Hasil PISA membuktikan kemampuan belajar siswa pada pendidikan dasar dan menengah kurang memadai. Pada tahun 2018, sekitar 70% siswa memiliki kompetensi literasi membaca di bawah minimum. Sama halnya dengan keterampilan matematika dan sains, 71% siswa berada di bawah kompetensi minimum untuk matematika dan 60% siswa di bawah kompetensi minimum untuk keterampilan sains. Skor PISA Indonesia stagnan dalam 10-15 tahun terakhir. Kondisi ini menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara yang konsisten dengan peringkat hasil PISA yang terendah. Bagaimana pendapat Anda?
Menanggapi kondisi tersebut, reformasi asesmen diperlukan guna mendorong peningkatan kualitas pembelajaran. Pemetaan mutu pendidikan secara menyeluruh dibutuhkan. Untuk itu pada tahun 2021 mendatang, Asesmen Nasional (AN) akan resmi diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Ujian Nasional (UN) sudah tidak lagi diberlakukan. Kebijakan ini ditetapkan berdasarkan hasil koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan sejumlah dinas dan lembaga terkait.
Dalam hal ini, AN diterapkan untuk mengevaluasi kinerja dan mutu sistem pendidikan. Nantinya, hasil Asesmen Nasional tidak memiliki konsekuensi apapun pada pencapaian proses belajar siswa namun memberikan umpan balik untuk tindak lanjut pembelajaran dan kompetensi siswa.
Kebijakan terkait penerapan Asesmen Nasional (AN) ini telah disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Anda dapat mendengarkan penjelasannya lebih detail dengan menyaksikan video yang disampaikan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Silakan cermati dengan seksama dan mencatat poin penting yang Anda peroleh.
Pada aktivitas sebelumnya, telah dijelaskan bahwa Asesmen Nasional perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pertanyaannya, mutu pendidikan seperti apa yang diharapkan? Apakah mutu pendidikan dapat dilihat dari hasil Ujian Nasional saja seperti yang selama ini terjadi?
Peningkatan mutu sistem pendidikan tidak hanya berorientasi pada pencapaian siswa dalam menguasai materi pelajaran dan nilai ujian akhir, apapun sebutannya. Keberhasilan sistem pendidikan lebih difokuskan pada pencapaian kompetensi siswa yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Terlebih pada era transformasi pendidikan abad ke-21, dimana arus perubahan menuntut siswa menguasai berbagai kecakapan hidup yang esensial untuk menghadapi berbagai tantangan abad ke-21 dimana siswa memiliki kecakapan belajar dan berinovasi, kecakapan menggunakan teknologi informasi, kecakapan hidup untuk bekerja dan berkontribusi pada masyarakat.
Pertanyaannya, bagaimana cara mengukur kompetensi tersebut? Ya, menggunakan Asesmen Nasional. Asesmen Nasional diberlakukan sebagai alat ukur untuk mengetahui ketercapaian kompetensi yang harus dikuasai siswa. Asesmen Nasional tidak hanya memotret hasil belajar kognitif siswa, sebagaimana yang terjadi dalam Ujian Nasional namun juga memotret hasil belajar sosial emosional. Termasuk di dalamnya sikap, nilai, keyakinan, serta perilaku yang dapat memprediksi tindakan dan kinerja siswa di berbagai konteks yang relevan.
Selain tuntutan kecakapan abad 21, profil pelajar Pancasila juga menjadi rujukan pencapaian karakter bagi seluruh siswa di Indonesia. Bahkan profil pelajar pancasila ini sudah merangkum serangkaian kecakapan hidup abad 21. Karakter pelajar Pancasila yang ingin dicapai oleh siswa yaitu:
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
Berkebhinekaan global
Mandiri
Bernalar kritis
Kreatif
Gotong royong
Silakan membaca penjelasan lebih rinci mengenai profil pelajar Pancasila melalui tautan berikut ini Profil Pelajar Pancasila
Untuk itu, penting bagi guru dan siswa untuk mengadopsi proses pembelajaran yang berfokus pada pengembangan kompetensi. Pencapaian kompetensi siswa dapat diukur dari pemahaman konsep, dan keterampilan menerapkan konsep dalam berbagai konteks. Dengan demikian, siswa tidak hanya menguasai konten semata, tetapi lebih menguasai pemahaman secara mendalam terhadap konsep yang dapat diterapkan di berbagai konteks kehidupan. Hal ini yang diharapkan sebagai peningkatan hasil pembelajaran siswa. Capaian kompetensi siswa secara holistik inilah yang ingin dievaluasi melalui Asesmen Nasional.
Bagaimana keterkaitan Asesmen Nasional dengan kecakapan abad 21 dan profil pelajar Pancasila? Simak penjelasannya pada materi yang telah disediakan berikut ini.
Aktivitas sebelumnya merupakan aktivitas terakhir pada tahapan orientasi ini. Selamat! Itu artinya, Anda telah mempelajari seluruh materi pada topik orientasi program.
Sebelum melanjutkan ke tahapan Bimtek, mari merefleksikan apa yang telah Anda pelajari.
Terima kasih! Anda telah berkomitmen menyelesaikan topik ini hingga selesai. Setelah ini, Anda dapat melanjutkan proses belajar ke tahap berikutnya, yaitu Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum sesuai dengan jenjang pendidikan yang Bapak dan Ibu ampu.
Anda telah menyelesaikan program Orientasi. Sekarang Bapak dan Ibu telah berada pada tahap kedua, yaitu Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum. Selamat datang! Apakah Anda telah siap untuk belajar?
Pada program ini, kita akan belajar mengenai:
Program ini akan efektif bila Anda:
Mengikuti instruksi pembelajaran dengan teliti
Mempelajari secara seksama semua konsep
Mengisi kuis dan diskusi dengan sebenar-benarnya
Melakukan latihan secara mandiri dan berkala
Anda sudah mengetahui tujuan dan cara efektif mengikuti program. Setelah ini, Anda akan melakukan Asesmen Pra Program untuk mengetahui kemampuan awal Anda sebelum mengikuti proses belajar. Silakan lanjut ke aktivitas berikutnya.
Asesmen Pra Program Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum
Sebelum memulai proses belajar, Anda diharapkan mengisi Asesmen Pra Program yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman awal Anda. Untuk itu, Anda diminta menjawab sesuai dengan kemampuan Anda. Anda akan diberikan soal-soal pilihan ganda yang terdiri atas 30 soal. Silakan memilih jawaban menurut Anda paling tepat.
Bagaimana jika hasil asesmen pra kurang maksimal? Tidak perlu khawatir bila mendapat hasil yang kurang memuaskan. Pada akhir program, Anda akan mengisi kembali kuis ini pada aktivitas Asesmen Pasca Program. Anda dapat membandingkan hasil yang diperoleh antara asesmen pra dengan asesmen pasca. Dengan demikian, Anda dapat mengukur perkembangan proses belajar secara mandiri. Sudah siap? Mari, kita mulai!
Asesmen Pra Program Bimtek Guru Belajar Seri AKM Tingkat SMP
1. Pernyataan yang benar mengenai Asesmen Nasional yaitu….
⎷ Digunakan sebagai dasar perbaikan kualitas pembelajaran
Digunakan sebagai penilaian untuk penentuan nilai individu
Diberikan di akhir jenjang sebagai penentuan kelulusan siswa
Diberikan untuk menilai prestasi pendidikan setiap daerah
2. Dalam Asesmen Nasional pemetaan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah dilakukan melalui….
Survei karakter
⎷ Survei lingkungan belajar
Asesmen Kompetensi Minimum
Survei kualitas sekolah
3. Salah satu instrumen Asesmen Nasional adalah survei karakter. Dalam pelaksanaannya survei karakter memiliki tujuan utama yaitu….
Mengukur kualitas pembelajaran dan iklim di sekolah yang menunjang pembelajaran siswa
⎷ Mengukur hasil belajar non kognitif menyangkut sikap, kebiasaan, dan nilai-nilai pancasila
Mengukur hasil belajar secara kognitif melalui kompetensi dasar literasi membaca dan numerasi
Mengukur kemampuan akademik siswa dilihat dari nilai akhir siswa sebagai penentu kualitas sekolah
4. Perbedaan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional adalah….
Ujian Nasional dilakukan pada siswa kelas V, VII, dan XI sedangkan Asesmen Nasional untuk tingkat akhir
Ujian Nasional dilakukan selama 1 minggu sedangkan Asesmen Nasional dilakukan selama 4 hari
⎷ Ujian Nasional dilakukan pada semua siswa sedangkan Asesmen Nasional pada siswa sampel
Ujian Nasional dilakukan secara daring, luring, dan blended sedangkan Asesmen Nasional dilakukan secara daring
5. Pernyataan yang tepat mengenai ragam butir soal yang digunakan dalam Asesmen Kompetensi Minimum yaitu….
Jumlah butir soal yang diujikan pada semua setiap jenjang sama yaitu sejumlah 30 soal
Semua siswa pada setiap jenjang pendidikan akan mengerjakan soal dengan tingkat kesulitan sama
⎷ Soal asesmen terdiri atas pilihan ganda, menjodohkan, isian singkat, dan uraian
Kompetensi mendasar yang dipelajari setiap siswa berbeda sesuai dengan peminatannya
6. Dalam pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), konten dalam literasi membaca mencakup….
⎷ Teks informasi dan teks fiksi
Teks prosedur dan teks prosedur kompleks
Teks observasi dan teks deskripsi
Teks wacana dan teks argumentasi
7. Kompetensi minimum yang dimaksudkan dalam AKM adalah….
⎷ Kompetensi dasar siswa untuk mempelajari materi apapun
Kompetensi dasar yang harus dimiliki sekolah
Kompetensi matematika dan Bahasa Indonesia siswa
Kompetensi minimal setara yang harus dimiliki siswa
8. Asesmen Kompetensi Minimum dan Ujian Nasional memiliki beberapa perbedaan termasuk dalam konteks soal. Dari pernyataan berikut manakah yang menunjukkan ciri-ciri soal Asesmen Kompetensi Minimum?
Konteks masalah yang diberikan bersifat rutin dan sederhana
⎷ Soal bersifat relevan dengan dunia nyata dan aplikatif
Soal mengacu pada penyelesaian sesuai konsep yang dipelajari
Dalam soal teks yang disajikan pendek namun kurang mendalam
9. Manakah dalam pernyataan berikut yang merupakan kelebihan dari Asesmen Kompetensi Minimum dibandingkan dengan soal Ujian Nasional?
Mutu pendidikan diukur dari penilaian konten yang esensial pada mata pelajaran tertentu
Penentuan dan pemetaan kemampuan siswa untuk dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya
Kemampuan kognitif menjadi hal utama sehingga lebih menekankan pada penguasaan materi
⎷ Menekankan pada penguasaan kompetensi, dan penerapannya dalam berbagai konteks kehidupan
10. Dari yang sudah dipelajari mengenai Asesmen Kompetensi Minimum maka dapat disimpulkan bahwa….
Asesmen Kompetensi Minimum akan mempengaruhi penyelenggaraan kegiatan kelulusan siswa
Dengan Asesmen Kompetensi Minimum sekolah tidak lagi melaksanakan Ujian Sekolah (US)
⎷ Hasil Asesmen Kompetensi Minimum untuk mengevaluasi di berbagai aspek pembelajaran
Asesmen Kompetensi Minimum dilakukan juga untuk mengukur penguasaan siswa terhadap konten
11. Perhatikan komponen berikut:
(a) Konten
(b) Proses kognitif
(c) Proses non kognitif
(d) Konteks
Manakah yang mencakup tiga komponen penilaian asesmen literasi membaca?
(a), (b), (c)
⎷ (a), (b), (d)
(a), (c), (d)
(b), (c), (d)
12. Guru Anwar memberikan soal teks bacaan sederhana pada siswanya dengan menggunakan pertanyaan siapa, mengapa, dan dimana. Kompetensi apakah yang akan diukur oleh Guru Anwar?
⎷ Menemukan informasi tersurat
Membandingkan hal-hal utama dalam teks
Menilai kesesuaian antara ilustrasi dengan isi teks
Mengidentifikasi kejadian yang dihadapi tokoh cerita
13. Pada soal-soal literasi yang diberikan, Guru Rani memberikan bacaan fiksi mengenai bayi komodo. Guru Rani membuat pertanyaan “Apa yang membuat bayi komodo takut ketika melihat bayi komodo lain?” Kompetensi apakah yang akan diukur oleh Guru Rani?
Menilai kesesuaian antara ilustrasi dengan isi teks
⎷ Menyimpulkan perasaan dan sifat tokoh pada teks
Mengidentifikasi kejadian yang dihadapi tokoh cerita
Menyusun inferensi (kesimpulan) terkait isi teks
14. Guru Aziz meminta siswa untuk memilih setiap kalimat yang menyatakan latar tempat dalam bacaan. Kompetensi apakah yang ingin diukur oleh Guru Aziz melalui pertanyaan tersebut?
Menyimpulkan perasaan dan sifat tokoh serta elemen intrinsik lain
Membandingkan hal-hal utama dalam teks sastra
Merefleksi pengetahuan baru yang diperoleh dari teks
⎷ Mengidentifikasi perubahan dalam elemen intrinsik pada teks
15. Pada asesmen numerasi tingkat SD, hal yang akan diujikan dalam konten geometri dan pengukuran level pembelajaran 2 yaitu….
Mengenal segi empat, segitiga, segi banyak, dan lingkaran
Mengenal limas kerucut dan bola
⎷ Mengenal prisma dan tabung
Mengenal balok dan kubus
16. Menyelesaikan soal mengenai persamaan linear merupakan merupakan salah satu konten dalam asesmen numerasi yaitu….
Bilangan
Geometri dan pengukuran
⎷ Aljabar
Data dan ketidakpastian
17. Asesmen literasi membaca tingkat SD dilaksanakan dalam….
1 level pembelajaran
2 level pembelajaran
⎷ 3 level pembelajaran
4 level pembelajaran
18. Analisis soal berikut dan temukan manakah yang termasuk dalam soal Asesmen Kompetensi Minimum!
Andi memiliki 200 gram gula pasir dan 1,2 kilogram tepung terigu. Saat dicampurkan maka beratnya menjadi …. kilogram.
⎷ Perhatikan kemasan minuman sari buah berikut! Jika dituliskan dalam bentuk pecahan paling sederhana, berapakah kandungan sari buah apel?/
KPK dari 85, 90, dan 125 dalam bentuk faktorisasi utama adalah….
Diketahui sebuah kubus dengan panjang sisi 40 cm. Berapa volume kubus tersebut?
19. Bagaimana dampak Asesmen Kompetensi Minimum pada siswa SD yang diketahui tidak ada Ujian Nasional sebelumnya?
Asesmen Kompetensi Minimum memiliki konsekuensi pada siswa SD sehingga akan menjadi beban tambahan
Asesmen Kompetensi Minimum akan menjadi seleksi siswa SD untuk memasuki jenjang SMP
Asesmen Kompetensi Minimum lebih baik karena menjadi tolak ukur untuk menilai pencapaian siswa
⎷ Asesmen Kompetensi Minimum tidak menjadi beban karena tidak menilai pencapaian siswa, melainkan berfokus pada proses
20. Pada tingkat SD asesmen literasi maupun numerasi terdapat 3 level pembelajaran, manakah yang menunjukkan penjelasan yang tepat mengenai setiap level tersebut?
