Labels

Wednesday, January 6, 2021

Ulang Tahun saat Mencicipi Menu di Swiss Bell Inn




 

Gift for MIEE 2020-2021 Indonesia

Do you know, who are the MIEE in the world 2020-2021?
Here they are

Are you a teacher striving to find new ways to engage your students? If you’d like to connect with a global, professional learning community of other teachers, just like yourself, who are constantly pushing the boundaries of what a classroom looks and feels like, we have a step-by-step guide for you below.

Microsoft supports a thriving community of passionate educators who are constantly learning, growing and working together to change students’ lives and build a better world. The Microsoft Innovative Educator (MIE) Expert program is a premier program created to recognize global educator visionaries like yourself.

We are looking for self-driven educators who are passionate about teaching and learning,  who inspire students with creative thinking, and work in a truly collaborative spirit to share their learning with the world.  MIE Experts share their learning with colleagues and other educators through local training programs in their own school systems, presentations at conferences, blogs, social channels, and more. Resourceful and entrepreneurial, they relish the role of change agent, and work to achieve excellence in education using Microsoft technologies coupled with their innovative teaching practices.














Apakah Anda seorang guru yang berusaha menemukan cara baru untuk melibatkan siswa Anda? Jika Anda ingin terhubung dengan komunitas pembelajaran global dan profesional dari para guru lain, seperti Anda sendiri, yang terus-menerus mendorong batas-batas tampilan dan suasana kelas.

Microsoft mendukung komunitas pendidik yang bersemangat yang terus belajar, tumbuh, dan bekerja sama untuk mengubah kehidupan siswa dan membangun dunia yang lebih baik. Program Pakar Microsoft Innovative Educator (MIE) adalah program utama yang dibuat untuk mengenali visioner pendidik global seperti Anda.

Microsoft mencari pendidik mandiri yang bersemangat dalam mengajar dan belajar, yang menginspirasi siswa dengan pemikiran kreatif, dan bekerja dengan semangat kolaboratif yang sesungguhnya untuk berbagi pembelajaran mereka dengan dunia. Pakar MIE membagikan pembelajaran mereka dengan rekan kerja dan pendidik lainnya melalui program pelatihan lokal di sistem sekolah mereka sendiri, presentasi di konferensi, blog, saluran sosial, dan banyak lagi. Cerdas dan berjiwa wirausaha, mereka menikmati peran sebagai agen perubahan, dan bekerja untuk mencapai keunggulan dalam pendidikan menggunakan teknologi Microsoft ditambah dengan praktik pengajaran inovatif mereka.

https://educationblog.microsoft.com/en-us/2018/03/how-to-nominate-yourself-as-microsoft-innovative-educator-expert-miee/

Membangun Optimisme Pendidikan Hasan Chabibie

Teman teman semua, Yuk kita nikmati sajian dari TIMES INDONESIA pada link di bawah ini, yang membahas tentang Membangun Optimisme Pendidikan oleh Bapak Hasan Chabibie. 



Kondisi pembelajaran online pada situasi pandemi ini, juga dihadapkan pada kendala-kendala. Apalagi, transformasi sistem pembelajaran dari offline ke online membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Transisi penggunaan teknologi digital untuk pembelajaran daring, tidak sekedar alat, namun juga kultur, perspektif dan visi. 

Pandemi memang mengajarkan kita banyak hal yang tidak kita sadari sebelumnya. Maka, kita harus terus optimis untuk memberikan yang terbaik, untuk kemasalahatan sesama. Dalam konteks ini, ada beberapa nilai penting dalam membangun optimisme pembelajaran di tengah pandemi ini.

Pertama, fokus pada tujuan. Optimisme itu merupakan energi yang memberikan kekuatan. Ia jadi api yang berkobar yang memberikan daya ledak di dalam diri kita. Maka, penting untuk memetakan tujuan, agar kita sampai pada titik tuju dengan energi yang kita miliki. Seiring waktu, energi yang kita miliki seringkali terbatas. Maka, dengan fokus pada tujuan, kita bisa membagi energi sebanding dengan waktu dan jarak tempuh.

