Gemilang 16 Tahun TV Edukasi: Merdeka Belajarnya TV Edukasi Medianya
2 min read
Jakarta, 14 Oktober 2020 – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memperingati ulang tahun TV Edukasi ke-16 secara virtual pada Senin (12/10). TV Edukasi yang disingkat TV E adalah stasiun televisi Kemendikbud yang dikembangkan Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin). Tema Ulang Tahun ke-16 TV E adalah “Gemilang 16 Tahun TV Edukasi: Merdeka Belajarnya TV Edukasi Medianya”.
Dalam rangka hari jadinya, TV Edukasi menggelar Kompetisi Nasional “KIHAJAR STEM” untuk pelajar seluruh Indonesia. Terdapat dua kategori kompetisi, yang pertama adalah kompetisi menyelesaikan soal akademik lewat aplikasi daring. Kategori kedua adalah membuat video yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi berbasis Sciences, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM). Periode kompetisi sudah berlangsung pada tanggal 9 Agustus 2020 hingga 4 Oktober 2020 lalu.
Terdapat 64.555 pelajar yang mengikuti Lomba Menyelesaikan Soal Akademik. Sebanyak 301 finalis berhasil lolos ke tahap final dan telah dipilih masing-masing sepuluh pemenang untuk jenjang SD, SMP, serta SMA dan SMK. Terdapat 40 pemenang untuk kategori lomba menyelesaikan soal KIHAJAR STEM 2020.
Pada kategori Lomba Video STEM, terdapat 276 video STEM yang diunggah di YouTube. Total ada 20 pelajar dari tiap jenjang SD, SMP, serta SMA dan SMK yang memenangkan lomba untuk kategori ini.
Pelaksana Tugas (Plt) Kapusdatin, Kemendikbud, Muhammad Hasan Chabibie mengapresiasi pelaksanaan KIHAJAR STEM sebagai bukti bahwa pemanfaatan teknologi menjadi bagian dari budaya dari generasi Alpha. Oleh karenanya ia menamakannya generasi Generasi KIHAJAR (kita Harus Belajar) yang disingkat GEN KIHAJAR.
GEN KIHAJAR menurutnya, terbentuk dari proses tahapan panjang dan mencakup berbagai aspek kemampuan seperti kemandirian, bernalar kritis, gotong royong, kreatif, kebhinekaan global dan yang tak kalah penting adalah berakhlak mulia.
“Kemampuan itu semua merupakan cerminan pelajar pancasila yang akan siap menjawab tantangan zaman di masa depan, untuk kemajuan bangsa Indonesia,” tutur Hasan.
Menyoroti pentingnya media televisi dalam menunjang pembelajaran, Hasan Chabibie pada juga menyatakan, media televisi masih sangat diandalkan masyarakat dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). “Survei Kemendikbud menunjukkan 60% peserta didik jenjang SD dan 40% peserta didik SMP memanfaatkan TV. Terutama Program Belajar dari Rumah yang bekerja sama dengan TVRI,” ucapnya.
“TV masih sebuah kotak ajaib yang menjadi medium alternatif untuk membantu kita mengatasi tantangan kuota internet. Kuncinya, kita selalu berinovasi dan meningkatkan kualitas tayangan supaya makin bagus untuk adik-adik kita,” jelas Hasan.
Guru SMP Muhammadiyah 1 Surabaya Roro Martiningsih mengaku sangat terbantu dengan adanya TV Edukasi. “Anak-anak malah minta agar guru menjadwalkan TV Edukasi dalam pembelajaran. Kami sebagai guru bisa tenang karena kita tahu program TV Edukasi sudah melalui penyaringan, sehingga aman untuk anak-anak,” ujarnya pada kesempatan yang sama.
Ketua Komisi X DPR H. Syaiful Huda juga mengapresiasi upaya konsisten Kemendikbud untuk terus menyiarkan konten edukasi berkualitas. “Semoga Kemendikbud lewat Pusdatin bisa terus memproduksi konten kreatif lewat TV Edukasi, supaya masyarakat bisa memanfaatkannya,” kata Syaiful pada kesempatan yang sama.
Post a Comment