Labels
- Akun belajar.id (79)
- Asesmen Nasional (3)
- BPMTPK (5)
- Buku (16)
- Canva (3)
- CKS (16)
- edpuzzle (1)
- Educlouds (4)
- Family (211)
- Girl4Tech (1)
- Guru Inti (2)
- Haji (100)
- Hobby (112)
- House (13)
- IDYM (22)
- IGI (17)
- Informasi Rumah Belajar (49)
- International Speaker (14)
- Isodel (3)
- Jurnal Teknodik (17)
- Kesehatan (4)
- Kinemaster (20)
- Kultum (2)
- Kurikulum (2)
- Laporan (24)
- matematika (32)
- Microsoft (99)
- My Achievements (36)
- My Activity (138)
- My Profile (22)
- My Story (136)
- Newspaper (15)
- Pandu Digital (3)
- Pena (9)
- PGRI (2)
- Pojok Inspirasi (1)
- Positive Thoughts (22)
- PPPPTK TK PLB (1)
- Quote (7)
- RPP (5)
- SAC (8)
- SILN (133)
- Sosialisasi (103)
- Tips (3)
- TV9 (2)
- TVE (15)
- Unique U (1)
Wednesday, January 6, 2021
Gift for MIEE 2020-2021 Indonesia
Are you a teacher
striving to find new ways to engage your students? If you’d like to connect
with a global, professional learning community of other teachers, just like
yourself, who are constantly pushing the boundaries of what a classroom looks
and feels like, we have a step-by-step guide for you below.
Microsoft supports a
thriving community of passionate educators who are constantly learning, growing
and working together to change students’ lives and build a better world.
The Microsoft Innovative Educator (MIE)
Expert program is a premier program created to recognize global
educator visionaries like yourself.
We are looking for
self-driven educators who are passionate about teaching and learning, who
inspire students with creative thinking, and work in a truly collaborative
spirit to share their learning with the world. MIE Experts share their
learning with colleagues and other educators through local training programs in
their own school systems, presentations at conferences, blogs, social channels,
and more. Resourceful and entrepreneurial, they relish the role of change
agent, and work to achieve excellence in education using Microsoft technologies
coupled with their innovative teaching practices.
Apakah
Anda seorang guru yang berusaha menemukan cara baru untuk melibatkan siswa
Anda? Jika Anda ingin terhubung dengan komunitas pembelajaran global dan
profesional dari para guru lain, seperti Anda sendiri, yang terus-menerus
mendorong batas-batas tampilan dan suasana kelas.
Microsoft
mendukung komunitas pendidik yang bersemangat yang terus belajar, tumbuh, dan
bekerja sama untuk mengubah kehidupan siswa dan membangun dunia yang lebih
baik. Program Pakar Microsoft Innovative Educator (MIE) adalah program utama
yang dibuat untuk mengenali visioner pendidik global seperti Anda.
Microsoft
mencari pendidik mandiri yang bersemangat dalam mengajar dan belajar, yang
menginspirasi siswa dengan pemikiran kreatif, dan bekerja dengan semangat
kolaboratif yang sesungguhnya untuk berbagi pembelajaran mereka dengan dunia.
Pakar MIE membagikan pembelajaran mereka dengan rekan kerja dan pendidik
lainnya melalui program pelatihan lokal di sistem sekolah mereka sendiri,
presentasi di konferensi, blog, saluran sosial, dan banyak lagi. Cerdas dan
berjiwa wirausaha, mereka menikmati peran sebagai agen perubahan, dan bekerja
untuk mencapai keunggulan dalam pendidikan menggunakan teknologi Microsoft
ditambah dengan praktik pengajaran inovatif mereka.
Membangun Optimisme Pendidikan Hasan Chabibie
Pandemi
memang mengajarkan kita banyak hal yang tidak kita sadari sebelumnya. Maka,
kita harus terus optimis untuk memberikan yang terbaik, untuk kemasalahatan
sesama. Dalam konteks ini, ada beberapa nilai penting dalam membangun optimisme
pembelajaran di tengah pandemi ini.
Pertama,
fokus pada tujuan. Optimisme itu merupakan energi yang memberikan kekuatan. Ia
jadi api yang berkobar yang memberikan daya ledak di dalam diri kita. Maka,
penting untuk memetakan tujuan, agar kita sampai pada titik tuju dengan energi
yang kita miliki. Seiring waktu, energi yang kita miliki seringkali terbatas.