Kedua, peningkatan kualitas sumber daya manusia. Jelas sekali, pandemi mengajarkan kepada kita banyaknya keterbatasan-keterbatasan. Sistem belajar mengajar tidak bisa berjalan optimal, juga mata rantai pembelajaran menjadi tersendat. Tapi, kreatifitas manusia memecah kebuntuan itu. Selalu ada solusi di tengah problem pelik yang menghadang. Selalu ada guru-guru terampil, yang menjadi penggerak untuk mencipta kebaruan dalam pembelajaran. Selalu ada manusia-manusia cerdik dan gigih, yang mencipta peluang di tengah serangkaian problem rumit. 

Nah, kami di Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbud juga belajar banyak selama pandemi ini. Hampir satu tahun kita beraktifitas di tengah segala keterbatasan. Namun, kreatifitas, semangat, optimisme, sekaligus daya tahan menjadi kunci untuk terus bergerak. Kami terus tingkatkan kualitas sumber daya manusia, sambil terus berinovasi dengan pelbagai layanan pembelajaran yang ada: Rumah Belajar, TV Edukasi, Suara Edukasi, serta beragam program strategis diamanahkan kepada kami. 

Rumah Belajar telah tumbuh menjadi portal pembelajaran penting dengan konten edukatif yang telah diakses lebih 190 juta pengguna. Pengguna baru selama tahun 2020 kemarin, tumbuh di atas 7,7 juta pengguna. Sementara, TV Edukasi, Suara Edukasi dan layanan lainnya juga terus tumbuh untuk membersamai anak didik kita, bersama-sama menjaga nyala api belajar di negeri ini.

 

Pembelajaran Tatap Maya Hari Pertama Kelas 8 SILN Den Haag Semester Genap 2021

Suatu bangsa tidak akan berubah manakala bangsa tersebut tidak mau mengubah dirinya sendiri. Bangsa Indonesia tidak mungkin menjadi bangsa yang bebas merdeka seperti yang kalian rasakan saat ini apabila tidak ada usaha untuk bangkit dan melepaskan diri dari penjajahan. Kesadaran bangsa Indonesia untuk bangkit tumbuh seiring lahirnya generasi muda terdidik dan peduli terhadap kemerdekaan Indonesia.

Penjajah Belanda dapat menguasai bangsa Indonesia dalam waktu yang lama karena bangsa Indonesia mudah dipecah belah dan perjuangan yang dilakukan bangsa Indonesia masih bersifat kedaerahan. Boedi Oetomo sebagai organisasi nasional pertama meletakkan semangat kebangkitan nasional bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Begitu pentingnya kita memahami dan meneruskan nilai kebangkitan nasional tahun 1908, dalam bab ini kalian akan mempelajari dan membangun semangat kebangkitan nasional tahun 1908. Pada gilirannya, kalian dapat menjadi generasi penerus yang dapat menunjukkan semangat kebangkitan nasional.

Rusaknya ekonomi Eropa akibat peperangan dan berkembangnya teknologi pelayaran pada abad ke-15 menyebabkan negara-negara di Eropa melakukan ekspedisi untuk mencari sumber-sumber ekonomi baru ke seluruh dunia. Ekspedisi ini banyak menemukan sumber ekonomi dan lahan baru untuk dilakukannya perdagangan. Ternyata kemudian, bangsa Eropa tidak hanya melakukan perdagangan melainkan langsung menguasai dan menjajah negara-negara yang mereka anggap baru diketemukan. Awal dimulainya penjajahan Belanda di Indonesia dimulai sejak didirikannya Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) pada tanggal 20 Maret 1602. Sejak VOC berdiri, dimulailah berbagai bentuk kekerasan yang menimpa rakyat Indonesia. Penderitaan rakyat Indonesia terjadi dalam berbagai segi kehidupan. Di berbagai daerah, VOC melakukan tindakan dengan melaksanakan politik devide et impera (adu domba), yaitu saling mengadu domba antara kerajan yang satu dan kerajaan yang lain atau mengadu domba di dalam kerajaan itu sendiri. Politik adu domba makin melemahkan kerajaan-kerajaan di Indonesia dan merusak seluruh sendi kehidupan masyarakat.

