Best Practice Duta Rumah Belajar Jawa Timur
5 min read
Perkenalkan,
nama saya Raden Roro. Martiningsih, S.Pd., M.Pd. dan saya biasa dipanggil Bu
Roro.. Saya mengenal Portal Rumah Belajar yaitu, pada suatu ketika saya browsing mencari sumber belajar tentang
himpunan pada tahun 2013. Saat itu, saya benar-benar merasa senang menemukan
Portal Rumah Belajar untuk materi yang saya cari yaitu himpunan, apalagi ada
animasi untuk materi irisan dan gabungan dua himpunan. Pemanfaatan Portal Rumah
Belajar yang menyenangkan bagi siswa saat belajar himpunan akhirnya saya tulis
dan dimuat di Julnal Teknodik.
Melalui
facebook, saya menjalin komunikasi dengan guru sekolah lain bagimana
memanfaatkan Rumah Belajar, yang salah satunya adalah Kelas Maya. Mendengar nama
Kelas Maya pada tahun 2013 adalah sesuatu yang menakjubkan bagi saya, dan terus
ingin tahu. Hal lain yang menarik perhatian saya adalah saat ada fitur Wahana
Jelajah Ruang Angkasa. Saya benar-benar ingin tahu seperti apa fitur itu, di
mana saya bisa mengaksesnya, apa siswa bisa belajar secara gratis, dan
pertanyaan-pertanyaan lain yang saya tidak tahu siapa yang bisa menjawab. Saya
mencoba menggali lebih jauh seperti apa Portal Rumah Belajar melalui situs
pencari di internet.
Hingga,
pada bulan Juni 2017, ada informasi melalui whatsapp grup, yang berisi
pemberitahuan tentang pelatihan pemanfaatan multimedia dan web dalam
pembelajaran. Saya tertarik mengikutinya, lolos pada tahap awal, dan akhirnya
bisa mengikuti bimtek tatap muka yang saat ini disebut sebagai level tiga pada
tanggal 2-4 Agustus 2017 di Surabaya. Saya sangat bangga bisa menjadi salah
satu bagian dari peserta binntek saat itu. Petanyaan- pertanyan yang sudah
muncul sejak 2013 terjawab saat itu. Begitu banyak materi yang saya dapatkan,
membuat saya takjub, saya merasa mendapat rahmat dari Allah yang sangat besar,
karena pada saat itu mendapatka ilmu yaang begitu luar biasa, yang tidak
mungkin saya dapatkan bila hanya memanfaatkan situs pencari, karena beberapa
hal lebih nyaman bila disampaikan secara tatap muka. Kelebihan lain yang saya
dapatkan saat mengikuti bimtek saat itu adalah saya bertemu dengan orang-orang
yang sangat luar biasa dari kota lain, bertemu dengan instruktur yang sangat
pintar dan panitia yang sabar.
Semua
materi yang saya dapat benar-benar saya pelajari saat itu. Saya sering bertanya
bila saya merasa tidak jelas. Sayang waktu cepat berlalu. Kami mendapatkan
softcopy beberapa file, serta tugas yang harus kami jalankan untuk diseminasi
Rumah Belajar. Saat itu kami wajib mendesiminasikan Rumah Belajar pada sepuluh
guru dari sepuluh sekolah yang berbeda. Saya merasa tugas itu sangat kecil, dan
saya merasa sanggup menyelesaikan dengan cepat, karena saya bisa menghubungi
teman-teman saya yang juga guru di sekolah lain.
Saya
tidak mungkin mendatangkan 10 guru dari 10 sekolah yang berbeda ke sekolah
saya, karena saya terkendala banyak hal, misalnya, saya harus ijin kepala
sekolah perihal penggunaan ruang, bagaimana konsumsi mereka, penentuan waktu,
belum lagi menghadapi teman sekantor yang pasti kepo dengan sejuta pertanyaaan
mengapa ada tamu di sekolah kita, yang saya merasa sangat ribet, apalagi jika
yang diundang juga punya sejuta alasan menolak. Sehingga saya harus menggunakan
strategi jemput bola. Saya kirim pesan melalui whatsapp pada teman yang menjadi
guru di sekolah lain. Yang saya datangi
pertama kali adalah SMP Negeri 37 Surabaya, karena jika Ujian Nasional saya menjadi pengawas ujian di sekolah tersebut, sehingga saya mengenal beberapa
gurunya.
Langsung pada intinya, saya memberitahukan kepada staf SMPN 37 Surabaya tujuan saya datang adalah utuk desiminasi Rumah Belajar, dan saya berjanji waktunya tidak lama. Akhirnya dua guru belajar Rumah Belajar saat itu, dan juga bagaimana membuat vlog dengan Video Show. Tak lupa saya merekam kegiatan tersebut baik foto maupun video. Besoknya saya ke SMA Negeri 5 Surabaya, melakukaan hal yang sama dengan ketika di SMP Negeri 37. Saya melatih stafnya. Diseminasi berlanjut dari satu sekolah ke sekolah yang lain. Saya datangi satu persatu. Dalam waktu seminggu saya sudah menyelesaikan tugas. Sangat lega rasanya.
Langsung pada intinya, saya memberitahukan kepada staf SMPN 37 Surabaya tujuan saya datang adalah utuk desiminasi Rumah Belajar, dan saya berjanji waktunya tidak lama. Akhirnya dua guru belajar Rumah Belajar saat itu, dan juga bagaimana membuat vlog dengan Video Show. Tak lupa saya merekam kegiatan tersebut baik foto maupun video. Besoknya saya ke SMA Negeri 5 Surabaya, melakukaan hal yang sama dengan ketika di SMP Negeri 37. Saya melatih stafnya. Diseminasi berlanjut dari satu sekolah ke sekolah yang lain. Saya datangi satu persatu. Dalam waktu seminggu saya sudah menyelesaikan tugas. Sangat lega rasanya.