Maka, dengan fokus pada tujuan, kita bisa membagi energi sebanding dengan waktu
dan jarak tempuh.
Kedua,
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Jelas sekali, pandemi mengajarkan
kepada kita banyaknya keterbatasan-keterbatasan. Sistem belajar mengajar tidak
bisa berjalan optimal, juga mata rantai pembelajaran menjadi tersendat. Tapi,
kreatifitas manusia memecah kebuntuan itu. Selalu ada solusi di tengah problem
pelik yang menghadang. Selalu ada guru-guru terampil, yang menjadi penggerak
untuk mencipta kebaruan dalam pembelajaran. Selalu ada manusia-manusia cerdik
dan gigih, yang mencipta peluang di tengah serangkaian problem rumit.
Nah,
kami di Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbud juga belajar
banyak selama pandemi ini. Hampir satu tahun kita beraktifitas di tengah segala
keterbatasan. Namun, kreatifitas, semangat, optimisme, sekaligus daya tahan
menjadi kunci untuk terus bergerak. Kami terus tingkatkan kualitas sumber daya
manusia, sambil terus berinovasi dengan pelbagai layanan pembelajaran yang ada:
Rumah Belajar, TV Edukasi, Suara Edukasi, serta beragam program strategis
diamanahkan kepada kami.
Rumah
Belajar telah tumbuh menjadi portal pembelajaran penting dengan konten edukatif
yang telah diakses lebih 190 juta pengguna. Pengguna baru selama tahun 2020
kemarin, tumbuh di atas 7,7 juta pengguna. Sementara, TV Edukasi, Suara Edukasi
dan layanan lainnya juga terus tumbuh untuk membersamai anak didik kita,
bersama-sama menjaga nyala api belajar di negeri ini.
Pembelajaran Tatap Maya Hari Pertama Kelas 8 SILN Den Haag Semester Genap 2021
Suatu
bangsa tidak akan berubah manakala bangsa tersebut tidak mau mengubah dirinya
sendiri. Bangsa Indonesia tidak mungkin menjadi bangsa yang bebas merdeka
seperti yang kalian rasakan saat ini apabila tidak ada usaha untuk bangkit dan
melepaskan diri dari penjajahan. Kesadaran bangsa Indonesia untuk bangkit
tumbuh seiring lahirnya generasi muda terdidik dan peduli terhadap kemerdekaan
Indonesia.
Penjajah
Belanda dapat menguasai bangsa Indonesia dalam waktu yang lama karena bangsa
Indonesia mudah dipecah belah dan perjuangan yang dilakukan bangsa Indonesia
masih bersifat kedaerahan. Boedi Oetomo sebagai organisasi nasional pertama
meletakkan semangat kebangkitan nasional bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam
meraih kemerdekaan. Begitu pentingnya kita memahami dan meneruskan nilai
kebangkitan nasional tahun 1908, dalam bab ini kalian akan mempelajari dan
membangun semangat kebangkitan nasional tahun 1908. Pada gilirannya, kalian
dapat menjadi generasi penerus yang dapat menunjukkan semangat kebangkitan
nasional.
Rusaknya
ekonomi Eropa akibat peperangan dan berkembangnya teknologi pelayaran pada abad
ke-15 menyebabkan negara-negara di Eropa melakukan ekspedisi untuk mencari
sumber-sumber ekonomi baru ke seluruh dunia. Ekspedisi ini banyak menemukan
sumber ekonomi dan lahan baru untuk dilakukannya perdagangan. Ternyata
kemudian, bangsa Eropa tidak hanya melakukan perdagangan melainkan langsung
menguasai dan menjajah negara-negara yang mereka anggap baru diketemukan. Awal
dimulainya penjajahan Belanda di Indonesia dimulai sejak didirikannya
Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) pada tanggal 20 Maret 1602. Sejak VOC
berdiri, dimulailah berbagai bentuk kekerasan yang menimpa rakyat Indonesia.