Bangsa Indonesia makin menderita ketika Daendels (1808–1811) berkuasa. Upaya kerja paksa (rodi) guna membangun jalan sepanjang pulau Jawa (Anyer-Panarukan) untuk kepentingan militer, membuat rakyat makin menderita. Penderitaan berlanjut karena Belanda kemudian menerapkan Cultuurstelsel (tanam paksa). Peraturan Tanam Paksa diterapkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van Den Bosch tahun 1828. Sistem Tanam Paksa mewajibkan rakyat menanami sebagian dari sawah dan atau ladangnya dengan tanaman yang ditentukan oleh pemerintah dan hasilnya diserahkan kepada pemerintah. Tanam Paksa menyebabkan rakyat diperas bukan hanya tenaga melainkan juga kekayaannya sehingga mengakibatkan banyak sekali rakyat yang jatuh miskin. Di pihak lain, penjajah mendapatkan kekayaan bangsa Indonesia yang berlimpah untuk membangun negara Belanda dan menjadi negara kaya di Eropa. Penderitaan bangsa Indonesia menumbuhkan benih perlawanan di berbagai daerah. Perjuangan melawan penjajah dipimpin ulama atau kaum bangsawan. Sultan Hasanuddin di Sulawesi Selatan, Sultan Ageng Tirtayasa di Banten, Tuanku Imam Bonjol di Sumatera Barat, Pangeran Diponegoro di Jawa Tengah, memimpin perjuangan rakyat melawan penjajah. Perjuangan rakyat untuk mengusir penjajah belum berhasil. Hal ini disebabkan perjuangan masih bersifat kedaerahan dan belum terorganisasi secara modern. Penderitaan yang dialami bangsa Indonesia menyadarkan beberapa orang Belanda yang tinggal atau pernah tinggal di Indonesia. Di antaranya Baron Van Houvell, Edward Douwes Dekker, dan Mr. Van Deventer. Edward Douwes Dekker, terkenal dengan nama samaran Multatuli, menulis buku ”Max Havelaar” pada tahun1860. Buku ini menggambarkan bagaimana penderitaan rakyat Lebak, Banten akibat penjajahan Belanda. Mr. Van Deventer mengusulkan agar pemerintah Belanda menerapkan politik Balas Budi ”Etische Politic”. Politik Balas Budi terdiri dari tiga program, yaitu ”edukasi, transmigrasi, dan irigasi”. Atas desakan berbagai pihak, akhirnya pemerintah Belanda menerapkan Politik Balas Budi. Politik Balas Budi bukan untuk kepentingan rakyat Indonesia melainkan untuk kepentingan pemerintah Belanda. Contoh: irigasi dibangun untuk kepentingan pengairan perkebunan milik Belanda; pembangunan sekolah (edukasi) bertujuan untuk menyediakan tenaga terampil dan murah. Di sisi lain, pembangunan sekolah melahirkan dampak positif bagi bangsa Indonesia, yaitu munculnya masyarakat terdidik atau mulai memiliki pemahaman dan kesadaran akan kondisi bangsa Indonesia yang sebenarnya. Bangsa Indonesia saat itu kondisinya bodoh, terbelakang, dan kemisikinan merajalela. Mereka yang mengenyam pendidikan dan sadar akan nasib bangsanya selanjutnya menjadi tokohtokoh Kebangkitan Nasional.

Boedi Oetomo (Budi Utomo) merupakan organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional berbentuk modern, yaitu organisasi dengan pengurus yang tetap, ada anggota, tujuan, dan program kerja. Boedi Oetomo didirikan oleh dr. Soetomo pada tanggal 20 Mei 1908. Pendirian Boedi Oetomo, tidak terlepas dari penggagas atau pendorong lahirnya Boedi Oetomo yaitu dr. Wahidin Soedirohusodo. Dokter Wahidin Soedirohusodo merupakan dokter lulusan STOVIA (Sekolah Kedokteran Jawa) yang menyadari bagaimana terbelakang dan tertindasnya rakyat akibat penjajahan Belanda. Menurutnya, salah satu cara untuk membebaskan diri dari penjajahan, rakyat harus cerdas. Untuk itu, rakyat harus diberi kesempatan mengikuti pendidikan dan pengajaran serta memupuk kesadaran kebangsaan. Dokter Wahidin Soedirohusodo menggagas tentang perlunya mendirikan organisasi yang bertujuan memajukan pendidikan dan meninggikan martabat bangsa. Gagasan ini ternyata disambut baik oleh para pelajar STOVIA.

