Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas 7 SILN 15 Januari 2021
Keberagaman
Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
A.
Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia
1. Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia
Keberagaman dalam masyarakat Indonesia sudah menjadi ketetapan Tuhan Yang
Maha Kuasa. Keberagaman merupakan anugerah yang patut disyukuri karena
tidak mudah mengelola keberagaman di Indonesia. Keberagaman masyarakat
Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang datang dari
dalam maupun luar masyarakat. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor alam,
diri sendiri, dan masyarakat. Secara umum keberagaman masyarakat
Indonesia disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.
a. Letak strategis wilayah Indonesia
Letak
Indonesia yang strategis yaitu diantara Samudra Pasifik dan SamudraIndonesia,
serta dua benua Asia dan Australia mengakibatkan wilayah kita menjadi
jalur perdagangan internasional. Lalu lintas perdagangan tidak hanya
membawa komoditas dagang, namun juga pengaruh kebudayaan mereka terhadap
budaya Indonesia. Kedatangan bangsa asing yang berbeda ras, kemudian
menetap di Indonesia mengakibatkan kemajemukkan ras, agama dan bahasa.
b.
Kondisi negara kepulauan
Indonesia
terdiri atas ribuan pulau yang secara fisik terpisah-pisah. Keadaan ini
menghambat hubungan antar masyarakat dari pulau yang berbeda-beda. Setiap
masyarakat di kepulauan mengembangkan budaya mereka masing-masing, sesuai
dengan tingkat kemajuan dan lingkungan masing-masing. Hal ini
mengakibatkan perbedaan suku bangsa, bahasa, budaya, serta peranan
laki-laki dan perempuan.
c.
Perbedaan kondisi alam
Kondisi
alam yang berbeda seperti daerah pantai, pegunungan, daerah subur, padang
rumput, pegunungan, dataran rendah, rawa, dan laut mengakibatkan perbedaan
masyarakat. Juga kondisi kekayaan alam, tanaman yang dapat tumbuh, hewan
yang hidup di sekitarnya. Masyarakat di daerah pantai berbeda dengan
masyarakat pegunungan, seperti perbedaan bentuk rumah, mata pencaharian,
makanan pokok, pakaian, kesenian, bahkan kepercayaan.
d.
Keadaan transportasi dan komunikasi
Kemajuan
sarana transportasi dan komunikasi juga memengaruhi perbedaan masyarakat
Indonesia. Kemudahan sarana ini membawa masyarakat mudah berhubungan
dengan masyarakat lain, meskipun jarak dan kondisi alam yang sulit.
Sebaliknya sarana yang terbatas juga menjadi penyebab keberagaman
masyarakat Indonesia.
e. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan
Sikap
masyarakat terhadap sesuatu yang baru baik yang datang dari dalam maupun
luar masyarakat membawa pengaruh terhadap perbedaan masyarakat Indonesia.
Ada masyarakat yang mudah menerima orang asing atau budaya lain, seperti
masyarakat perkotaan. Namun ada juga sebagian masyarakat tetap bertahan
pada budaya sendiri.
2.
Keberagaman Suku
Suku
bangsa sering juga disebut etnik. Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa
berarti sekelompok manusia yang memiliki kesatuan budaya dan terikat oleh
kesadaran dan identitas tersebut. Kesadaran dan identitas biasanya
dikuatkan oleh kesatuan bahasa. Jadi, suku bangsa merupakan gabungan
sosial yang dibedakan dari golongan-golongan sosial karena mempunyai
ciri-ciri paling mendasar dan umum berkaitan dengan asal usul dan tempat
asal serta kebudayaan. Keberagaman bangsa Indonesia, diakibatkan oleh
jumlah suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia sangat banyak dan
tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Setiap suku bangsa mempunyai ciri
atau karakter tersendiri, baik dalam aspek sosial maupun budaya. Menurut
penelitian Badan Pusat Statistik yang dilaksanakan tahun 2010, di
Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa. Antarsuku bangsa di Indonesia
memiliki berbagai perbedaan dan itulah yang membentuk keanekaragaman di
Indonesia.
