Labels

Monday, September 20, 2021

Duta Rumah Belajar 2017




 Rasanya tidak mungkin saya bisa bertemu Menteri Pendidikan,  apalagi jika Bapak menteri memasang selempang sebagai Duta Rumah Belajar terbaik. Sesungguhnya nikmat Allah manakah yang saya dustakan?

Tetap semangat kawan, jadilah diri sendiri. Setiap orang mempunyai kelebihan masing masing. Buatlah analisa, apa kelebihanmu, apa kekuranganmu, apa peluangmu dan apa tantanganmu ke depan. Apa yang mampu kamu jangkau. Apa yang mampu kamu perbuat. Kita tidak harus menjadi terbaik. Tapi berbuat terbaik yang kita bisa. Yakinlah bahwa semua kebaikan yang kita lakukan pasti berbalas. 

Tahun 2013 saya membuat  PTK Pemanfaatan Rumah Belajar dalam pembelajaran. Saya kirim ke Jurnal Teknodik. Berlipat ganda apa yang saya dapat. Tulisan tersebut dimuat di jurnal Teknodik, saya mendapat honor penulisan, dan tulisan tersebut menjadikan saya juara 1 guru berprestasi kota Surabaya. Saya mendapatkan penghargaan dari Bu Risma dan membuat sekolah saya bangga. 

Tidak hanya itu, saya melatih guru lain memanfaatkan Rumah Belajar termasuk juga AR Rumah Belajar, melatih mereka menulis di pena.belajar.kemdikbud.go.id  membuat video pembelajaran, dan berbagi hal hal lain yang positif meningkatkan kemampuan guru yang saya lakukan dengan ikhlas. Apa yang saya lakukan ternyata berbalas. Saya terpilih sebagai Guru Berdedikasi Nasional 2019 mewakili Jawa Timur. 

Pemanfaatan Rumah Belajar di sekolah saya pun saya tulis dalam sebuah proyek sederhana, bagaimana siswa setelah belajar dengan Rumah Belajar mengaplikasikan dalam kehidupan mereka dan apa dampaknya. Hal itu menyebabkan saya terpilih mewakili Indonesia ke ajang Microsoft Educator Expert di Singapura tahun 2018.

Jadilah diri sendiri. Tunjukkan Anda berbeda dengan yang lain. Keberbedaan itu adalah kelebihan Anda. Yakinlah pada diri sendiri.

Semangat.

Jika kita ikhlas Allah membalas. Jika saya yakin Allah menjamin. Setiap kebaikan akan membawa kita ke surga

Pembelajaran Sosiologi Kelas X SILN 20 September 2021


Terdapat tiga bentuk atau pola interaksi yang mampu membentuk keteraturan sosial antara lain:

a. Kerja Sama (cooperation)

Tidak dapat dimungkiri bahwa sebagian besar bentuk interaksi adalah kerja sama. Kerja sama terbentuk karena orang-orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan kemudian bersepakat untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Melalui kerja sama inilah keteraturan sosial terbentuk dengan mudah

b. Akomodasi (Accomodation)

Sebagai individu yang mendambakan suatu kedamaian dalam bentuk keteraturan masyarakat, sering kali kita berusaha menyamakan kepentingan kita dengan orang lain. Walaupun terkadang kepentingan tersebut jauh dari apa yang kita inginkan. Pengorbanan ini dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi ketegangan yang terjadi akibat perbedaan. Proses ini dalam sosiologi dinamakan sebagai bentuk akomodasi. Dengan kata lain, akomodasi merupakan suatu proses penyesuaian antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok guna mengurangi, mencegah, atau mengatasi ketegangan dan kekacauan.

c. Asimilasi (Assimilation)

Pernahkah kamu melihat pertunjukan barongsai? Biasanya pertunjukan barongsai sering digelar pada perayaan tahun baru Cina. Pertunjukan barongsai merupakan salah satu hasil asimilasi di Indonesia. Dengan kata lain, proses asimilasi menunjuk pada pembauran dua kebudayaan yang berbeda. Selain barongsai, perkawinan campur antardua warga negara yang berbeda pun tergolong asimilasi

Pembelajaran Sosiologi Kelas XI SILN 20 September 2021


Konflik merupakan bagian dari proses sosial yang wajar dan tidak harus dihindari. Sebenarnya, konflik yang terjadi dapat berfungsi sebagai faktor positif atau pendukung bagi tumbuh kembangnya modal kedamaian sosial. Konflik juga bisa bersifat konstruktif (membangun) terhadap keutuhan kelompok dan integrasi sosial masyarakat dalam skala yang lebih luas. 

Manusia memiliki keinginan untuk bergaul. Dalam pergaulannya terdapat suatu hubungan yang saling mempengaruhi sehingga akan menimbulkan suatu perasaan yang saling membutuhkan. Untuk mengenal upaya manusia yang merupakan bagian dari masyarakat nya, terdapat beberapa perilaku yang berhubungan dengan tindakan dan interaksi sosial sebagai jalan untuk mencapai tujuan manusia sebagai makhluk sosial. Selain itu, dalam menjaga segala tindakan dan interaksi sosial, juga terdapat nilai dan norma sosial sebagai standar penilaian umum yang dapat membentuk keteraturan hubungan antarmanusia menuju terciptanya integrasi sosial yang mantap.

Terdapat banyak konflik yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Ross (1993) mengemukakan dua sumber konflik yang terjadi dalam sebuah organisasi atau kelompok, yaitu teori struktur sosial dan teori psychocultural. Teori struktur sosial menekankan persaingan antara pihak-pihak yang berkepentingan sebagai motif utama sebuah konflik, sedangkan teori psycocultural lebih menekankan kekuatan psikologi dan kultural. 

Kedua sumber konflik tersebut memerlukan penanganan yang berbeda. Teori struktural menerangkan bahwa strategi manajemen konflik memerlukan perubahan kondisi organisasi pihak tersebut secara mendasar. Kepentingan yang bermacam-macam sangat sulit untuk dijembatani. Adapun teori psycocultural dalam melakukan manajemen konflik memfokuskan pada proses yang dapat mengubah persepsi atau memengaruhi hubungan antara pihak-pihak kunci. Dalam teori ini, kepentingan lebih bersifat subjektif dan dapat berubah dibandingkan dalam pandangan teori struktural. 

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah konflik yang mengarah pada kekerasan adalah melalui manajemen konflik dengan mekanisme dan model pengelolaan konflik. Konflik sosial budaya yang terjadi sebenarnya dapat dinetralisasi dengan menciptakan konsensus. Konsensus ini pada gilirannya akan dapat mengatasi perbedaan pendapat dan kepentingan antargolongan dalam masyarakat. Setiap ketegangan dan penyimpangan yang terjadi akan selalu dapat dicarikan rujukannya melalui konsensus yang telah disepakati bersama. Dengan demikian, konflik yang terjadi tidak akan menjurus ke arah kekerasan sehingga integrasi sosial budaya akan dapat tercapai.

Pemberdayaan Pandu Digital Daring Interaktif Dalam Pembelajaran dan Bermedia Digital