Pada level pembelajaran 3, siswa akan merepresentasi, mengurutkan dan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan. Mengenal bangun geometri dan pengukurannya. Mempelajari persamaan dan pertidaksamaan bilangan serta relasi dan fungsi bilangan.
Pada level pembelajaran 2, siswa akan merepresentasi, mengurutkan dan operasi penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian dengan bilangan bulat ataupun desimal. Mengenal bangun geometri dan pengukurannya. Persamaan dan pertidaksamaan bilangan, relasi dan fungsi bilangan, juga rasio dan proporsi. Mempelajari data dengan representasinya.
Pada level pembelajaran 1, siswa akan merepresentasi, mengurutkan dan operasi penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian dengan bilangan bulat ataupun desimal. Mengenal bangun geometri dan pengukurannya. Mempelajari persamaan dan pertidaksamaan bilangan, relasi dan fungsi bilangan, juga rasio dan proporsi. Mempelajari data dengan representasinya serta ketidakpastian dan peluang.
⎷ Pada level pembelajaran 3, siswa akan merepresentasi, mengurutkan dan operasi penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian dengan bilangan bulat ataupun desimal. Mengenal bangun geometri dan pengukurannya. Persamaan dan pertidaksamaan bilangan, relasi dan fungsi bilangan, juga rasio dan proporsi. Mempelajari data dengan representasinya.
21. Salah satu ciri pembelajaran berbasis kompetensi adalah….
Berpusat pada materi pembelajaran
Belajar untuk cakupan materi
⎷ Belajar untuk pemahaman konsep dan keterampilan
Berorientasi pada nilai akhir
22. Berikut adalah beberapa pernyataan mengenai pembelajaran berbasis konten dan pembelajaran berbasis kompetensi:
Menunjukkan kinerja dengan menerapkan konsep
Pembelajaran terkait dengan konteks kehidupan nyata siswa
Belajar untuk cakupan materi yang harus dikuasai
Berorientasi pada konteks dan penguasaan kompetensi
Berorientasi pada nilai akhir
Menjawab serangkaian pertanyaan topik berdasarkan teks
Manakah pernyataan yang menunjukkan pembelajaran berbasis konten?
1), 3), 5)
2), 4), 5)
⎷ 3), 5), 6)
1), 4), 6)
23. Dari hasil AKM ditemukan bahwa siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki dalam konteks yang lebih beragam maka siswa tersebut dapat dikategorikan dalam kelompok….
Perlu intervensi khusus
Dasar
👍Cakap
Mahir
24. Guru Cleo memberikan soal teks dan ditemukan siswa mampu mengintegrasikan beberapa informasi teks pada bacaan yang berbeda maka siswa tersebut dapat dikategorikan dalam kelompok….
Perlu intervensi khusus
Dasar
Cakap
⎷ Mahir
25. Bagaimana keterkaitan antara Asesmen Kompetensi Minimum dengan standar kurikulum secara keseluruhan?
Asesmen Kompetensi Minimum terikat secara erat dengan konten kurikulum
Asesmen Kompetensi Minimum mengukur penguasaan siswa atas konten kurikulum secara keseluruhan
⎷ Asesmen Kompetensi Minimum memperhatikan apa yang seharusnya diajarkan oleh guru pada tiap kelas
Asesmen Kompetensi Minimum terlepas dari keseluruhan kurikulum sekolah
26. Soal dalam asesmen literasi menggunakan proses kognitif yang lebih baik dibandingkan Ujian Nasional karena terdapat proses baru yaitu….
Mencari, mengakses, serta menemukan informasi dari bacaan
Memahami informasi tersirat maupun tersurat dari bacaan
Memadukan interpretasi (pemahaman) pada bagian teks untuk menghasilkan kesimpulan
⎷ Mengevaluasi dan merefleksikan isi teks dengan hal lain diluar teks maupun pengalamannya
27. Bagaimana hasil Asesmen Kompetensi Minimum (literasi dan numerasi) dapat digunakan untuk menyusun strategi pembelajaran yang efektif dan berkualitas terhadap pembelajaran lain?
⎷ Menyesuaikan pembelajarannya sesuai tingkat kompetensi siswa
Melakukan penilaian mandiri untuk mata pelajaran lain
Menyusun pembelajaran sesuai konten materi pada asesmen
Menyesuaikan pembelajaran dengan tingkat kompetensi terendah siswa
28. Dalam asesmen numerasi siswa dituntut untuk bernalar menggunakan konsep matematika dan memberikan solusi yang lebih aplikatif sehingga soal yang diberikan akan mendorong siswa untuk….
Menyelesaikan soal sesuai konsep matematika
⎷ Mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari
Memahami data dalam bentuk tabel maupun grafik
Memahami fakta, prosedur, serta alat matematika
29. Apa tindak lanjut yang dapat diambil oleh sekolah terkait hasil AKM?
Memetakan pencapaian siswa dalam AKM yang dapat digunakan untuk seleksi masuk ke jenjang sekolah yang lebih tinggi
Menyusun dan melaksanakan program pengayaan untuk mendorong prestasi belajar siswa lebih baik lagi
Mendorong siswa untuk mendapatkan skor tinggi dan mengesampingkan pelajaran yang tidak relevan dengan AKM
⎷ Merefleksi hasil AKM dalam pembelajaran sehingga guru-guru dapat membangun kompetensi serta karakter siswa
30. Bagaimana keterkaitan antara pelaksanaan AKM dan tantangan pembelajaran berbasis kompetensi yang dihadapi guru?
⎷ Pelaporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum dirancang untuk memberikan informasi mengenai tingkat kompetensi siswa pada kompetensi dasar literasi membaca dan numerasi
Pelaporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum berupa nilai yang sejalan dengan karakteristik utama dari pembelajaran berbasis kompetensi yang berfokus capaian hasil akhir berupa nilai
Pelaporan Asesmen Kompetensi Minimum akan membantu guru mempersiapkan materi pembelajaran untuk digunakan oleh siswa sesuai dengan pembelajaran berbasis kompetensi
Pelaporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum akan memberikan standar penguasaan yang harus dimiliki oleh siswa sehingga semua siswa akan mencapai level mahir bersamaan
Selamat! Anda telah menyelesaikan asesmen pra program. Semoga Bapak dan Ibu sudah siap untuk sama-sama belajar.
Pada topik ini, Anda akan lebih jauh mengenal dan memahami mengenai Asesmen Nasional. Melalui penjelasan pada fase orientasi, apa yang dapat Anda simpulkan mengenai Asesmen Nasional?
Ya, benar. Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar siswa yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur kompetensi mendasar literasi membaca dan numerasi siswa.
Survei Karakter yang mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter siswa
Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat sekolah.
Seiring disosialisasikannya Asesmen Nasional, telah banyak respons yang disampaikan terkait konsep dan pelaksanaannya. Siswa, orangtua, guru, bahkan kepala sekolah mulai gelisah terkait penghapusan Ujian Nasional dan pemberlakuan Asesmen Nasional. Untuk menghindari hal itu, pemahaman yang utuh dan menyeluruh mengenai Asesmen Nasional pun perlu terus disebarluaskan. Apakah Anda sependapat?
Sekarang, Anda dapat melanjutkan ke aktivitas berikutnya untuk mendapatkan pemahaman lebih jauh. Tandai selesai lalu lanjutkan.
Bapak Ibu Guru telah
menyelesaikan seluruh aktivitas pada topik konsep Asesmen Nasional. Setelah
mempelajari konsep Asesmen Nasional secara menyeluruh, Bapak Ibu Guru dapat
mengukur sejauh mana pemahaman dalam menguasai topik ini. Berikut terdapat
beberapa pernyataan mengenai konsep Asesmen Nasional. Melalui setiap pernyataan
tersebut, silahkan Anda cek kesesuaiannya dengan memilih benar atau
salah.
Perubahan sistem evaluasi dari Ujian Nasional ke Asesmen Nasional merupakan upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan secara menyeluruh. Asesmen Nasional dirancang untuk menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar siswa.
Asesmen Nasional menghasilkan informasi untuk memantau: (a) perkembangan mutu dari waktu ke waktu, dan (b) kesenjangan antar bagian di dalam sistem pendidikan (misalnya di satuan pendidikan: antara kelompok sosial ekonomi, di satuan wilayah antara sekolah negeri dan swasta, antar daerah, ataupun antar kelompok berdasarkan atribut tertentu).
Asesmen Nasional bertujuan untuk menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama sekolah, yakni pengembangan kompetensi dan karakter siswa.
Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah sekolah yang efektif untuk mencapai tujuan utama tersebut. Hal ini diharapkan dapat mendorong sekolah dan Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran.
Maka dari itu, hasil Asesmen Nasional sendiri diharapkan mampu memberikan manfaat, bukan sekedar nilai belaka. Pada tahun 2021, Mendikbud telah menyatakan bahwa hasil Asesmen Nasional dimaksudkan sebagai peta awal mutu sistem pendidikan secara nasional. Asesmen Nasional tidak akan digunakan untuk mengevaluasi kinerja sekolah maupun daerah. Berikut infografis yang menjelaskan manfaat asesmen nasional.
Kaitannya dengan infografis tersebut, secara jangka panjang Asesmen Nasional memberi kesempatan sekaligus menuntut guru dan sekolah untuk memperbaiki kualitas pengajarannya guna menciptakan siswa yang lebih kompeten. Hal ini terlihat dari penekanan pembelajaran dan asesmen yang lebih fokus pada daya nalar dalam bentuk literasi membaca dan numerasi. Hal ini juga mendorong guru dan sekolah mengubah praktik-praktik pembelajaran lama yang tidak lagi relevan dengan kondisi saat ini.
Bagaimana contohnya? Misalnya, guru ingin mengembangkan keterampilan literasi pada siswa. Dalam hal ini, guru perlu memotivasi siswa untuk membaca tidak hanya dari buku teks, tetapi bisa dari berbagai sumber. Guru juga perlu mengajak siswa berdiskusi dan mengevaluasi informasi yang dibaca, tidak sekedar meringkas dan mengulang kembali. Bagaimana dengan keterampilan numerasi? Pada keterampilan numerasi, guru perlu memastikan siswa memiliki intuisi angka (number sense) dan pemahaman aritmatika dasar sejak dini. Guru juga perlu memandu siswa memecahkan masalah terkait numerasi yang terjadi dalam konteks kehidupannya. Hal ini disebabkan masalah yang menuntut diskusi dan penalaran tidak dapat dipecahkan hanya dengan menghafal rumus semata.
Membandingkan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional
Beberapa pertanyaan yang seringkali muncul terkait penghapusan Ujian Nasional dan pemberlakuan Asesmen Nasional antara lain apakah Asesmen Nasional merupakan pengganti Ujian Nasional. Timbul pula kekhawatiran mengenai persiapan siswa, guru dan sekolah menghadapi Asesmen Nasional.
Untuk mendapatkan informasi yang tepat, Anda perlu membandingkan beberapa hal penting mengenai Ujian Nasional dan Asesmen Nasional terlebih dahulu. Berikut terdapat informasi mengenai perbandingan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional.
Berikut penjelasan setiap poin pembeda AN dan UN:
Tujuan penyelenggaraan Asesmen Nasional dan Ujian Nasional tidak sama. Seperti yang telah dijelaskan pada topik dan aktivitas sebelumnya, Asesmen Nasional bertujuan untuk mengevaluasi mutu sistem pendidikan di Indonesia, sedangkan Ujian Nasional bertujuan untuk mengevaluasi capaian hasil belajar siswa secara individu.
AN diberlakukan untuk semua jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah pertama, dan pendidikan menengah atas. Ini termasuk MI, MTS dan MAN, serta program kesetaraan. Sementara UN berlaku mulai jenjang pendidikan menengah pertama dan atas saja.
Asesmen Nasional tidak diselenggarakan pada akhir jenjang pendidikan sebagaimana Ujian Nasional, melainkan di tengah jenjang pendidikan. Yaitu pada kelas 5, 8, 11. Hal ini dilakukan untuk mendorong guru dan sekolah melakukan tindak lanjut perbaikan mutu pembelajaran setelah mendapatkan hasil laporan AN. Jadi bukan sekedar untuk mengetahui capaian hasil belajar siswa sebagai salah satu syarat kelulusan.
Pada pelaksanaannya, Asesmen Nasional menggunakan metode survei. Metode survei dilakukan dengan mengambil sampel siswa diambil secara acak dari setiap sekolah. Berbanding terbalik dengan Ujian Nasional yang menggunakan metode sensus dimana semua siswa di seluruh Indonesia wajib mengikutinya.
Model soal asesmen yang diberikan dalam AN lebih bervariasi bukan sekedar pilihan ganda dan uraian singkat sebagaimana yang diberikan dalam UN.
Salah satu komponen hasil belajar murid yang diukur pada asesmen nasional adalah literasi membaca dan numerasi. Asesmen ini disebut sebagai Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) karena mengukur kompetensi mendasar atau minimum yang diperlukan individu untuk dapat hidup secara produktif di masyarakat. Sementara Ujian Nasional berbasis mata pelajaran yang memotret hasil belajar murid pada mata pelajaran tertentu. Hal inilah yang terkadang memberi kesan mata pelajaran yang penting dan kurang penting dalam pendidikan. Dalam hal ini, AKM memotret kompetensi mendasar yang diperlukan untuk sukses pada berbagai mata pelajaran.
Metode penilaian AN dan UN pun berbeda meskipun keduanya berbasis komputer. AN menggunakan metode penilaian Computerized Multistage Adaptive Testing (MSAT). MSAT ialah metode penilaian yang mengadopsi tes adaptif, dimana setiap siswa dapat melakukan tes sesuai level kompetensinya. .
Bapak dan Ibu telah membandingkan Asesmen Nasional dan Ujian Nasional. Sebagai tanggapan atas pemberlakuan Asesmen Nasional, berbagai respons pun muncul dari sejumlah pihak mengenai kebijakan ini. Apakah kebijakan ini hanya sekedar penggantian nama semata? Menurut Anda, apakah Asesmen Nasional merupakan pengganti Ujian Nasional?
Benar. Asesmen Nasional bukan pengganti Ujian Nasional. Selain dari teknis pelaksanaannya, cakupan Asesmen Nasional berbeda jika dibandingkan dengan Ujian Nasional. Asesmen Nasional lebih memberikan gambaran yang lebih utuh dan luas mengenai mutu pendidikan, bukan hanya secara kognitif, namun juga karakter dan iklim belajar.