Pada tanggal 20 Mei 1908, lahirlah Budi Utomo. Budi Utomo berasal dari kata Sansekerta, yaitu bodhi atau budhi berarti ”keterbukaan jiwa”, ”pikiran”, ”kesadaran”, ”akal”, atau ”pengadilan”, yang juga bisa berarti ”daya untuk membentuk dan menjunjung konsepsi dan ide-ide umum”. Adapun perkataan utomo berasal dari utama, yang dalam bahasa Sanskerta berarti ”tingkat pertama” atau ”sangat baik”. Program Budi Utomo adalah mengusahakan perbaikan pendidikan dan pengajaran. Akan tetapi, programnya lebih bersifat sosial karena saat itu belum dimungkinkan melaksanakan gerakan yang bersifat politik. Sebagai organisasi pelajar yang berintikan pelajar STOVIA, gerakan Budi Utomo pada awalnya terbatas pada Jawa dan Madura. Pada tanggal 5 Oktober 1908, Budi Utomo mengadakan Kongres Pertama di Yogyakarta.

Kongres tersebut berhasil menetapkan tujuan organisasi, yaitu: kemajuan yang harmonis antara bangsa dan negara, terutama dalam memajukan pengajaran, pertanian, peternakan, dagang, teknik, industri, dan kebudayaan. Budi Utomo kemudian menetapkan tujuannya, yaitu menyadarkan kedudukan masyarakat Jawa, Sunda, Madura, dan penduduk Hindia seluruhnya tanpa melihat keturunan, kelamin dan agama (Poespo Negoro dan Notosusanto, 1992:178). Dari tujuan tersebut, secara tersirat, Budi Utomo memiliki program mengembangkan kehormatan bangsa. Bangsa yang terhormat adalah bangsa yang memiliki derajat yang sama dengan bangsa lain. Penjajahan membuat bangsa Indonesia tertindas.

Pergerakan Budi Utomo memperlihatkan keinginan bangsa Indonesia untuk bangkit menjadi bangsa terhormat dan dapat berdiri sejajar dengan bangsa lain. Budi Utomo merupakan organisasi pertama yang memperjuangkan cita cita nasional. Dalam perjalanannya, Budi Utomo diwarnai berbagai kepentingan baik dari birokrat priyayi (bangsawan) maupun pemerintah Belanda. Namun, pidato dr. Sutomo yang dalam di awal pendirian Budi Utomo, yaitu ”saya yakin nasib tanah air di kemudian hari akan ada di tangan kita” (Fajriudin M, 2015: 28). Pidato ini berbekas kepada seluruh anggota Budi Utomo untuk memperjuangkan kehormatan bangsa Indonesia. Besarnya pengaruh pergerakan Budi Utomo dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, Presiden Soekarno pada tanggal 20 Mei 1948, menetapkan hari kelahiran Budi Utomo sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Kebangkitan nasional pada awalnya dilakukan oleh para pelajar. Oleh karenanya, kalian harus meneruskan nilai-nilai kebangkitan nasional tersebut, di antaranya kita dapat bangkit dan mengubah diri menjadi lebih baik. Dengan demikian, kalian dapat memberikan rasa bangga bagi keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara. 

6 Januari 2021 (01.00 WIB) setara dengan 5 Januari 2021 (07.00 pm CET) . Pembelajaran Tatap Maya Hari Pertama Bagi Sekolah Indonesia Luar Negeri Den Haag. Tetap semangat belajar dengan Kelas Maya Jejak Dunia.

https://kelasmaya.belajar.kemdikbud.go.id/JejakDunia/Diklat/Details?id=D202101000001