Penderitaan rakyat Indonesia terjadi dalam berbagai segi kehidupan. Di berbagai
daerah, VOC melakukan tindakan dengan melaksanakan politik devide et impera (adu
domba), yaitu saling mengadu domba antara kerajan yang satu dan kerajaan yang
lain atau mengadu domba di dalam kerajaan itu sendiri. Politik adu domba makin
melemahkan kerajaan-kerajaan di Indonesia dan merusak seluruh sendi kehidupan
masyarakat.
Bangsa
Indonesia makin menderita ketika Daendels (1808–1811) berkuasa. Upaya kerja
paksa (rodi) guna membangun jalan sepanjang pulau Jawa (Anyer-Panarukan) untuk
kepentingan militer, membuat rakyat makin menderita. Penderitaan berlanjut
karena Belanda kemudian menerapkan Cultuurstelsel (tanam paksa). Peraturan
Tanam Paksa diterapkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van Den Bosch
tahun 1828. Sistem Tanam Paksa mewajibkan rakyat menanami sebagian dari sawah
dan atau ladangnya dengan tanaman yang ditentukan oleh pemerintah dan hasilnya
diserahkan kepada pemerintah. Tanam Paksa menyebabkan rakyat diperas bukan
hanya tenaga melainkan juga kekayaannya sehingga mengakibatkan banyak sekali
rakyat yang jatuh miskin. Di pihak lain, penjajah mendapatkan kekayaan bangsa Indonesia
yang berlimpah untuk membangun negara Belanda dan menjadi negara kaya di Eropa.
Penderitaan bangsa Indonesia menumbuhkan benih perlawanan di berbagai daerah.
Perjuangan melawan penjajah dipimpin ulama atau kaum bangsawan. Sultan
Hasanuddin di Sulawesi Selatan, Sultan Ageng Tirtayasa di Banten, Tuanku Imam
Bonjol di Sumatera Barat, Pangeran Diponegoro di Jawa Tengah, memimpin
perjuangan rakyat melawan penjajah. Perjuangan rakyat untuk mengusir penjajah
belum berhasil. Hal ini disebabkan perjuangan masih bersifat kedaerahan dan
belum terorganisasi secara modern. Penderitaan yang dialami bangsa Indonesia
menyadarkan beberapa orang Belanda yang tinggal atau pernah tinggal di
Indonesia. Di antaranya Baron Van Houvell, Edward Douwes Dekker, dan Mr. Van Deventer.
Edward Douwes Dekker, terkenal dengan nama samaran Multatuli, menulis buku ”Max
Havelaar” pada tahun1860. Buku ini menggambarkan bagaimana penderitaan rakyat
Lebak, Banten akibat penjajahan Belanda. Mr. Van Deventer mengusulkan agar
pemerintah Belanda menerapkan politik Balas Budi ”Etische Politic”. Politik
Balas Budi terdiri dari tiga program, yaitu ”edukasi, transmigrasi, dan
irigasi”. Atas desakan berbagai pihak, akhirnya pemerintah Belanda menerapkan
Politik Balas Budi. Politik Balas Budi bukan untuk kepentingan rakyat Indonesia
melainkan untuk kepentingan pemerintah Belanda. Contoh: irigasi dibangun untuk
kepentingan pengairan perkebunan milik Belanda; pembangunan sekolah (edukasi)
bertujuan untuk menyediakan tenaga terampil dan murah. Di sisi lain,
pembangunan sekolah melahirkan dampak positif bagi bangsa Indonesia, yaitu
munculnya masyarakat terdidik atau mulai memiliki pemahaman dan kesadaran akan
kondisi bangsa Indonesia yang sebenarnya. Bangsa Indonesia saat itu kondisinya
bodoh, terbelakang, dan kemisikinan merajalela. Mereka yang mengenyam
pendidikan dan sadar akan nasib bangsanya selanjutnya menjadi tokohtokoh
Kebangkitan Nasional.