Berdasarkan penjelasan pada aktivitas sebelumnya, Bapak dan Ibu telah membandingkan Asesmen Nasional dan Ujian Nasional. Kebijakan pelaksanaan Asesmen Nasional juga berangkat dari evaluasi yang dilakukan terhadap Ujian Nasional yang telah berlangsung selama ini. Ujian Nasional menjadi lebih berorientasi pada pencapaian hasil belajar individu dan pembelajaran yang berorientasi pada ujian. Sasaran kompetensi yang diharapkan sebagai perbaikan mutu pendidikan sendiri seringkali terabaikan. Selain itu, beberapa poin evaluasi berikut ini juga menjadi pertimbangan untuk menghentikan pelaksanaan Ujian Nasional dan menetapkan penyelenggaraan Asesmen Nasional.
Pertama, Butir-butir soal UN hanya mengukur kemampuan kognitif siswa, sehingga input dan proses pembelajaran kurang dapat tergambarkan dengan baik. Hal ini belum sejalan dengan tujuan pendidikan yang ingin mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi serta kompetensi lain yang relevan dengan Abad 21, sebagaimana tercermin pada Kurikulum 2013. Harapan untuk mengevaluasi keterampilan siswa dalam menerapkan pengetahuan serta konsep melalui berbagai konteks kehidupan, serta menunjukan karakter sebagaimana yang diharapkan dalam profil pelajar pancasila belum lengkap dilakukan melalui UN saja.
Kedua, UN kurang dapat dimanfaatkan guru untuk memperbaiki pembelajaran pada subjek siswa yang sama. Asesmen Nasional dirancang untuk memberi dorongan lebih kuat ke arah pengajaran yang inovatif dan berorientasi pada pengembangan kompetensi, termasuk di dalamnya kemampuan bernalar.
Ketiga, UN kurang optimal sebagai alat untuk mengevaluasi mutu pendidikan secara nasional. Hal ini disebabkan UN diterapkan di akhir jenjang pendidikan lebih sebagai assessment of learning yang mengukur capaian akhir, bukan sebagai sebagai assessment for learning, yang mengukur proses pembelajaran. Hasil UN tidak bisa digunakan untuk mengakomodir kebutuhan belajar yang diperlukan siswa.
Pemberlakuan Asesmen Nasional ini merupakan sinyalemen yang kuat dari pemerintah untuk terus memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia. Dan dari ketiga poin tersebut, maka sesungguhnya yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi Asesmen Nasional adalah pemahaman mengenai tujuan dan manfaat Asesmen Nasional, serta implikasinya pada perubahan praktik dan strategi pembelajaran di kelas. Siswa, guru, orangtua, kepala satuan pendidikan tidak lagi direkomendasikan untuk berlatih soal-soal persiapan AKM sebagaimana penilaian yang berbasis ujian.
Bapak Ibu Guru telah menyelesaikan seluruh aktivitas pada topik konsep Asesmen Nasional. Setelah mempelajari konsep Asesmen Nasional secara menyeluruh, Bapak Ibu Guru dapat mengukur sejauh mana pemahaman dalam menguasai topik ini. Berikut terdapat beberapa pernyataan mengenai konsep Asesmen Nasional. Melalui setiap pernyataan tersebut, silahkan Anda cek kesesuaiannya dengan memilih benar atau salah.
1.Asesmen Nasional tidak memiliki konsekuensi
pada kelulusan siswa.
oBenar
oSalah
Incorrect
Benar.
Asesmen Nasional tidak menentukan kelulusan siswa. Hasil Asesmen
Nasional tidak menghasilkan skor atau nilai siswa secara individual
namun lebih berfokus pada capaian kompetensi dan pemetaan mutu satuan
pendidikan
2.Asesmen Nasional dapat dikatakan sebagai
pengganti Ujian Nasional karena keduanya merupakan asesmen berskala nasional
yang dibutuhkan siswa untuk menentukan kelulusan.
oBenar
oSalah
Correct
Salah.
Meskipun keduanya berskala nasional, namun Asesmen Nasional dan
Ujian Nasional bukanlah hal yang sama terkait dengan tujuannya. Asesmen
Nasional tidak dibutuhkan oleh siswa sebagai syarat kelulusan namun untuk
mengevaluasi dan memetakan mutu pada tiap satuan pendidikan.
3.Asesmen Nasional menekankan pada penguasaan
kompetensi siswa, sedangkan Ujian Nasional menekankan pada penguasaan konten
pembelajaran siswa.
oBenar
oSalah
Correct
Benar.
Asesmen Nasional menekankan apa yang seharusnya menjadi tujuan
utama sekolah, yakni pengembangan kompetensi dan karakter siswa. Untuk itu ada
tiga instrumen yang digunakan, sementara Ujian nasional hanya menggunakan satu
instrumen yang terfokus pada penilaian berbasis konten yang mengukur aspek
kognitif saja.
4.Asesmen Nasional lebih menekankan aspek
kognitif yang dilihat melalui asesmen kompetensi mendasar literasi membaca dan
numerasi.
oBenar
oSalah
Correct
Salah.
Tidak hanya mengevaluasi aspek kognitif siswa, Asesmen Nasional
juga mengevaluasi mutu satuan pendidikan berdasarkan kompetensi siswa yang
mendasar yaitu literasi, numerasi, dan karakter serta kualitas proses
belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.
5.Pada pelaksanaannya, Asesmen Nasional
menggunakan metode sensus sedangkan Ujian Nasional menggunakan metode survei.
oBenar
oSalah
Correct
Salah.
Asesmen Nasional menggunakan metode survei. Metode survei
dilakukan dengan mengambil sampel siswa secara acak dari setiap sekolah.
Berbanding terbalik dengan Ujian Nasional yang menggunakan metode sensus dimana
semua siswa di seluruh Indonesia wajib mengikutinya.
6.Sekolah A mempersiapkan siswanya untuk siap
mengikuti Asesmen Nasional dengan melakukan perubahan strategi pembelajaran
literasi membaca dan numerasi, sehingga mampu melakukan penalaran terkait
berbagai mata pelajaran.
oBenar
oSalah
Incorrect
Benar.
Persiapan yang diperlukan untuk mempersiapkan AN adalah perubahan
strategi pembelajaran yang lebih berfokus pada pengembangan kompetensi.
Persiapan melalui bimbel atau latihan-latihan soal tidak diperlukan karena
tujuan utamanya bukan untuk mendapatkan nilai capaian namun gambaran kompetensi
murid yang aktual.
7.Siswa Pak Budi beranggapan bahwa dengan
dihapuskannya UN maka siswanya tidak akan semangat belajar karena kurangnya
motivasi untuk mencapai nilai tertinggi.
oBenar
oSalah
Correct
Salah.
Dihentikannya UN dan diberlakukannya AN, justru mengubah
pembelajaran yang berbasis konten, dan berorientasi pada ujian, menjadi
pembelajaran yang berbasis kompetensi, yang lebih relevan dengan konteks
kehidupan siswa.
8.Asesmen Nasional bertujuan untuk mengevaluasi
sistem pendidikan bukan mengevaluasi hasil belajar siswa.
oBenar
oSalah
Correct
Benar.
Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu satuan
pendidikan. Asesmen Nasional tidak memiliki konsekuensi terhadap
kelulusan. Hasil Asesmen Nasional tidak akan memuat skor atau nilai siswa
secara individual.
9.Melihat dari tujuan, manfaat, dan teknis
pelaksanaannya, Asesmen Nasional tidak sama dengan Ujian Nasional, sehingga
tidak tepat untuk menyebutnya sebagai pengganti UN.
oBenar
oSalah
Correct
Benar.
Asesmen Nasional dan Ujian Nasional berbeda dari segi tujuan dan
manfaatnya. Oleh karena itu, tidak bisa dikatakan Asesmen Nasional merupakan
pengganti UN.
10.Asesmen Nasional bertujuan untuk mengukur
kompetensi mendasar yang diperlukan siswa dalam menghadapi persoalan di
kehidupan.
oBenar
oSalah
Incorrect
Benar.
Asesmen Nasional mengukur kompetensi mendasar (general
capabilities) yang dapat diterapkan secara luas dalam segala situasi.
Kompetensi mendasar dibangun melalui pembelajaran beragam ma
Perayaan Belajar dan Refleksi Topik 1: Konsep Asesmen Nasional
Selamat! Anda telah menyelesaikan kuis konsep Asesmen Nasional. Itu artinya, Anda telah mempelajari seluruh materi pada topik konsep Asesmen Nasional. Anda mendapatkan 1 lencana. Terima kasih! Anda telah berkomitmen menyelesaikan topik ini hingga selesai. Setelah ini, Anda dapat melanjutkan proses belajar ke topik berikutnya, yaitu pelaksanaan Asesmen Nasional.
Sebelum melanjutkan ke topik berikutnya, mari merefleksikan apa yang telah Anda pelajari.
Bapak Ibu telah memahami pentingnya penerapan Asesmen Nasional terkait perbaikan mutu pendidikan. Lalu, bagaimana teknis pelaksanaan Asesmen Nasional?
Pada aktivitas ini, Anda akan mempelajari penjelasan tentang petunjuk dan teknis pelaksanaan Asesmen Nasional. Silakan Anda cermati infografik berikut ini.
Berdasarkan penjelasan tersebut, Anda telah melihat perbedaan teknis pelaksanaan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional? Teknis pelaksanaan mana yang menurut Anda paling mendasar? Menurut Anda, mengapa perubahan tersebut diperlukan dalam Asesmen Nasional?
Pada topik sebelumnya, telah dibahas tentang perbedaan AN dan UN, sekarang mari mengidentifikasi dimana letak perbedaanya. Apakah perbedaannya ada di dalam teknis penyelenggaraan atau dalam pelaksanaannya? Mari, kita mencermati dan menyimak infografis ini.
Asesmen Nasional akan diikuti oleh seluruh satuan pendidikan tingkat dasar dan menengah di Indonesia, serta program kesetaraan yang dikelola oleh PKBM. Di tiap satuan pendidikan, Asesmen Nasional akan diikuti oleh sebagian peserta didik kelas V, VIII, dan XI yang dipilih secara acak oleh Pemerintah. Untuk program kesetaraan, Asesmen Nasional akan diikuti oleh seluruh peserta didik yang berada pada tahap akhir tingkat 2, tingkat 4 dan tingkat 6 program kesetaraan.
Mengapa Asesmen Nasional hanya diikuti oleh sebagian siswa?
Hal ini terkait dengan tujuan dan fungsi Asesmen Nasional. Asesmen Nasional tidak digunakan untuk menentukan kelulusan menilai prestasi siswa sebagai seorang individu. Evaluasi hasil belajar setiap individu siswa menjadi kewenangan pendidik. Pemerintah melalui Asesmen Nasional melakukan evaluasi sistem. Asesmen Nasional merupakan cara untuk memotret dan memetakan mutu sekolah dan sistem pendidikan secara keseluruhan. Karena itu, tidak semua siswa perlu menjadi peserta dalam Asesmen Nasional. Yang diperlukan adalah informasi dari sampel yang mewakili populasi siswa di setiap sekolah pada jenjang kelas yang menjadi target dari Asesmen Nasional.
Mengapa yang menjadi sampel adalah siswa kelas V, VIII dan XI?
Hasil Asesmen Nasional diharapkan menjadi dasar dilakukannya perbaikan pembelajaran. Pemilihan jenjang kelas V, VIII dan XI dimaksudkan agar siswa yang menjadi peserta Asesmen Nasional dapat merasakan perbaikan pembelajaran ketika mereka masih berada di sekolah tersebut. Selain itu, Asesmen Nasional juga digunakan untuk memotret dampak dari proses pembelajaran di setiap satuan pendidikan. Murid kelas V,VIII, dan XI telah mengalami proses pembelajaran di sekolahnya, sehingga sekolah dapat dikatakan telah berkontribusi pada hasil belajar yang diukur dalam Asesmen Nasional.
Perlu diketahui, selain peserta didik, Asesmen Nasional juga akan diikuti oleh semua guru dan kepala sekolah di setiap satuan pendidikan. Informasi dari peserta didik, guru, dan kepala sekolah diharapkan memberi informasi yang lengkap tentang kualitas proses dan hasil belajar di setiap satuan pendidikan. Sementara Asesmen Kompetensi Minimum untuk pendidikan kesetaraan berfungsi sebagai ujian kesetaraan.
Pada aktivitas sebelumnya, Anda sudah mempelajari bagaimana teknis pelaksanaan Asesmen Nasional. Pada aktivitas ini, Anda akan mempelajari secara khusus, bagaimana butir-butir soal yang akan diberikan dalam Asesmen Nasional, khususnya Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). AKM merupakan bagian dari Asesmen Nasional yang mencakup asesmen kompetensi mendasar, yaitu literasi membaca dan asesmen kompetensi numerasi.
Bentuk soal Asesmen Nasional AKM, terdiri dari pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat dan uraian.
Pilihan ganda, siswa hanya dapat memilih satu jawaban benar dalam satu soal.
Pilihan ganda kompleks, siswa dapat memilih lebih dari satu jawaban benar dalam satu
Menjodohkan, siswa menjawab dengan dengan cara menarik garis dari satu titik ke titik lainnya yang merupakan pasangan pertanyaan dengan jawabannya.
Isian singkat, siswa dapat menjawab berupa bilangan, kata untuk menyebutkan nama benda, tempat, atau jawaban pasti lainnya.
Uraian, siswa menjawab soal berupa kalimat-kalimat untuk menjelaskan jawabannya.
Murid kelas V akan mengerjakan 30 butir soal untuk mengukur kompetensi literasi membaca dan 30 butir soal untuk mengukur kompetensi numerasi. Sedangkan siswa kelas VIII dan XI akan mengerjakan 36 butir soal untuk mengukur kompetensi literasi membaca dan 36 butir soal untuk mengukur kompetensi numerasi.
AKM dilaksanakan secara adaptif, sehingga setiap siswa akan menempuh soal yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa itu sendiri. AKM mengukur kompetensi mendasar yang perlu dipelajari semua siswa tanpa membedakan peminatannya. Oleh karena itu seluruh siswa akan mendapat soal yang mengukur kompetensi yang sama. Keunikan konteks beragam materi kurikulum lintas mata pelajaran dan peminatan tercermin dalam ragam stimulus soal-soal AKM.
AKM disusun berdasarkan indikator-indikator kompetensi yang membentuk lintasan kompetensi hasil belajar yang bersifat kontinum. Pusat Asesmen dan Pembelajaran Kemdikbud menyediakan contoh soal AKM pada laman: https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm
Materi belajar pada topik ini sudah Anda lewati. Petunjuk, teknis pelaksanaan, kriteria peserta dan merumuskan butir soal AN telah Anda pahami. Sebelum melangkah ke topik selanjutnya, silahkan mengikuti kuis Pelaksanaan Asesmen Nasional untuk mengukur pemahaman belajar Anda pada topik ini. Berikut terdapat beberapa pernyataan benar atau salah. Pilihlah pernyataan yang benar.
1.Bentuk
soal AN adalah pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, isian singkat, uraian dan
menjodohkan.
oBenar
oSalah
Correct
Benar.