Saat
akan membuat laporan dan membaca file yang saya copy saat bimtek, ada kata-kata
yang sangat menyentuh hati saya, yaitu Duta Rumah Belajar sebagai perwakilan
Pustekkom Kemendikbud dalam memperkenalkan dan mensosialisasikan Portal Rumah
Belajar ke seluruh wilayah Indonesia. Saya merasa itu benar, karena berapa
banyak guru di Indonesia, jangankan di Indonesia, di Surabaya saja, jumlah guru
36.000 lebih, dan saat itu, saya adalah perwakilan dari Surabaya. Ya Allah betapa berdosanya saya bila tidak
melakukan diseminasi lebih banyak lagi. Bukankan ilmu yang bermanfaat yang bia
membuat kita di surga? Bukankah ilmu tidak akan pernah habis walau dibagikan?
Bukankah Allah mengangkat derajat orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
lebih tinggi? Kalau hanya 10 guru yang menjadi target saya, betapa tidak
bergunanya saya, karena hanya sepuluh yang tahu tentang Rumah Belajar dan
36.000 guru di Surabaya bagaimana? Saya sedih saat itu, apalagi saat saya
desiminasi Rumah Belajar, tak satupun guru yang mengenal Rumah Belajar
sebelumnya.
Saya
benar-benar termotivasi untuk desiminasi, dengan pertimbangan, dulu saat 2013
saya juga tidak tahu dan sangat ingin tahu, mengapa saat saya sudah tahu, saya
tidak membagikan apa yang saya ketahui, Ya allah, saya benar-benar termotivasi
deseminasi karena keyakinan bahwa ilmu yang bermanfaat adalah surga untuk saya.
Saya
mulai memasang iklan di facebook dan whatsapp grup, siapa yang mau belajar
secara gratis tentang Rumah Belahar dan cara membuat vlog. Yang pertama kali
merespon iklan saya adalah SD Katholik Santa Clara. Saya diundang untuk melatih
seluruh gurunya. Sekolah berikutnya adalah SD Muhammadiyah 10 Surabayaa, kemudian menyusul SD Muhammadiyah 17
Surabaya. Terus setiap hari ada tawaran untuk sosialisasi Rumah Belajar, dan sosialissi Rumah Belajar terus berlanjut Berbekal sepeda motor, saya
mengunjungi sekolah-sekolah itu. Target saya adalah, paling tidak per kecamatan di
Surabaaya. Yang terjauh adalah SDN Sememi di Kecamatan Benowo. Saat di
perjalanan menuju sekolah itu, saya merasa sberfikir pastilah ekolahnya kecil dan kondisi
pedesaan. Di luar dugaan ternyata sekolahnya sangat megah dengan jumlah guru
lebih dari 50 orang Wooooowww. Tidak sia- sia jauh-jauh datang.
Permintaan
untuk mendapatkan sosialisasi Rumh Belajar secara gratis terus berdatangan
sehingga saya melatih juga di luar kota Surabaya, diantara di dua SD Negeri di
Bangkalan, beberapa sekolah di Sidoarjo, dan satu sekolah di Lamongan, semua
saya jalankan dengan biaya pribadi. Saya percaya bila saya ikhlas maka Allah akan
membalas. Dan jika saya yakin maka allah akan menjamin.Kegitan desiminasi
Rumah Belajar terus saya lakukan sampai sekarang.
Saya
terpilih sebagai Duta Rumah Belajar Propinsi Jawa Timur, alhamdulillah. Saat menjadi Duta Jawa Timur kami memiliki beberapa tugas. Diantara
tugas untuk ke Leveel 4 saat itu adalah membuat Karya Tulis Ilmiah. Rencanaya
saat itu, saya ingin melaporkan PTK yang sudah saya tulis saat memanfaatkan Rumah Belajr, tapi saya batalkan, karena dengan pertimbangan pasti Duta Rumah Belajar yang lain
juga membuat PTK. Saya ingin membuat yang berbeda, sehingga saya berselancar di ssitus
pencari, untuk mendapatkan ide.
Saya
ingin menulis bagaimana persepsi guru di Surabaya setelah mendapatkan
sosialisasi dan setelah memanfaatkan Rumah Belajar dalam pembelajaran. Beberapa
guru dari sekolah-sekolah yang telah mendapatkan sosialisasi Rumah Belajar telah membuat PTK dengan memanfaatkan Rumah Belajar.
Saya benar-benar fokus saat ke level 4, membuat video mempergunakan aplikasi video show karena menurut saya video show sangat mudah. Banyak aplikasi atau softare yang canggih. Tapi untuk apa bila aya tidak menguasai?
Saya benar-benar fokus saat ke level 4, membuat video mempergunakan aplikasi video show karena menurut saya video show sangat mudah. Banyak aplikasi atau softare yang canggih. Tapi untuk apa bila aya tidak menguasai?
Di
mana saja, kapan saja, saya selalu sosialisasi Rumah Belajar, bahkan saat di
kereta. Alhamdulillah, jika saya melihat kegembiraan yang terpancar dari wajah
orang-orang yang pada akhirnya bisa memanfaatkan Rumah Belajar, saat itu hati
saya juga bahagia. Seperti kata pepatah, Bahagia Itu Sederhana. Dan pada
akhirnya, alhamdulillah saya terpilih jadi Duta Rumah Belajar Terbaik Nasional.
Sesungguhnya nikmat Allah manakah yang saya dustakan? Alhamdulillah.
3 comments
Sharing2 ilmunya ya bu..
🙏