Boedi
Oetomo (Budi Utomo) merupakan organisasi pertama di Indonesia yang bersifat
nasional berbentuk modern, yaitu organisasi dengan pengurus yang tetap, ada
anggota, tujuan, dan program kerja. Boedi Oetomo didirikan oleh dr. Soetomo
pada tanggal 20 Mei 1908. Pendirian Boedi Oetomo, tidak terlepas dari penggagas
atau pendorong lahirnya Boedi Oetomo yaitu dr. Wahidin Soedirohusodo. Dokter
Wahidin Soedirohusodo merupakan dokter lulusan STOVIA (Sekolah Kedokteran Jawa)
yang menyadari bagaimana terbelakang dan tertindasnya rakyat akibat penjajahan
Belanda. Menurutnya, salah satu cara untuk membebaskan diri dari penjajahan,
rakyat harus cerdas. Untuk itu, rakyat harus diberi kesempatan mengikuti
pendidikan dan pengajaran serta memupuk kesadaran kebangsaan. Dokter Wahidin
Soedirohusodo menggagas tentang perlunya mendirikan organisasi yang bertujuan
memajukan pendidikan dan meninggikan martabat bangsa. Gagasan ini ternyata
disambut baik oleh para pelajar STOVIA.
Pada
tanggal 20 Mei 1908, lahirlah Budi Utomo. Budi Utomo berasal dari kata
Sansekerta, yaitu bodhi atau budhi berarti ”keterbukaan jiwa”, ”pikiran”,
”kesadaran”, ”akal”, atau ”pengadilan”, yang juga bisa berarti ”daya untuk
membentuk dan menjunjung konsepsi dan ide-ide umum”. Adapun perkataan utomo
berasal dari utama, yang dalam bahasa Sanskerta berarti ”tingkat pertama” atau
”sangat baik”. Program Budi Utomo adalah mengusahakan perbaikan pendidikan dan
pengajaran. Akan tetapi, programnya lebih bersifat sosial karena saat itu belum
dimungkinkan melaksanakan gerakan yang bersifat politik. Sebagai organisasi
pelajar yang berintikan pelajar STOVIA, gerakan Budi Utomo pada awalnya
terbatas pada Jawa dan Madura. Pada tanggal 5 Oktober 1908, Budi Utomo
mengadakan Kongres Pertama di Yogyakarta.
Kongres
tersebut berhasil menetapkan tujuan organisasi, yaitu: kemajuan yang harmonis
antara bangsa dan negara, terutama dalam memajukan pengajaran, pertanian,
peternakan, dagang, teknik, industri, dan kebudayaan. Budi Utomo kemudian
menetapkan tujuannya, yaitu menyadarkan kedudukan masyarakat Jawa, Sunda,
Madura, dan penduduk Hindia seluruhnya tanpa melihat keturunan, kelamin dan agama
(Poespo Negoro dan Notosusanto, 1992:178). Dari tujuan tersebut, secara
tersirat, Budi Utomo memiliki program mengembangkan kehormatan bangsa. Bangsa
yang terhormat adalah bangsa yang memiliki derajat yang sama dengan bangsa
lain. Penjajahan membuat bangsa Indonesia tertindas.
Pergerakan Budi Utomo memperlihatkan keinginan bangsa Indonesia untuk bangkit menjadi bangsa terhormat dan dapat berdiri sejajar dengan bangsa lain. Budi Utomo merupakan organisasi pertama yang memperjuangkan cita cita nasional. Dalam perjalanannya, Budi Utomo diwarnai berbagai kepentingan baik dari birokrat priyayi (bangsawan) maupun pemerintah Belanda. Namun, pidato dr. Sutomo yang dalam di awal pendirian Budi Utomo, yaitu ”saya yakin nasib tanah air di kemudian hari akan ada di tangan kita” (Fajriudin M, 2015: 28). Pidato ini berbekas kepada seluruh anggota Budi Utomo untuk memperjuangkan kehormatan bangsa Indonesia. Besarnya pengaruh pergerakan Budi Utomo dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, Presiden Soekarno pada tanggal 20 Mei 1948, menetapkan hari kelahiran Budi Utomo sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Kebangkitan nasional pada awalnya dilakukan oleh para pelajar. Oleh karenanya, kalian harus meneruskan nilai-nilai kebangkitan nasional tersebut, di antaranya kita dapat bangkit dan mengubah diri menjadi lebih baik. Dengan demikian, kalian dapat memberikan rasa bangga bagi keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.
6 Januari
2021 (01.00 WIB) setara dengan 5 Januari 2021 (07.00 pm CET) . Pembelajaran
Tatap Maya Hari Pertama Bagi Sekolah Indonesia Luar Negeri Den Haag. Tetap
semangat belajar dengan Kelas Maya Jejak Dunia.
https://kelasmaya.belajar.kemdikbud.go.id/JejakDunia/Diklat/Details?id=D202101000001