Bentuk soal AN adalah pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, isian
singkat, uraian dan menjodohkan.
2.Bentuk
soal dalam Asesmen Kompetensi Minimum merupakan bentuk soal yang tidak dapat
diselesaikan dengan mengandalkan hafalan.
oBenar
oSalah
Incorrect
Benar.
Bentuk soal dalam AKM literasi dan numerasi melibatkan kemampuan
menerapkan penalar yang tidak hanya melibatkan proses berpikir tingkat rendah
hingga tingkat tinggi, sehingga tidak cukup dengan mengandalkan hafalan.
3.Pelaksanaan
Asesmen Nasional terdiri dari tes literasi dan tes numerasi.
oBenar
oSalah
Incorrect
Salah.
Asesmen Nasional terdiri dari AKM yang meliputi literasi membaca
dan numerasi, survey karakter dan survey lingkungan belajar.
4.AKM
dilaksanakan secara adaptif artinya siswa bebas memilih topik dan tingkat
kesulitan soal.
oBenar
oSalah
Correct
Salah.
AKM dilaksanakan secara adaptif artinya setiap siswa akan menempuh
soal yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa itu sendiri, namun bukan
berdasarkan pilihan pribadinya.
5.Kepala
sekolah dan guru juga akan mengikuti Asesmen Nasional.
oBenar
oSalah
Correct
Benar.
Asesmen Nasional juga akan diikuti oleh guru dan kepala sekolah di
setiap satuan pendidikan. Informasi dari peserta didik, guru, dan kepala
sekolah diharapkan memberi informasi yang lengkap tentang kualitas proses dan
hasil belajar di setiap satuan pendidikan
6.Asesmen
Nasional tidak dilakukan pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini.
oBenar
oSalah
Correct
Benar.
Asesmen Nasional akan diikuti oleh sebagian peserta didik kelas V,
VIII, dan XI.
7.Asesmen
Nasional tidak digunakan untuk menentukan kelulusan menilai prestasi siswa
sebagai seorang individu.
oBenar
oSalah
Correct
Benar.
Asesmen Nasional tidak digunakan untuk menentukan kelulusan
menilai prestasi siswa sebagai seorang individu. Evaluasi hasil belajar setiap
individu siswa menjadi kewenangan pendidik.
8.Asesmen
Kompetensi Minimum diberikan pada siswa ditengah jenjang pendidikan bukan di
akhir. Dengan demikian siswa masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki
capaian kompetensinya.
oBenar
oSalah
Correct
Benar.
Hasil Asesmen Nasional diharapkan menjadi dasar dilakukannya
perbaikan pembelajaran. Pemilihan jenjang kelas V, VIII dan XI dimaksudkan agar
siswa yang menjadi peserta Asesmen Nasional dapat merasakan perbaikan
pembelajaran ketika mereka masih berada di sekolah tersebut.
9.Keunikan
konteks beragam materi kurikulum lintas mata pelajaran dan peminatan tercermin
dalam ragam stimulus soal-soal AKM.
oBenar
oSalah
Correct
Benar.
Keunikan konteks beragam materi kurikulum lintas mata pelajaran
dan peminatan tercermin dalam ragam stimulus soal-soal AKM.
10.Asesmen
Kompetensi Minimum disusun berdasarkan indikator-indikator kompetensi yang
membentuk lintasan kompetensi.
oBenar
oSalah
Correct
Benar.
AKM disusun berdasarkan indikator-indikator kompetensi yang
membentuk lintasan kompetensi hasil belajar yang bersifat kontinum.
Perayaan Belajar dan Refleksi Topik 2: Teknis Pelaksanaan AN
Selamat! Anda telah menyelesaikan kuis pelaksanaan Asesmen Nasional. Itu artinya, Anda telah mempelajari seluruh materi pada topik Teknis Pelaksanaan Asesmen Nasional. Anda mendapatkan lencana yang ke-2. Terima kasih! Anda telah berkomitmen menyelesaikan topik ini hingga selesai. Setelah ini, Anda dapat melanjutkan proses belajar ke topik berikutnya, Butir Soal Asesmen Literasi Membaca pada jenjang Pendidikan Dasar.
Literasi membaca termasuk dalam kompetensi yang paling mendasar yang ingin dievaluasi dalam Asesmen Kompetensi Minimum. Sebelum membahas lebih jauh mengenai asesmen Literasi membaca dalam AKM, Bapak dan Ibu perlu meninjau kembali apa yang dimaksud dengan literasi membaca dan menulis.
Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan sosial.
Literasi membaca dan menulis, tidak seperti sebutannya, mencakup kemampuan yang lebih dari sekedar mampu mengeja kalimat dan menuliskannya. Literasi membaca dan menulis, perlu dikembangkan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih bermakna terkait berbagai cakupan dan konteks kehidupan. Di dalam lingkungan satuan pendidikan, kompetensi literasi yang terus berkembang memungkinkan siswa untuk dapat menggunakannya dalam berbagai mata pelajaran.
Asesmen Kompetensi Minimum merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua siswa untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM, yaitu literasi membaca dan numerasi.
Pada topik ini, Bapak dan Ibu guru akan mempelajari lebih jauh mengenai Asesmen Literasi Membaca yang berlaku untuk Asesmen Kompetensi Minimum yang akan diberikan pada siswa. Dalam penilaiannya asesmen literasi membaca tidak hanya mengukur topik atau konten tertentu tetapi berbagai konten, berbagai konteks dan pada beberapa tingkat proses kognitif.
Konten pada Literasi Membaca menunjukkan jenis teks yang digunakan, dalam hal ini dibedakan dalam dua kelompok yaitu teks informasi dan teks fiksi. Kemudian, tingkat proses kognitif menunjukkan proses berpikir yang dituntut atau diperlukan untuk dapat menyelesaikan masalah atau soal. Pada Literasi Membaca, level tersebut adalah menemukan informasi, interpretasi dan integrasi serta evaluasi dan refleksi. Sedangkan konteks menunjukkan aspek kehidupan atau situasi untuk konten yang digunakan. Konteks pada AKM dibedakan menjadi tiga, yaitu personal, sosial budaya, dan saintifik.
Untuk mempermudah Bapak dan Ibu memahami penilaian asesmen literasi membaca silakan cek infografis berikut
Menganalisis Tahap Asesmen Literasi Membaca Tingkat SMP
Selanjutnya Bapak dan Ibu akan berlatih menganalisis tahap asesmen tingkat SMP.
Pada jenjang SMP/MTS terdapat 2 level pembelajaran, mari kita pelajari setiap level pembelajaran yang ada pada tingkat SMP.
Pada level pembelajaran 1 untuk kelas 7 dan 8, siswa akan menemukan informasi dengan cara mengakses dan mencari informasi dalam teks. Selain itu siswa akan memahami teks secara literal, kemudian menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi baik teks tunggal maupun teks jamak. Siswa juga akan mengevaluasi dan merefleksi dengan menilai format penyajian dalam teks. Bapak dan Ibu juga dapat melihat penjelasan yang lebih lengkap melalui link Level Pembelajaran 1 Literasi Membaca Teks Fiksi dan Level Pembelajaran 1 Literasi Membaca Teks Informasi
Pada level pembelajaran 2 untuk kelas 9 dan 10, sama seperti level pembelajaran 1 siswa juga akan belajar sesuai tingkat kognitif pada literasi membaca hanya saja siswa pada kelas 9 dan 10 akan menggunakan konten yang terus meningkat sesuai dengan jenjangnya. Siswa akan memahami teks secara literal dan menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi baik teks tunggal maupun teks jamak. Siswa juga menilai format penyajian dalam teks dan merefleksi isi wacana untuk pengambilan keputusan, menetapkan pilihan, dan mengaitkan isi teks terhadap pengalaman pribadi Bapak dan Ibu juga dapat melihat penjelasan yang lebih lengkap melalui link Level Pembelajaran 2 Literasi Membaca Teks Fiksi dan Level Pembelajaran 2 Literasi Membaca Teks Informasi
Pada aktivitas sebelumnya Bapak dan Ibu telah belajar menganalisis tahap asesmen literasi membaca pada tingkat SMP, sekarang pada topik ini Bapak dan Ibu akan mengenal contoh-contoh butir asesmen literasi membaca teks fiksi dan juga teks informasi tingkat SMP.
Anda dapat melihat salah satu contoh teks fiksi untuk pembelajaran level 1 kelas 7 dan 8
Dari teks tersebut, Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi. Kompetensi apa saja yang diukur menggunakan teks fiksi untuk level ini?
Dari teks tersebut, Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi. Kompetensi apa saja yang diukur menggunakan teks fiksi untuk level ini?
2. Mengidentifikasi kata kunci yang efektif untuk menemukan sumber informasi yang relevan pada teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
Di mana sajakah latar tempat terjadinya peristiwa di dalam drama tersebut?
Dari teks tersebut Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi. Kompetensi apa saja yang diukur menggunakan teks fiksi untuk level ini?
3. Menyimpulkan perasaan dan sifat tokoh serta elemen intrinsik lain seperti latar cerita, kejadian-kejadian dalam cerita berdasarkan informasi rinci di dalam teks sastra yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
Untuk apa perempuan-perempuan itu membawa bakul ke kereta?
Dari teks tersebut Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi. Kompetensi apa saja yang diukur menggunakan teks fiksi untuk level ini?
4. Menyusun inferensi (kesimpulan) dan prediksi berdasarkan unsur-unsur pendukung (grafik, gambar, tabel, dll) disertai bukti-bukti yang mendukung di dalam teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
Dari wacana di atas, bisa disimpulkan bahwa perbincangan antara tokoh Aku dan Ayah terjadi pada musim apa?
Anda juga dapat melihat salah satu contoh teks informasi untuk pembelajaran level 1 kelas 7 dan 8.
Dari teks tersebut Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi. Kompetensi apa saja yang diukur menggunakan teks informasi untuk level ini?
Menemukan informasi tersurat (siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana) pada teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
Katherine Johnson mampu bersekolah di West Virginia State College saat pendidikan bagi orang Afrika-Amerika dibatasi di Virginia Barat. Hal tersebut disebabkan oleh ….
2. Mengidentifikasi kata kunci yang efektif untuk menemukan sumber informasi yang relevan pada teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
Beri klik pada kolom (S) jika pernyataan salah dan (B) jika pernyataan benar. Menurut teks tersebut, Katherine Johnson layak disebut sebagai ….
Dari teks tersebut Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi. Kompetensi apa saja yang diukur menggunakan teks informasi untuk level ini?
4. Menyimpulkan perubahan kejadian, prosedur, gagasan atau konsep di dalam teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
Jika teripang yang tampaknya tidak mencolok memiliki potensi untuk membuat dampak sebesar ini, coba pikirkan hal apa lagi yang ada di bawah lautan Indonesia yang juga memiliki dampak untuk Indonesia dan masyarakatnya.’
Dari kalimat tersebut, kita bisa memahami bahwa …. (Pilihan jawaban bisa lebih dari satu.)
Teripang adalah hewan laut yang tampaknya tidak mencolok.
Lautan indonesia memiliki dampak untuk Indonesia dan masyarakatnya.
Teripang memiliki potensi untuk menghasilkan dampak yang besar.
Lautan Indonesia memiliki potensi besar yang bisa digali.
Teripang berpotensi untuk memberi dampak pada lautan Indonesia.
Dari teks tersebut Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi. Kompetensi apa saja yang diukur menggunakan teks informasi untuk level ini?
6. Menilai kualitas teks informasi berdasarkan pengalaman pribadinya dalam membaca teks yang terus meningkat sesuai jenjangnya (misalnya mengidentifikasi asumsi/opini dari fakta).
Teks tentang Katherine Johnson tersebut dapat menggambarkan kehebatannya sebagai seorang perempuan yang luar biasa.
Setujukah kamu dengan pernyataan tersebut? Berikan alasan atas pilihanmu …
Musim kemarau.jawaban bisa bervariasi, tetapi diharapkan jawaban mayoritas adalah setuju karena Katherine Johnson adalah perempuan pekerja keras yang menjadi pahlawan dalam bidang antariksa.
Dari teks tersebut Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi. Kompetensi apa saja yang diukur menggunakan teks informasi untuk level ini?
8. Menilai kesesuaian pemilihan warna, tata letak, dan pendukung visual lain (grafik, tabel dll) dalam menyampaikan pesan/topik tertentu dalam teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
Bisa pilih jawaban lebih dari satu!
Pendapat yang tepat mengenai kualitas data informasi yang tersaji di dalam infografis tersebut adalah ….
Informasi sahih dari sumber yang mampu dipertanggungjawabkan.
Relevansi informasi dipertanyakan sebagai sumber di tahun 2020.
Penjelasan dari BKKBN tentang stunting bermanfaat bagi masyarakat.
Cara mencegah stunting sangat lengkap dalam infografik tersebut.
Dari teks tersebut Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi. Kompetensi apa saja yang diukur menggunakan teks informasi untuk level ini?
9. Merefleksi pengetahuan baru yang diperoleh dari teks sastra atau teks informasi terhadap pengetahuan yang dimilikinya yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
Perhatikan pernyataan berikut!
Pada masa pandemi Covid 19 ini banyak karyawan yang mengalami pemotongan gaji tiap bulan bahkan dikeluarkan dari tempat kerja (kantor). Andai salah satu dari saudara kalian mengalami kejadian di PHK dari kantor dan memilih untuk membuat makanan ringan untuk dipasarkan. Pendapatan hasil pemasaran tidak sebaik saat saudara kalian bekerja di kantor.
Penilaian informasi yang tepat untuk pembaca yang akan membantu orang lain dari rumah adalah ….
No
Pernyataan
Benar
Salah
1
Pembaca mendapatkan memilih cara menyalurkan bantuan sesuai kebutuhan sehingga informasi tersebut bermanfaat.
2
Pembaca kurang mendapatkan informasi tentang bagaimana cara menyalurkan bantuan lewat aplikasi.
3
Informasi tersebut bermanfaat bagi yang belum pernah membantu dan dapat menggugah hati pembaca untuk mau membantu sesama.
2. Mengidentifikasi kata kunci yang efektif untuk menemukan sumber informasi yang relevan pada teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
Kalimat atau baris-baris di dalam puisi dapat meninggalkan pengalaman indrawi bagi pembacanya. Pengalaman indrawi ini disebut dengan imaji. Tentukan imaji yang ditimbulkan melalui baris-baris puisi berikut ini!
Kalimat
Penglihatan
Perasaan
Pendengaran
Menepis lara, mendamaikan hati dan menyejukkan cinta
Sepasang telingaku pun tak mampu mendengar bisikmu
Dari teks tersebut Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi. Kompetensi apa saja yang diukur menggunakan teks fiksi untuk level ini?
3. Menganalisis perubahan pada elemen intrinsik (kejadian/karakter/setting/konflik/alur cerita) pada teks sastra yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
Mengapa Ratu Aji Bidara Putih menolak pinangan sang Pangeran?
karena Sang Pangeran hendak menaklukkan Muara Kaman dengan pura-pura menikahi Sang Ratu.
