lontar jumrah yang kami tunaikan diterima sebagai amal ibadah, menjadi saksi ketaatan, dan membawa keberkahan bagi rombongan KBIH Muhammadiyah serta seluruh jamaah haji di tanah suci πŸŒˆπŸ’•.

Mabit di Muzdalifah malam Rabu, 27 Juni menuju 28 Juni 2023 M



mabit di Muzdalifah dilaksanakan pada malam 10 Zulhijjah 1444 H, yaitu malam Rabu, 27 Juni menuju 28 Juni 2023 M

Di Muzdalifah itu antri bis lama
Kasian Lo banyak lansia pingsan di muzlifah
Di infus di terik mentari hanya dengan payung
Melas
Di Musdalifah aku Bonek
Memberhentikan bis sembarang
Lalu naik, entahlah mau ke mana bisnya
Yg penting bisa sampai mina
Sampai di Mina tinggal nyari maktab ku
e ternyata diturunkan di maktab ku no 34
Lalu aku bilang thanks sir
Aku selamat sampai mina jam 8 pagi
Yang lain ada yg jam 12 sampai saat sangat terik





 










Tuesday, June 27, 2023

Wukuf di Arafah 27 Juni 2023












 

🌿✨ Wukuf di Arafah, 9 Zulhijjah 1444 H / 27 Juni 2023 M ✨🌿

Hari itu menjadi momen yang penuh haru dan syukur. Pada 27 Juni 2023 bertepatan dengan 9 Zulhijjah 1444 H, kami menunaikan ibadah wukuf di Arafah, puncak dari seluruh rangkaian haji. Sejak tergelincir matahari, doa-doa dipanjatkan, istighfar tak henti diucapkan, dan hati-hati penuh harapan menghadap Allah SWT.

Namun, sore itu angin bertiup kencang membawa butiran pasir yang berputar di sekitar Arafah. Untuk menjaga keselamatan, kami pun berlindung di dalam tenda, melanjutkan wukuf dengan penuh kekhusyukan meski di tengah ujian badai pasir. Suara lantunan doa bercampur dengan hembusan angin, menghadirkan suasana yang semakin menyentuh hati. Di balik segala keterbatasan, kami merasakan betapa besar kasih sayang Allah SWT. Justru di dalam tenda itu, dalam kebersamaan menghadapi badai, hati-hati kami semakin dekat kepada-Nya, penuh harapan akan ampunan dan rahmat-Nya.