4. Menyimpulkan perasaan dan sifat tokoh serta elemen intrinsik lain seperti latar cerita, kejadian-kejadian dalam cerita berdasarkan informasi rinci di dalam teks sastra yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
Menurut kalian setelah membaca cerita tersebut manakah karakter Ratu Aji Bidara Putih yang sesuai dengan teks?
Dari teks tersebut Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi. Kompetensi apa saja yang diukur menggunakan teks fiksi untuk level ini?
5. Menyusun inferensi (kesimpulan) dan prediksi berdasarkan unsur-unsur pendukung (grafik, gambar, tabel, dll) disertai bukti-bukti yang mendukung di dalam teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
Kesimpulan apakah yang dapat kalian ambil dari puisi tersebut?
tokoh aku dalam puisi tersebut merindukan kehadiran seseorang
Dari teks tersebut Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi. Kompetensi apa saja yang diukur menggunakan teks fiksi untuk level ini?
7. Menilai kesesuaian pemilihan warna, tata letak, dan pendukung visual lain (grafik, tabel dll) dalam menyampaikan pesan/topik tertentu dalam teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
Menurut pendapatmu, apakah ilustrasi cerita ini sesuai dengan isi ceritanya? Jelaskan alasanmu!
Sesuai, karena di dalam cerita disebutkan ada lipan yang menyerang rombongan, lalu rombongan naik ke atas perahu. Hal itu tergambar di dalam ilustrasi.
2. Mengidentifikasi kata kunci yang efektif untuk menemukan sumber informasi yang relevan pada teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
Mengapa UMKM perlu didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang sesuai? Jelaskan alasanmu!
Jawaban yang mungkin: karena pengusaha UMKM perlu mengembangkan kreativitas dan berinovasi sehingga bisnis dapat bertahan dan berkembang.
3. Menjelaskan ide pokok dan beberapa ide pendukung pada teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
Setelah mencermati infografik dan teks tersebut, kalian mendapatkan pemahaman bahwa UMKM perlu dilindungi dan didukung oleh pemerintah dengan alasan berikut.
Berikan tanda ceklis ( √ ) pada alasan yang sesuai dengan pemahamanmu!
UMKM dapat menyerap tenaga kerja sangat banyak.
Untuk merintis UMKM diperlukan modal yang besar.
Bisnis UMKM mendominasi perekonomian di Indonesia.
Pelaku UMKM harus memiliki keterampilan profesional.
4. Menyimpulkan perubahan kejadian, prosedur, gagasan atau konsep di dalam teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
Berdasarkan infografik tersebut, kalian dapat melihat bahwa penerimaan pajak penghasilan (Pph) UMKM naik dalam lima tahun (2014–2017), tetapi pemerintah menurunkan Pph UMKM. Berikan dua alasan mengapa pemerintah menurunkan Pph UMKM!
Pertama, agar UMKM terus tumbuh. Kedua, agar pelaku UMKM tidak merasa terbebani pajak.
Dari teks tersebut Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi. Kompetensi apa saja yang diukur menggunakan teks informasi untuk level ini?
5. Membandingkan hal-hal utama (misalnya perbedaan kejadian, prosedur, ciri-ciri benda) dalam teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
Kamu ingin membuang sampah di rumah dengan memisahkan sampah menjadi dua kelompok: kelompok sampah B3 dan kelompok sampah yang tidak mengandung B3. Kelompokkanlah sampah berikut sesuai dengan jenis limbahnya!
6. Menilai kualitas teks informasi berdasarkan pengalaman pribadinya dalam membaca teks yang terus meningkat sesuai jenjangnya (misalnya mengidentifikasi asumsi/opini dari fakta).
Apakah dapat dikatakan bahwa subsidi listrik dari tahun 2011 hingga 2018 mengutamakan rumah tangga yang berasal dari kelas menengah ke bawah?
Tidak karena persentase golongan penerima subsidi yang ditampilkan pada grafik hanya menunjukkan persentase pada tahun 2018, bukan keseluruhan periode 2011-2018.
Dari teks tersebut Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi. Kompetensi apa saja yang diukur menggunakan teks informasi untuk level ini?
7. Menilai akurasi pada informasi visual atau nonvisual dalam teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
Berdasarkan teks, terdapat pernyataan bahwa UMKM di bidang kuliner adalah salah satu jenis usaha yang menguntungkan dan selalu laris. Apakah pernyataan itu dapat dikatakan akurat? Jelaskan pendapatmu!
Tidak akurat karena usaha kuliner bisa saja tidak laris jika tidak dikemas dengan kreatif dan inovatif. Jika terlalu banyak orang yang berbisnis kuliner, persaingan makin ketat sehingga perlu cara lain untuk membuat makanan tersebut laris. Selain itu, terdapat bisnis lain yang juga berpotensi laris, yaitu yang berhubungan dengan kebutuhan mendasar, seperti pakaian dan peralatan rumah tangga.
Dari grafik tersebut Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi. Kompetensi apa saja yang diukur menggunakan teks informasi untuk level ini?
8. Menilai efektivitas format penyajian data (format visual, struktur perbandingan, contoh, dll) untuk mendukung ide pokok pada teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
Misalnya, pada tahun 2019, subsidi pengguna listrik mengalami kenaikan dan sebagian besar dialokasikan untuk pengguna 450 VA dibandingkan dengan pengguna 900 VA.
Apakah hal itu menjadi indikator bahwa penduduk kelas menengah ke bawah di Indonesia mengalami kenaikan? Jelaskan alasanmu.
Benar, karena pengguna listrik 450 VA sebagian besar adalah kelas menengah ke bawah.
Dari teks tersebut Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi. Kompetensi apa saja yang diukur menggunakan teks informasi untuk level ini?
9. Menjustifikasi pendapat orang lain berdasarkan isi teks sastra atau teks informasi sesuai jenjangnya.
Pulang sekolah adik kehujanan di jalan. Sesampainya di rumah, adik mandi tapi tidak keramas. Malam harinya kepala adik pusing dan badannya demam. Menurut pendapatmu, apakah pusing yang diderita adik berpotensi penyebab stroke? Sertakan alasanmu!
Tidak berpotensi penyebab stroke karena penyebab adik pusing itu kehujanan.
Dari penjelasan pada aktivitas-aktivitas sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa butir-butir soal asesmen literasi AKM melibatkan proses penalaran yang tidak dapat dipersiapkan melalui program bimbingan belajar intensif yang berfokus pada latihan-latihan soal saja. Proses penalaran siswa justru perlu lebih banyak dikembangkan dan dipupuk melalui strategi pembelajaran di kelas.
Anda telah mengenali level-level perkembangan kompetensi literasi siswa SMP. Pada aktivitas ini, Bapak dan Ibu akan berlatih membuat butir soal literasi yang akan membantu siswa Anda untuk berlatih menggunakan kompetensi literasi untuk bernalar dalam pembelajaran di kelas. Bagaimana langkahnya? Mari kita berlatih.
Pertama, pahami kompetensi literasi membaca siswa yang Anda ampu. Dari situ Anda dapat memilih teks yang sesuai. Misalnya, dari ketiga teks berikut ini manakah yang paling sesuai dengan level yang anda ampu, Apakah teks 1, atau teks 2? Jelaskan.
Teks 1 Kunjungi Museum Tekstil, Member NCT Dream Belajar Membatik
Teks 2 Nama Pena
Kedua, setelah memilih teks bacaan sesuai dengan level kompetensi siswa yang Anda ampu, pilihlah salah satu kompetensi yang ingin Anda kembangkan dan evaluasi.
Ketiga, dari kompetensi literasi tersebut, cobalah membuat 3 buah soal dengan bentuk yang berbeda-beda berdasarkan teks yang Anda pilih tadi.
Pertanyaan-pertanyaan yang dikembangkan atas dasar kompetensi, bukan hafalan materi semata, memberikan kesempatan pada siswa untuk terus mengembangkan kemampuan dasar literasinya dalam penalaran.
Perayaan Belajar dan Refleksi Topik 3: Asesmen Literasi Membaca
Selamat! Anda telah menyelesaikan Latihan Membuat Soal Asesmen Literasi Jenjang Pendidikan Dasar. Itu artinya, Anda telah mempelajari seluruh materi pada topik Butir Soal Asesmen Literasi Membaca tingkat Sekolah Dasar. Anda mendapatkan lencana yang ke-3. Terima kasih! Anda telah berkomitmen menyelesaikan topik ini hingga selesai. Setelah ini, Anda dapat melanjutkan proses belajar ke topik berikutnya, Butir Soal Asesmen Numerasi tingkat SD.
Sebelum melanjutkan ke topik berikutnya, mari merefleksikan apa yang telah Anda pelajari.
Pada topik sebelumnya Bapak dan Ibu telah mempelajari Butir Soal Asesmen Literasi pada Setiap Jenjang. Pada topik ini Bapak dan Ibu guru akan mempelajari lebih jauh mengenai Asesmen Numerasi yang berlaku untuk Asesmen Kompetensi Minimum yang akan diberikan pada siswa. Dalam penilaiannya asesmen literasi membaca tidak hanya mengukur topik atau konten tertentu tetapi berbagai konten, berbagai konteks dan pada beberapa tingkat proses kognitif.
Pada Numerasi konten dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu Bilangan, Pengukuran dan Geometri, Data dan Ketidakpastian, serta Aljabar. Kemudian, tingkat proses kognitif menunjukkan proses berpikir yang dituntut atau diperlukan untuk dapat menyelesaikan masalah atau soal. Pada Numerasi, ketiga level tersebut adalah pemahaman, penerapan, dan penalaran. Sedangkan konteks menunjukkan aspek kehidupan atau situasi untuk konten yang digunakan. Konteks pada AKM dibedakan menjadi tiga, yaitu personal, sosial budaya, dan saintifik.
Untuk mempermudah Bapak dan Ibu memahami penilaian asesmen literasi membaca silakan cek infografis berikut
Pada jenjang SMP/MTS hanya terdapat 1 level pembelajaran, dengan mempelajari 4 konten pembelajaran yakni, bilangan, geometri dan pengukuran, aljabar dan data dan ketidakpastian.
Selanjutnya Bapak dan Ibu akan berlatih menganalisis tahap asesmen pada jenjang SMP/MI.
Pada jenjang SMP/MTS terdapat 1 level pembelajaran. Pada level pembelajarannya terdapat 3 konten yang dipelajari yakni, bilangan, geometri dan pengukuran, aljabar, serta data dan ketidakpastian. Pada level pembelajaran 1 untuk kelas 8, siswa akan belajar merepresentasikan bilangan cacah. Siswa akan mengenal bangun geometri dan pengukurannya. Selain itu siswa juga akan mempelajari persamaan dan pertidaksamaan bilangan, relasi dan fungsi bilangan, serta rasio dan proporsi. Bapak dan Ibu juga dapat melihat penjelasan yang lebih lengkap melalui link Level Pembelajaran 1 Numerasi.
Pada aktivitas sebelumnya Bapak dan Ibu telah belajar menganalisis tahap asesmen numerasi pada jenjang SMP/MTS, sekarang pada topik ini Bapak dan Ibu akan mengenal contoh-contoh butir asesmen numerasi jenjang SMP/MTS.
Level Pembelajaran 1 Numerasi untuk kelas 8.
Kompetensi: Memahami bilangan cacah (maks. enam angka)
Memahami sifat-sifat bangun datar dan hubungan antara bangun datar serta serta dapat menggunakan Teorema Pythagoras
RUMAH IDEAL
Menentukan ukuran rumah yang ideal memang susah-susah gampang. Pada dasarnya, ukuran sebuah rumah harus disesuaikan dengan jumlah orang yang nanti akan tinggal di dalamnya. Berdasarkan berbagai pertimbangan tertentu seperti ruang gerak, furnitur, dan lain sebagainya, maka ukuran minimal masing-masing ruangan yang ideal bagi keluarga tersebut adalah sebagai berikut:
Ruangan
Panjang(m)
Lebar(m)
Kamar tidur utama
4
3
Kamar tidur anak
3
3
Kamar tidur tamu
3
3
Kamar tidur asisten rumah tangga
3
2
Ruang tamu
5
3
Ruang makan
3
3
Dapur
3
3
Garasi mobil
5
3
Kamar mandi
2,5
1,5
Gudang
3
2
Meski tidak harus sama persis, karena berkaitan dengan kondisi lahan yang dimiliki, contoh di atas setidaknya bisa menjadi gambaran bagi Anda saat merencanakan atau memutuskan untuk membangun rumah dengan ukuran ideal yang bisa dihuni oleh 2 hingga 5 orang.
Pak Ali berencana akan membangun sebuah rumah yang akan dihuni bersama isteri dan satu anak. Kriteria rumah yang ingin dibangun pak Ali adalah sebagai berikut:
Pak Ali tidak memiliki asisten rumah tangga sehingga tidak membuat kamar asisten rumah tangga.
Pak Ali tidak membuat kamar khusus tamu.
Pak Ali ingin membuat dua buah kamar mandi
Pak Ali membeli sebidang tanah yang luasnya 1 are. Pak Ali mengalokasikan 15 m2 dari tanah tersebut untuk dibuat halaman rumah. Apakah Pak Ali bisa membangun rumah yang ideal?
A
Ya, karena cukup membutuhkan lahan 82,5 m2.
B
Ya, lahan Pak Ali masih tersisa 10 m2.
C
Tidak, karena rumah ideal Pak Ali memerlukan luas minimal 90 m2.
2. Menghitung volume bangun ruang dan luas permukaan.
CARA AKURAT DAN MUDAH UNTUK MENGHITUNG KEBUTUHAN AIR UNTUK TUBUH KITA
Jumlah air yang kita minum per harinya bervariasi, berbeda setiap individu. Nah, ini salah satu cara untuk menghitung kebutuhan air tubuh kita bersumber dari India Times.
Langkah 1: Ukur berat badan Anda dalam kilogram
Langkah 2: Bagilah dengan angka 30
Langkah 3: Tambahkan lebih banyak air untuk aktivitas fisik
Jika berolahraga, Anda mungkin kehilangan banyak air melalui keringat. Tambahkan 0,35 liter (350 ml) setiap setengah jam setelah latihan. Jadi, jika berolahraga selama satu jam setiap hari, tambahkan 0,7 liter (700 ml) air ke dalam kebutuhan harian Anda. Santi ingin mengetahui kebutuhan airnya dalam satu hari. Santi kemudian mengukur berat badannya dan didapat hasil sebagai berikut:
Jika hari itu Santi berolahraga selama 60 menit, jumlah air yang dibutuhkan Santi saat itu adalah ….
3. Menyelesaikan pertidaksamaan linier 1 variabel atau sistem persamaan linear 2 variabel.
Masyarakat sudah dimudahkan dengan tersedianya berbagai layanan angkutan seperti KRL (Kereta Rel Listrik), MRT Jakarta (Moda Raya Terpadu Jakarta), maupun transportasi online. Biaya yang ditarifkan menyesuaikan dengan jarak yang ditempuh pengguna layanan. Melalui mesin pencarian maps, seseorang dapat melihat berbagai pilihan untuk menuju suatu tempat. Seperti tabel di bawah ini.
Jika memperhitungkan waktu, berapakah waktu paling sedikit yang diperlukan Adi untuk tiba di Fatmawati dari Rawa Buntu?
Jawab: 60 menit dengan menggunakan kereta ke kebayoran terlebih dahulu kemudian naik ojek online.
full kereta dari pukul 11.39 – 12.55 = 76 menit ojek online = 22 km * 3 menit = 66 menit kebayoran (kereta) 21 menit – kebayoran (online) (13 km * 3 = 39 menit) = 21 + 39 menit = 60 menit tanah abang (kereta) 11.39-12.12 = 33 menit – fatmawati (online)15 km * 3 = 45) menit = 33+45 = 78 menit Maka yang paling singkat waktunya adalah 60 menit.
4. Memahami pola pada barisan bilangan dan konfigurasi objek
Gedung Pertunjukan
Dalam suatu gedung pertunjukan terdapat 9 baris kursi. Pada baris pertama terdapat 8 kursi, baris kedua 12 kursi, baris ketiga 11 kursi, baris keempat 15 kursi, baris kelima 14 kursi, dan seterusnya mengikuti pola yang sama.
(Gambar hanya ilustrasi)
Berapa banyak kursi pada baris paling belakang?
Jawab: 20, pola bilangan tingkat 2 dengan selisih +3 sehingga dapat dihitung secara manual dengan barisan ke 9 kursi yaitu 20.
6. Memecahkan masalah aritmetika sosial yang terkait dengan rasio/persentase.
Halaman belakang sebuah rumah akan dibuat taman. Pengerjaan taman tersebut memerlukan waktu 12 hari dengan 4 orang pekerja. Agar pekerjaan taman dapat diselesaikan selama 8 hari, berapa orang tambahan pekerja yang diperlukan?
Jawab: 2 orang, perbandingan berbalik nilai. 12 hari dikerjakan 4 orang, maka untuk 8 hari —– 12 : 8 = x : 4 —— x = 6. Sehingga membutuhkan tambahan 2 orang.
7. Menentukan dan menggunakan mean, median, dan modus.
COVID-19 MERAMBAH ASEAN
Sejak Januari 2020, sejenis virus menimbulkan kegaduhan di Provinsi Wuhan Cina. Kemudian menyebar ke banyak negara. Diagram berikut merupakan data penderita yang sembuh dari wabah Covid-19 di beberapa negara ASEAN. Urutan negara-negara tersebut berdasarkan banyak penderita yang sembuh dilanjutkan dengan abjad nama negara secara meningkat adalah ….
A
Brunei, Filipina, Indonesia, Thailand, Kamboja, Malaysia, Singapura, Vietnam.
B
Singapura, Malaysia, Vietnam, Indonesia, Filipina, Kamboja, Brunei, Thailand.
C
Thailand, Brunei, Kamboja, Filipina, Indonesia, Vietnam, Malaysia, Singapura.
D
Thailand, Kamboja, Brunei, Filipina, Indonesia, Vietnam, Malaysia, Singapura.
Gambar berikut merupakan sebuah roda putar yang dibagi menjadi 24 bagian.
Pada sebuah acara, seorang tamu memutar panah yang dapat berhenti di sembarang bagian roda. Apabila terdapat bagian berwarna biru, bagian ungu, bagian kuning, dan sisanya berwarna merah,
maka peluang yang paling kecil yang ditunjukkan warna panah adalah ….
Dari penjelasan pada aktivitas-aktivitas sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa butir-butir soal asesmen numerasi AKM melibatkan proses penalaran yang tidak dapat dipersiapkan melalui program bimbingan belajar intensif yang berfokus pada latihan-latihan soal saja. Proses penalaran siswa justru perlu lebih banyak dikembangkan dan dipupuk melalui strategi pembelajaran di kelas.
Anda telah mengenali level-level perkembangan kompetensi numerasi siswa SMP/MTS. Pada aktivitas ini Bapak dan Ibu akan berlatih membuat butir soal numerasi yang akan membantu siswa Anda untuk berlatih menggunakan kompetensi numerasi untuk bernalar dalam pembelajaran di kelas. Bagaimana langkahnya? Mari kita berlatih.
Pertama, pahami kompetensi numerasi siswa yang Anda ampu. Dari situ Anda dapat memilih kasus yang sesuai. Misalnya, dari kedua gambar berikut ini manakah yang paling sesuai dengan level yang anda ampu, Apakah gambar 1, atau gambar 2? Jelaskan.
Kedua, setelah memilih kasus sesuai dengan level kompetensi siswa yang Anda ampu, pilihlah salah satu kompetensi yang ingin Anda kembangkan dan evaluasi.
Ketiga, dari kompetensi numerasi tersebut, cobalah membuat 3 buah soal dengan bentuk yang berbeda-beda berdasarkan gambar yang Anda pilih tadi.
Pertanyaan-pertanyaan yang dikembangkan atas dasar kompetensi, bukan hafalan materi semata, memberikan kesempatan pada siswa untuk terus mengembangkan kemampuan dasar numerasinya dalam penalaran.
Perayaan Belajar dan Refleksi Topik 4: Asesmen Numerasi
Selamat! Anda telah menyelesaikan Latihan Membuat Soal Asesmen Numerasi Jenjang Pendidikan Dasar. Itu artinya, Anda telah mempelajari seluruh materi pada topik Butir Soal Asesmen Numerasi pada jenjang Pendidikan Dasar. Anda mendapatkan lencana yang ke-4. Terima kasih! Anda telah berkomitmen menyelesaikan topik ini hingga selesai. Setelah ini, Anda dapat melanjutkan proses belajar ke topik berikutnya, Tindak Lanjut Asesmen Hasil Asesmen Kompetensi Minimum.
Sebelum melanjutkan ke topik berikutnya, mari merefleksikan apa yang telah Anda pelajari.
Tindak Lanjut Laporan Hasil Asesmen Kompetensi Minimum
Mengidentifikasi 4 Kategori Tingkat Penguasaan Kompetensi
Anda telah sampai pada topik yang terakhir dari Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum. Pada topik-topik sebelumnya Anda telah memahami mengenai konsep Asesmen Nasional, teknis pelaksanaannya, AKM sebagai bagian dari AN, serta memahami contoh-contoh butir soal AKM literasi membaca dan numerasi. Sekarang Anda akan menggali pemahaman mengenai apa yang terjadi setelah Asesmen Kompetensi Minimum dilaksanakan.
Tahap lanjutan setelah pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum adalah tahap Pelaporan hasil asesmen. Sesuai dengan tujuannya, Asesmen Kompetensi Minimum dirancang untuk memberikan informasi mengenai tingkat kompetensi dasar siswa, berupa kompetensi literasi membaca dan numerasi.
Dari laporan hasil Asesmen Kompetensi tersebut, satuan pendidikan dapat melihat tingkat penguasaan kompetensi siswanya. Penguasaan kompetensi literasi membaca dan numerasi siswa dikategorikan dalam 4 tingkatan. Untuk lebih memahami penjelasan kompetensi pada setiap kategori, Anda dapat membaca infografik berikut ini:
Tingkat kompetensi tersebut dapat dimanfaatkan guru berbagai mata pelajaran untuk menyusun strategi pembelajaran yang efektif dan berkualitas sesuai dengan tingkat kompetensi siswa. Dengan demikian “Teaching at the right level” dapat diterapkan. Pembelajaran yang dirancang dengan memperhatikan tingkat capaian siswa akan memudahkan siswa menguasai konsep, keterampilan dan konten yang diharapkan pada suatu mata pelajaran. Anda dapat membaca informasi selengkapnya pada tautan berikut ini:
Laporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum yang menunjukan kategori kompetensi dasar sekolah, perlu ditindaklanjuti dengan perubahan strategi pembelajaran. Sejalan dengan tujuan Asesmen Nasional untuk mencapai kompetensi siswa dan peningkatan mutu pendidikan, maka praktik pembelajaran pun sedikit demi demi sedikit perlu berubah dari pembelajaran yang berbasis konten menuju pembelajaran yang berbasis kompetensi.
Kompetensi diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik, misalnya mampu melakukan tugas atau pekerjaan secara efektif. Kompetensi juga mencakup pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan soal, atau bahkan keterampilan yang jauh lebih besar dan lebih beragam. Misalnya memimpin organisasi.
Pada pembelajaran berbasis kompetensi, siswa diharapkan mampu mendemonstrasikan pengetahuan, penguasaan konsep, dan keterampilan dalam dan sebagai proses pembelajaran. Karakteristik utama dari pembelajaran berbasis kompetensi adalah fokusnya pada tingkat penguasaan. Dalam sistem pembelajaran berbasis kompetensi, siswa melakukan pembelajaran sesuai dengan tahapan penguasaan kompetensinya hingga tuntas sebelum akhirnya mampu melanjutkan pada tahap penguasaan kompetensi berikutnya. Sebagai sebuah proses, pembelajaran berbasis kompetensi ini membutuhkan waktu sehingga sedikit demi sedikit siswa menunjukan penguasaan pengetahuan, konsep dan keterampilan untuk memecahkan masalah. Termasuk menunjukan karakter yang ingin dicapai. Bukan sekedar menguasai konten materi pembelajaran semata.
Kekuatan pembelajaran berbasis kompetensi terletak pada fleksibilitasnya karena siswa dapat bergerak dengan kecepatan belajar mereka sendiri. Ini mendukung siswa dengan latar belakang pengetahuan yang beragam, tingkat literasi yang berbeda dan bakat terkait lainnya. Tantangan pembelajaran berbasis kompetensi bagi guru antara lain adalah, kemampuan untuk mengidentifikasi tahapan kompetensi dasar siswa termasuk literasi dan numerasi. Namun laporan hasil AKM dapat membantu memetakan tahapan kompetensi siswa.
Analisis Kategori Penguasaan Kompetensi untuk Tindak Lanjut Pembelajaran
Tidak semua siswa akan mencapai level mahir dalam waktu yang bersamaan. Akan tetapi setiap usaha dan proses yang dilakukan siswa untuk mencapai level yang lebih tinggi, tentu akan menunjukan peningkatan kinerja siswa. Dimana siswa menjadi lebih fasih dan terampil. Kefasihan mengacu pada kelancaran mereka dalam melakukan pekerjaannya. Siswa menjadi lebih yakin pada kemampuannya jika siswa dapat naik ke level penguasaan yang lebih tinggi. Keterampilan mengacu pada kemampuan untuk beradaptasi dan bereaksi terhadap situasi baru untuk “bergerak dengan cepat” berdasarkan informasi baru.
Setiap kategori tingkat penguasaan kompetensi, sebagaimana telah dibahas pada aktivitas sebelumnya, tentu memiliki kebutuhan dan pendekatan tersendiri. Sebelum menentukan tindak lanjut yang tepat, Guru perlu menganalisis setiap kategori kompetensi siswanya.
Pada infografik berikut ini, disajikan contoh analisis tingkat kompetensi berdasarkan kebutuhan, pendekatan, struktur pembelajaran. Penjelasan ini diadaptasi dari penjelasan tahapan penguasaan Marc Rosenberg (2012). Silakan membaca dan mencermatinya.
Merekomendasikan
Strategi Pembelajaran Berdasarkan Hasil Laporan Asesmen Kompetensi Minimum
Dengan penjelasan dan
ilustrasi yang diberikan diharapkan guru dan pemangku kepentingan pendidikan
lainnya dapat memperoleh gambaran AKM secara komprehensif. Seperti telah
disampaikan dan ditunjukkan, meskipun AKM tidak mengukur secara spesifik
capaian belajar pada mata pelajaran, namun pelaporan hasil AKM dapat
dimanfaatkan untuk perbaikan proses pembelajaran pada berbagai mata pelajaran.
Tentunya dengan didasarkan pada analisis hasil laporan Asesmen Kompetensi
Minimum.
Implikasi tingkat kompetensi
pada pembelajaran dapat dilihat melalui contoh mata pelajaran IPS berikut ini.
Disajikan bacaan berisi materi baru mengenai koperasi: menjelaskan definisi,
fungsi, manfaat dan beragam contoh baik. Guru diharapkan menyesuaikan
pembelajarannya sesuai tingkat kompetensi murid. Misalnya:
1.Murid
di tingkat Perlu Intervensi Khusus belum mampu memahami isi bacaan, murid hanya
mampu membuat interpretasi sederhana. Guru IPS tidak cukup bertumpu pada materi
bacaan tersebut. Murid perlu diberi bahan belajar lain secara audio, visual dan
pendampingan khusus.
2.Murid
di tingkat Dasar telah mampu mengambil informasi dari teks, namun tidak
memahami secara utuh isi topik koperasi. Murid dapat diberi sumber belajar
pendamping dalam bentuk catatan singkat atau simpulan untuk pemahaman yang
utuh.
3.Murid
di tingkat Cakap mampu memahami dengan baik isi teks mengenai koperasi, namun
belum mampu merefleksi. Murid dapat diberi pembelajaran identifikasi kondisi
lingkungan murid, mengaitkan dengan fungsi dan manfaat koperasi.
4.Murid
di tingkat Mahir mampu memahami isi bacaan dan merefleksi kegunaan koperasi
dari teks yang diberikan oleh guru. Guru dapat melakukan pembelajaran berupa
menyusun beragam strategi pemanfaatan koperasi.
Untuk melihat contoh-contoh
ragam strategi pembelajaran berdasarkan kategori tingkat penguasaan kompetensi,
Anda dapat membaca lebih jauh pada tautan berikut ini:
Pada aktivitas sebelumnya, Bapak dan Ibu telah memahami bahwa laporan hasil Asesmen Nasional mengidentifikasi tingkat kompetensi literasi dan numerasi siswa dalam sebuah satuan pendidikan ke dalam 4 kategori. Anda juga telah memahami bagaimana laporan hasil AKM dianalisis untuk menentukan tindak lanjut dalam strategi pembelajaran yang lebih berbasis penguasaan kompetensi, bukan berfokus pada konten saja.
Contoh praktik baik berikut ini, akan memberikan gambaran pada Bapak dan Ibu bagaimana praktik pembelajaran yang berbasis kompetensi. Selain itu contoh berikut ini juga memberikan gambaran bagaimana literasi dan numerasi terintegrasi dalam pembelajaran.
Apa sebenarnya peran asesmen dalam peningkatan kualitas pembelajaran murid? Apa keterkaitan antara asesmen, kurikulum dan pembelajaran dalam menyediakan pengalaman belajar murid yang berkualitas?
Asesmen seringkali dipersepsikan sebagai upaya menentukan nilai murid. Tidak heran apabila banyak dari kita yang berusaha keras melakukan upaya agar nilai murid kita setinggi mungkin. Nilai murid menjadi sasaran kinerja. Padahal peran asesmen yang pertama dan utama bukan lah menentukan nilai murid.
Peran pertama dan utama asesmen harus dilihat sebagai bagian dari proses pembelajaran yang utuh. Kerangka yang sering digunakan adalah segitiga belajar yang mengkaitkan antara asesmen, kurikulum dan pembelajaran. Segitiga belajar membantu kita tidak melihat asesmen, kurikulum dan pembelajaran sebagai aspek yang berdiri sendiri. Guru dan pemimpin sekolah dapat melakukan penyelarasan antar 3 aspek yang menentukan pengalaman belajar murid.
Dalam segitiga belajar, maka makna masing-masing segi adalah sebagai berikut:
Kurikulum: Seperangkat kompetensi yang penting dikuasai murid dengan menggunakan cara belajar dan asesmen tertentu. Pengembangan kurikulum, selain mengacu pada tantangan dunia nyata, hendaknya mengacu pada hasil asesmen dan refleksi praktik pembelajaran.
Pembelajaran: Serangkaian aktivitas yang dirancang dan dilakukan di ruang kelas berdasarkan kompetensi awal murid yang diketahui dari hasil asesmen dan untuk mencapai sasaran kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum. Pembelajaran memadukan informasi dari asesmen dengan informasi dari kurikulum. Keseimbangan antara paduan tersebut yang akan menghasilkan pembelajaran yang optimal.
Asesmen: Proses mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan sejumlah informasi yang terkait pencapaian kondisi murid dan penguasaan suatu kompetensi tertentu. Asesmen diagnosis: asesmen di awal untuk merancang strategi pembelajaran. Asesmen formatif: asesmen sepanjang proses belajar untuk melakukan perbaikan dan penyesuaian pembelajaran. Asesmen sumatif: asesmen di akhir untuk menentukan level penguasaan kompetensi oleh murid.
Pemahaman terhadap segitiga belajar akan membawa kita pada kebutuhan membaca laporan Asesmen Kompetensi Minimum dan menggunakannya untuk perbaikan kualitas pembelajaran. Bagaimana cara membaca dan menggunakannya? Pelajari topik modul berikutnya.
Bapak Ibu Guru telah menyelesaikan seluruh aktivitas pada topik Laporan dan Rekomendasi Hasil Asesmen Nasional. Setelah mempelajari konsep Asesmen Nasional secara menyeluruh, Bapak Ibu Guru dapat mengukur sejauh mana pemahaman dalam menguasai topik ini. Berikut terdapat beberapa pernyataan terkait laporan dan rekomendasi hasil Asesmen Nasional. Pada setiap pernyataan tersebut, silakan Bapak Ibu menentukan apakah pernyataan tersebut benar atau salah.
Jika Anda mendapat hasil yang kurang maksimal, Anda diberi kesempatan untuk mempelajari kembali materi sebelumnya. Setelah itu, Anda dapat mengulang kembali kuis ini.
Perayaan Belajar dan Refleksi Topik 5: Tindak Lanjut Laporan Hasil AKM
Selamat! Anda telah menyelesaikan kuis Tindak Lanjut Laporan Hasil Asesmen Komptensi Minimum. Itu artinya, Anda telah mempelajari seluruh materi pada topik Tindak Lanjut Laporan Hasil Asesmen Komptensi Minimum. Anda mendapatkan 5 lencana. Terima kasih! Anda telah berkomitmen menyelesaikan topik ini hingga selesai. Setelah ini, Anda dapat melanjutkan ke Pengimbasan.
Sebelum melanjutkan ke topik berikutnya, mari merefleksikan apa yang telah Anda pelajari.
Asesmen Pasca Program Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum
1.Pelaporan
hasil Asesmen Kompetensi Minimum dirancang untuk memberikan informasi mengenai
tingkat kompetensi siswa pada kompetensi dasar literasi membaca dan numerasi
pada satuan pendidikan.
oBenar
oSalah
Correct
Benar.
Sesuai dengan tujuannya, Asesmen Kompetensi Minimum dirancang
untuk memberikan informasi mengenai tingkat kompetensi dasar siswa, berupa
kompetensi literasi membaca dan numerasi.
Dari laporan hasil Asesmen Kompetensi tersebut, satuan pendidikan
dapat melihat tingkat penguasaan kompetensi siswanya.
2.Pembelajaran
yang dirancang dengan memperhatikan tingkat kompetensi siswa akan memudahkan
siswa menguasai konsep, keterampilan dan konten yang diharapkan pada suatu mata
pelajaran.
oBenar
oSalah
Correct
Benar.
Pembelajaran yang dirancang dengan memperhatikan tingkat
kompetensi siswa akan memudahkan siswa menguasai konsep, keterampilan dan konten
yang diharapkan pada suatu mata pelajaran.
3.Pada
pembelajaran berbasis kompetensi, siswa diharapkan mampu mendemonstrasikan
penguasaan konsep, keterampilan dan pengetahuan sebagai proses pembelajaran.
oBenar
oSalah
Correct
Benar.
Pada pembelajaran berbasis kompetensi, siswa diharapkan mampu
mendemonstrasikan pengetahuan, penguasaan konsep, dan keterampilan dalam dan
sebagai proses pembelajaran.
4.Karakteristik
utama dari pembelajaran berbasis kompetensi adalah fokusnya pada capaian hasil
akhir berupa nilai.
oBenar
oSalah
Correct
Salah.
Karakteristik utama dari pembelajaran berbasis kompetensi adalah
fokusnya pada tingkat penguasaan.
5.Tantangan
pembelajaran berbasis kompetensi bagi guru semua mata pelajaran antara lain
adalah, kemampuan untuk mengidentifikasi tahapan kompetensi dasar siswanya
termasuk literasi dan numerasi.
oBenar
oSalah
Correct
Benar.
Tantangan pembelajaran berbasis kompetensi bagi guru antara lain
adalah, kemampuan untuk mengidentifikasi tahapan kompetensi dasar siswa
termasuk literasi dan numerasi karena kemampuan siswa yang beragam. Namun
laporan hasil AKM dapat membantu memetakan tahapan kompetensi siswa.
6.Pembelajaran
berbasis konten belajar untuk cakupan materi. Pembelajaran berbasis kompetensi
belajar untuk pemahaman konsep dan menerapkan keterampilan.
oBenar
oSalah
Correct
Benar.
Pembelajaran berbasis konten belajar untuk cakupan materi karena
berpusat pada materi pelajaran. Pembelajaran berbasis kompetensi belajar untuk
pemahaman konsep dan menerapkan keterampilan karena berpusat pada kebutuhan
siswa.
7.Laporan
hasil Asesmen Kompetensi Minimum dapat menjadi rekomendasi bagi guru-guru dari
setiap mata pelajaran untuk memperbaiki atau menyesuaikan strategi pembelajaran
yang lebih sesuai dengan tingkat kompetensi yang aktual.
oBenar
oSalah
Correct
Benar.
Laporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum dapat menjadi rekomendasi
bagi guru-guru dari setiap mata pelajaran untuk memperbaiki atau menyesuaikan
strategi pembelajaran yang lebih sesuai dengan tingkat kompetensi yang aktual
siswa.
8.Kompetensi
diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan suatu kinerja dengan baik, misalnya
mampu melakukan tugas atau pekerjaan secara efektif.
oBenar
oSalah
Correct
Benar.
Kompetensi diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan sesuatu
dengan baik, misalnya mampu melakukan tugas atau pekerjaan secara efektif.
Kompetensi juga mencakup pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan soal, atau bahkan keterampilan yang jauh lebih besar dan lebih
beragam. Misalnya memimpin organisasi.
9.Kekuatan
pembelajaran berbasis kompetensi terletak pada materi yang telah disediakan.
oBenar
oSalah
Correct
Salah.
Kekuatan pembelajaran berbasis kompetensi terletak pada
fleksibilitasnya karena siswa dapat bergerak dengan kecepatan belajar mereka
sendiri.
10.Sebaiknya
semua siswa mencapai level mahir dalam waktu yang bersamaan.
oBenar
oSalah
Correct
Salah.
Tidak semua siswa akan mencapai level mahir dalam waktu yang bersamaan.
Akan tetapi setiap usaha dan proses yang dilakukan siswa untuk mencapai level
yang lebih tinggi, tentu akan menunjukan peningkatan kinerja siswa.
Keterampilan mengacu pada kemampuan untuk beradaptasi dan bereaksi terhadap
situasi baru untuk “bergerak dengan cepat” berdasarkan informasi baru.
1.1. Pernyataan yang benar mengenai Asesmen
Nasional yaitu….
oDigunakan
sebagai dasar perbaikan kualitas pembelajaran
oDigunakan
sebagai penilaian untuk penentuan nilai individu
oDiberikan
di akhir jenjang sebagai penentuan kelulusan siswa
oDiberikan
untuk menilai prestasi pendidikan setiap daerah
Correct
Asesmen Nasional diberikan untuk mengukur kualitas pembelajaran di
setiap satuan pendidikan, bukan untuk mengukur capaian hasil belajar siswa.
2.2. Dalam Asesmen Nasional pemetaan aspek
pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah dilakukan melalui….
oSurvei
karakter
oSurvei
lingkungan belajar
oAsesmen
Kompetensi Minimum
oSurvei
kualitas sekolah
Correct
Survei lingkungan belajar dilakukan untuk mengevaluasi dan
memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran
3.3. Salah satu instrumen Asesmen Nasional
adalah survei karakter. Dalam pelaksanaannya survei karakter memiliki tujuan
utama yaitu….
oMengukur
kualitas pembelajaran dan iklim di sekolah yang menunjang pembelajaran siswa
oMengukur
hasil belajar non kognitif menyangkut sikap, kebiasaan, dan nilai-nilai
pancasila
oMengukur
hasil belajar secara kognitif melalui kompetensi dasar literasi membaca dan
numerasi
oMengukur
kemampuan akademik siswa dilihat dari nilai akhir siswa sebagai penentu
kualitas sekolah
Correct
Survei karakter dirancang untuk mengukur capaian siswa dari
hasil belajar sosial-emosional yang mencakup karakter (sifat, kebiasaan,
dan nilai-nilai pancasila).
4.4. Perbedaan Asesmen Nasional dengan Ujian
Nasional adalah….
oUjian
Nasional dilakukan pada siswa kelas V, VII, dan XI sedangkan Asesmen Nasional
untuk tingkat akhir
oUjian
Nasional dilakukan selama 1 minggu sedangkan Asesmen Nasional dilakukan selama
4 hari
oUjian
Nasional dilakukan pada semua siswa sedangkan Asesmen Nasional pada siswa
sampel
oUjian
Nasional dilakukan secara daring, luring, dan blended sedangkan Asesmen
Nasional dilakukan secara daring
Correct
·Siswa yang mengikuti Asesmen
Nasional adalah siswa pada tingkat kelas 5, 8, dan 11, dan tidak dilakukan pada
semua siswa, sedangkan ujian nasional diwajibkan bagi semua siswa pada tingkat
akhir.
·Asesmen Nasional dilakukan
selama 2 hari sedangkan ujian nasional dilakukan 4 hari
5.5. Pernyataan yang tepat mengenai ragam butir
soal yang digunakan dalam Asesmen Kompetensi Minimum yaitu….
·Jumlah
butir soal yang diujikan pada semua setiap jenjang sama yaitu sejumlah 30 soal
·Semua
siswa pada setiap jenjang pendidikan akan mengerjakan soal dengan tingkat
kesulitan sama
·Soal
asesmen terdiri atas pilihan ganda, menjodohkan, isian singkat, dan uraian
·Kompetensi
mendasar yang dipelajari setiap siswa berbeda sesuai dengan peminatannya
Correct
·Siswa pada jenjang SD/MI akan
diberikan 30, sedangkan siswa jenjang SMP/MTS dan SMA/SMK/MA akan diberikan 36
soal
·AKM dilaksanakan secara
adaptif, sehingga setiap siswa akan menempuh soal yang sesuai dengan kemampuan
siswa itu sendiri.
·AKM mengukur kompetensi
mendasar yang perlu dipelajari semua siswa tanpa membedakan peminatannya.
6.6. Dalam pelaksanaan Asesmen Kompetensi
Minimum (AKM), konten dalam literasi membaca mencakup….
·Teks
informasi dan teks fiksi
·Teks
prosedur dan teks prosedur kompleks
·Teks
observasi dan teks deskripsi
·Teks
wacana dan teks argumentasi
Correct
Dalam pelaksanaan AKM konten literasi terdiri atas teks fiksi
(cerita) dan teks informasi (berisi informasi fakta).
7.7. Kompetensi minimum yang dimaksudkan dalam
AKM adalah….
·Kompetensi
dasar siswa untuk mempelajari materi apapun
·Kompetensi
dasar yang harus dimiliki sekolah
·Kompetensi
matematika dan Bahasa Indonesia siswa
·Kompetensi
minimal setara yang harus dimiliki siswa
Correct
Dalam penilaiannya asesmen literasi dan numerasi, mengukur konten
tertentu yang didasarkan pada kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa untuk
mempelajari materi apapun.
8.8. Asesmen Kompetensi Minimum dan Ujian
Nasional memiliki beberapa perbedaan termasuk dalam konteks soal. Dari
pernyataan berikut manakah yang menunjukkan ciri-ciri soal Asesmen Kompetensi
Minimum?
·Konteks
masalah yang diberikan bersifat rutin dan sederhana
·Soal
bersifat relevan dengan dunia nyata dan aplikatif
·Soal
mengacu pada penyelesaian sesuai konsep yang dipelajari
·Dalam
soal teks yang disajikan pendek namun kurang mendalam
Correct
Asesmen Kompetensi Minimum melihat bagaimana siswa mampu mengaplikasikan konten pembelajaran ke dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga konteks soal yang diberikan harus relevan dengan dunia nyata. Sedangkan Ujian Nasional memberikan soal yang
lebih menekankan pada bagaimana penguasaan konten untuk mengerjakan soal yang
diberikan.
9.9. Manakah dalam pernyataan berikut yang
merupakan kelebihan dari Asesmen Kompetensi Minimum dibandingkan dengan soal
Ujian Nasional?
·Mutu
pendidikan diukur dari penilaian konten yang esensial pada mata pelajaran
tertentu
·Penentuan
dan pemetaan kemampuan siswa untuk dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya
·Kemampuan
kognitif menjadi hal utama sehingga lebih menekankan pada penguasaan materi
·Menekankan
pada penguasaan kompetensi, dan penerapannya dalam berbagai konteks kehidupan
Correct
Asesmen Kompetensi Minimum menekankan pada penguasaan
kompetensi dan pengaplikasian dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan Kompetensi
yang diukur pada Ujian Nasional sudah sampai pada level interpretasi
(pemahaman) namun kurang mengevaluasi maupun merefleksi.
10.10. Dari yang sudah dipelajari mengenai
Asesmen Kompetensi Minimum maka dapat disimpulkan bahwa….
·Asesmen
Kompetensi Minimum akan mempengaruhi penyelenggaraan kegiatan kelulusan siswa
·Dengan
Asesmen Kompetensi Minimum sekolah tidak lagi melaksanakan Ujian Sekolah (US)
·Hasil
Asesmen Kompetensi Minimum untuk mengevaluasi di berbagai aspek pembelajaran
·Asesmen
Kompetensi Minimum dilakukan juga untuk mengukur penguasaan siswa terhadap
konten
Correct
Hasil pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum untuk
mengevaluasi berbagai bidang pembelajaran. Asesmen Kompetensi
Minimum tidak dilakukan untuk penentuan kelulusan siswa, dan
bukan untuk mengukur penguasaan konten tetapi mengukur kemampuan bernalar
siswa. Meskipun telah dilaksanakan asesmen, ujian sekolah tetap akan
dilaksanakan.
11.11. Guru Rani memberikan pembelajaran mengenai pola
pada barisan bilangan dan konfigurasi objek hal ini merupakan konten
pembelajaran….
·Bilangan
·Pengukuran
dan geometri
·Aljabar
·Data
dan ketidakpastian
Correct
Memahami pola pada bilangan barisan dan konfigurasi objek adalah
materi mengenai relasi dan fungsi yang termasuk dalam konten pembelajaran
aljabar.
12.12. Asesmen numerasi untuk jenjang SMP/MTS,
terdapat berapa level pembelajaran….
·1
level pembelajaran
·2
level pembelajaran
·3
level pembelajaran
·4
level pembelajaran
Correct
Untuk asesmen numerasi pada jenjang SMP/MTS hanya diujikan satu
level pembelajaran untuk kelas 7 dan 8 yang akan diujikan di kelas 8.
13.13. Guru Sandi memberikan sebuah bacaan
sastra, kemudian Guru Sandi meminta siswanya untuk menganalisis perubahan pada
kejadian, karakter, setting, alur cerita serta konflik yang terjadi. Hal yang
dilakukan oleh Guru Sandi merupakan bagian dari tingkat kognitif dalam asesmen
literasi yaitu….
·Menemukan
informasi
·Memahami
informasi
·Mengevaluasi
dan merefleksi
·Menyusun
inferensi
Correct
Menganalisis perubahan pada elemen intrinsik pada teks sastra,
merupakan salah satu kegiatan memahami teks literal yang terdapat dalam tingkat
kognitif memahami.
14.14. Guru Ratna memberikan sebuah teks
informasi kepada siswanya kemudian Guru Sandi meminta siswanya
menjelaskan ide pokok dan beberapa ide pendukung pada teks informasi, hal
yang dilakukan Guru Ratna termasuk dalam kegiatan kognitif literasi yaitu….
·Menemukan
informasi
·Memahami
informasi
·Mengevaluasi
dan merefleksi
·Menilai
kualitas dan kredibilitas informasi
Correct
Menjelaskan/ menyimpulkan/ membandingkan adalah kegiatan yang
dilakukan untuk memahami sebuah informasi.
15.15. Guru Reza meminta siswanya untuk
menilai kesesuaian pemilihan warna, tata letak, dan pendukung visual yang
digunakan oleh penulis dalam menyampaikan pesan. Dalam asesmen literasi hal
yang dilakukan oleh guru Reza merupakan tingkat kognitif literasi yaitu….
·Menemukan
informasi
·Memahami
informasi
·Menyusun
inferensi
·Mengevaluasi
dan merefleksi
Correct
Menilai/ merefleksikan pengetahuan adalah kegiatan yang dilakukan
untuk mengevaluasi dan merefleksikan suatu bacaan.
16.16. Asesmen literasi untuk jenjang SMP/MTS,
akan diujikan….
·1
level pembelajaran
·2
level pembelajaran
·3
level pembelajaran
·4
level pembelajaran
Correct
Untuk asesmen literasi pada jenjang SMP/MTS diujikan 2 level
pembelajaran yaitu level 1 untuk kelas 7 dan 8 yang akan diujikan di kelas 8
dan level 2 untuk kelas 9.
17.17. Manakah diantara kegiatan numerasi berikut
yang termasuk dalam konten aljabar?
·Memahami
pola pada barisan bilangan dan konfigurasi objek
·Menghitung
volume bangun ruang dan luas permukaan
·Memahami
bilangan cacah maksimal 6 angka
·Menentukan
dan menggunakan mean, median, modus
Correct
Pola pada barisan bilangan dan konfigurasi objek termasuk dalam
kategori konten aljabar. Volume dan luas termasuk dalam konten geometri dan
pengukuran. Bilangan cacah termasuk dalam konten bilangan, sedangkan mean,
median, dan modus adalah materi dalam konten data dan ketidakpastian.
18.18. Manakah di antara materi berikut ini
yang menunjukkan hubungan antara numerasi dengan mata pelajaran IPA SMP/MTS?
·Menghitung
persentase pajak
·Menghitung
luas segitiga dan lingkaran
·Mengurutkan
bilangan cacah
·Membandingkan
berat berbagai benda
Correct
Membandingkan berat adalah salah satu keterkaitan antara numerasi
dan pembelajaran IPA. Menghitung persentase pajak merupakan keterkaitan antara
kemampuan numerasi dengan IPS (ekonomi), menghitung luas bangun datar, dan
mengurutkan bilangan cacah adalah kemampuan kognitif matematika saja.
19.19. Perbedaan asesmen literasi SMP/MTS
antara level 1 dan 2 yaitu….
·Memiliki
proses kognitif yang sama namun tingkat kesulitan berbeda sesuai dengan
jenjangnya
·Memiliki
konten yang sama namun proses kognitif yang berbeda sesuai dengan jenjangnya
·Memiliki
konten dan proses kognitif yang sama, hanya konteks yang berbeda
·Memiliki
proses kognitif, konten literasi, dengan kesulitan yang sama untuk setiap
jenjangnya
Correct
Pada tingkat SMP/MTS, asesmen literasi level pembelajaran 1 dan 2
memiliki tingkat kognitif yang sama pada literasi membaca hanya saja konten
yang terus meningkat sesuai dengan jenjangnya.
20.20. Bagaimana keterkaitan antara Asesmen
Kompetensi Minimum dengan kecakapan abad 21 yang harus dimiliki oleh siswa
pada jenjang SMP/MTS?
·Mengharuskan
siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang pembelajaran
·Mendorong
siswa berpikir kritis untuk penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari
·Mendorong
siswa untuk memperoleh prestasi yang baik untuk melanjutkan pada jenjang
berikutnya
·Memastikan
semua siswa memiliki pengetahuan sesuai standar yang harus dimiliki oleh siswa
SMP/MTS
Correct
Pada Asesmen Kompetensi Minimum siswa dituntut untuk
dapat menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan
permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri seperti menyusun dan
mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan masalah. Hal ini sejalan dengan keterampilan
yang harus dimiliki oleh siswa abad 21 yaitu kemampuan berpikir kritis dan
penyelesaian masalah.
21.21. Salah satu ciri pembelajaran berbasis
kompetensi adalah….
·Berpusat
pada materi pembelajaran
·Belajar
untuk cakupan materi
·Belajar
untuk pemahaman konsep dan keterampilan
·Berorientasi
pada nilai akhir
Correct
Pada pembelajaran berbasis kompetensi, siswa diharapkan memiliki
penguasaan konsep, keterampilan dan pengetahuan sebagai proses pembelajaran.
Pembelajaran berbasis kompetensi berpusat pada kebutuhan dan berorientasi pada
proses dan penguasaan kompetensi.
22.22. Berikut adalah beberapa pernyataan mengenai
pembelajaran berbasis konten dan pembelajaran berbasis kompetensi:
0.Menunjukkan kinerja dengan menerapkan konsep
1.Pembelajaran terkait dengan konteks kehidupan
nyata siswa
2.Belajar untuk cakupan materi yang harus
dikuasai
3.Berorientasi pada konteks dan penguasaan
kompetensi
4.Berorientasi pada nilai akhir
5.Menjawab serangkaian pertanyaan topik
berdasarkan teks
Manakah pernyataan yang
menunjukkan pembelajaran berbasis konten?
o1),
3), 5)
o2),
4), 5)
o3),
5), 6)
o1),
4), 6)
Correct
Pernyataan nomor 1, 2, dan 4 menunjukkan karakteristik
pembelajaran berbasis kompetensi, sedangkan pernyataan nomor 3, 5, dan 6,
menunjukkan karakteristik pembelajaran berbasis konten.
23.23. Dari hasil AKM ditemukan bahwa siswa mampu
mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki dalam konteks yang lebih beragam maka
siswa tersebut dapat dikategorikan dalam kelompok….
oPerlu
intervensi khusus
oDasar
oCakap
oMahir
Correct
Siswa dikategorikan ‘cakap’ apabila mampu mengaplikasikan
pengetahuan yang dimiliki dalam konteks yang lebih beragam sedangkan kategori
‘mahir’ jika mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah berdasarkan
konsep literasi mau pun numerasi yang dimilikinya.
24.24. Guru Cleo memberikan soal teks dan
ditemukan siswa mampu mengintegrasikan beberapa informasi teks pada bacaan
yang berbeda maka siswa tersebut dapat dikategorikan dalam kelompok….
oPerlu
intervensi khusus
oDasar
oCakap
oMahir
Correct
Siswa dikategorikan ‘mahir’ apabila mampu mengintegrasikan
beberapa informasi lintas teks; mengevaluasi isi, kualitas, cara penulisan
suatu teks, dan bersikap reflektif terhadap isi teks.
25.25. Bagaimana keterkaitan antara Asesmen
Kompetensi Minimum dengan standar kurikulum secara keseluruhan?
oAsesmen
Kompetensi Minimum terikat secara erat dengan konten kurikulum
oAsesmen
Kompetensi Minimum mengukur penguasaan siswa atas konten kurikulum secara
keseluruhan
oAsesmen
Kompetensi Minimum memperhatikan apa yang seharusnya diajarkan oleh guru pada
tiap kelas
oAsesmen
Kompetensi Minimum terlepas dari keseluruhan kurikulum sekolah
Correct
Asesmen Kompetensi Minimum tidak terikat erat dengan konten
kurikulum. Namun, dari sisi konten, memperhatikan apa yang (seharusnya)
diajarkan oleh guru pada tiap kelas dan jenjang pendidikan.
26.26. Soal dalam asesmen literasi menggunakan
proses kognitif yang lebih baik dibandingkan Ujian Nasional karena terdapat
proses baru yaitu….
oMencari,
mengakses, serta menemukan informasi dari bacaan
oMemahami
informasi tersirat maupun tersurat dari bacaan
oMemadukan
interpretasi (pemahaman) pada bagian teks untuk menghasilkan kesimpulan
oMengevaluasi
dan merefleksikan isi teks dengan hal lain diluar teks maupun pengalamannya
Correct
Kompetensi yang diukur pada Ujian Nasional sudah sampai pada level
interpretasi (pemahaman) namun belum sampai pada tahap mengevaluasi maupun
merefleksi isi teks. Hal ini baru diterapkan pada Asesmen Kompetensi Minimum.
27.27. Bagaimana hasil Asesmen Kompetensi Minimum
(literasi dan numerasi) dapat digunakan untuk menyusun strategi pembelajaran
yang efektif dan berkualitas terhadap pembelajaran lain?
oMenyesuaikan
pembelajarannya sesuai tingkat kompetensi siswa
oMelakukan
penilaian mandiri untuk mata pelajaran lain
oMenyusun
pembelajaran sesuai konten materi pada asesmen
oMenyesuaikan
pembelajaran dengan tingkat kompetensi terendah siswa
Correct
Fokus asesmen adalah kompetensi berpikir
sehingga hasil pengukuran tidak sekedar mencerminkan prestasi akademik
pelajaran Bahasa Indonesia dan matematika saja. Literasi dan numerasi justru
bisa dan seharusnya memang dikembangkan melalui berbagai mata pelajaran,
termasuk IPA, IPS, kewarganegaraan, agama, seni, dan mata pelajaran lainnya.
Pelaporan tingkat kompetensi dapat dimanfaatkan guru berbagai mata
pelajaran untuk menyusun strategi pembelajaran yang efektif dan berkualitas
sesuai dengan tingkat kompetensi siswa.
28.28. Dalam asesmen numerasi siswa dituntut
untuk bernalar menggunakan konsep matematika dan memberikan solusi yang lebih
aplikatif sehingga soal yang diberikan akan mendorong siswa untuk….
oMenyelesaikan
soal sesuai konsep matematika
oMengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari
oMemahami
data dalam bentuk tabel maupun grafik
oMemahami
fakta, prosedur, serta alat matematika
Correct
Melalui soal AKM, siswa melatih kemampuan bernalar dan
mengaplikasikan konsep matematika yang telah dipelajari sehingga mampu
menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
29.29. Apa tindak lanjut yang dapat diambil oleh
sekolah terkait hasil AKM?
oMemetakan
pencapaian siswa dalam AKM yang dapat digunakan untuk seleksi masuk ke jenjang
sekolah yang lebih tinggi
oMenyusun
dan melaksanakan program pengayaan untuk mendorong prestasi belajar siswa lebih
baik lagi
oMendorong
siswa untuk mendapatkan skor tinggi dan mengesampingkan pelajaran yang tidak
relevan dengan AKM
oMerefleksi
hasil AKM dalam pembelajaran sehingga guru-guru dapat membangun kompetensi
serta karakter siswa
Correct
Seperti yang sering dijelaskan sebelumnya bahwa tujuan Asesmen
Nasional bukan untuk memetakan prestasi siswa namun mendorong mutu pendidikan
dan peningkatan prestasi siswa sehingga hasil Asesmen Kompetensi
Minimum dapat digunakan untuk refleksi dan melakukan perbaikan
pembelajaran di sekolah untuk membangun kompetensi dan karakter siswa.
30.30. Bagaimana keterkaitan antara pelaksanaan
AKM dan tantangan pembelajaran berbasis kompetensi yang dihadapi guru?
oPelaporan
hasil Asesmen Kompetensi Minimum dirancang untuk memberikan informasi mengenai
tingkat kompetensi siswa pada kompetensi dasar literasi membaca dan numerasi
oPelaporan
hasil Asesmen Kompetensi Minimum berupa nilai yang sejalan dengan karakteristik
utama dari pembelajaran berbasis kompetensi yang berfokus capaian hasil akhir
berupa nilai
oPelaporan
Asesmen Kompetensi Minimum akan membantu guru mempersiapkan materi pembelajaran
untuk digunakan oleh siswa sesuai dengan pembelajaran berbasis kompetensi
oPelaporan
hasil Asesmen Kompetensi Minimum akan memberikan standar penguasaan yang harus
dimiliki oleh siswa sehingga semua siswa akan mencapai level mahir bersamaan
Correct
Tantangan pembelajaran berbasis kompetensi bagi guru antara lain
adalah kemampuan untuk mengidentifikasi tahapan kompetensi dasar siswa termasuk
literasi dan numerasi. Laporan hasil AKM dapat membantu memetakan tahapan
kompetensi siswa.
Post a Comment