3.
Keberagaman Agama dan Kepercayaan
Ajaran
agama Hindu dan Budha dibawa oleh bangsa India yang sudah
lama berdagang dengan Indonesia. Ajaran agama Islam dibawa
oleh pedagang Gujarat dan Parsi sekitar abad ke- 13.
Kedatanagn bangsa Eropa membawa ajaran agama Kristen dan Katolik, sedangkan
pedagang
dari Cina menganut agama Kong Hu Chu. Berbagai
ajaran agama diterima oleh bangsa Indonesia karena masyarakat sudah mengenal
kepercayaan seperti animisme dan dinamisme.
4. Keberagaman
Ras
Masyarakat
Indonesia memiliki keberagaman ras. Hal ini disebabkan oleh kedatangan bangsa asing
ke wilayah Indonesia, sejarah penyebaran ras di dunia,
serta letak dan kondisi geografis wilayah Indonesia. Kondisi masyarakat
Indonesia yang memiliki keberagaman ras berpotensi
menimbulkan konflik yang tidak hanya merugikan kelompok masyarakat tetapi juga
merugikan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena itu, setiap
warga negara harus menjunjung tinggi rasa persaudaraan, kekerabatan, dan
persahabatan sehingga terwujud perdamaian. Hal itu sesuai dengan Sila
kedua Pancasila, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab bahwa bangsa Indonesia
menjungjung tinggi harkat dan martabat manusia tanpa membeda-bedakan ras.
5. Keberagaman
Antargolongan
Dalam
sosiologi, adanya lapisan dalam masyarakat itu disebut ”Social Stratification” atau
kelas sosial. Adanya perbedaan kelas dalam lapisan masyarakat
menyebabkan terjadinya penggolongan kelas-kelas secara bertingkat. Hal itu diwujudkan
dalam kelas tinggi, kelas sedang, dan kelas rendah dengan ditandai oleh adanya
ketidakseimbangan dalam pembagian hak dan kewajiban individu dan kelompok di
dalam suatu sistem sosial.
B. Arti Penting Memahami Keberagaman dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Aspek kewilayahan menjelaskan, bahwa wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia adalah merupakan negara kepulauan. Undang-Undang Nomor 6 Tahun
1996 tentang Perairan Indonesia, menyebutkan pengertian negara kepulauan adalah
negara yang seluruhnya terdiri dari satu atau lebih kepulauan dan dapat
mencakup pulau-pulau lain. Dalam konsep wawasan nusantara, laut bukan
merupakan unsur pemisah akan tetapi menjadi unsur pemersatu. Kondisi
kewilayahan negara Indonesia sebagai negara kepulauan, dapat menyebabkan terjadinya
perpecahan bangsa (disintegrasi). Sejarah telah membuktikan bahwa
pemerintah Indonesia pernah menghadapi persoalan adanya daerah yang
ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selain kondisi kewilayahan, aspek sosial budaya menunjukan bahwa masya
rakat Indonesia diwarnai oleh berbagai macam perbedaan. Kondisi sosial budaya
yang demikian menjadikan kehidupan bangsa Indonesia diwarnai oleh berbagai
macam perbedaan. Kenyataan juga menunjukkan, bahwa
dalam kehidupan bangsa Indonesia sering terjadi konflik anra kelompok
yang dilatarbelakangi oleh perbedaan-per bedaan. ini menjadikan perhatian
bagi semua komponen bangsa agar dapat tetap mem pertahankan persatuan
dan kesatuan bangsa.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika terdapat pada lambang negara
Republik Indonesia, yaitu Burung Garuda Pancasila. Di kaki Burung Garuda
Pancasila mencengkram sebuah pita yang bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika.
Katakata tersebut dapat pula diartikan : Berbeda-beda tetapi tetap satu.
Bhinneka Tunggal Ika mengandung makna bahwa walaupun bangsa Indonesia
terdiri atas berbagai macam suku bangsa, adat-istiadat, ras dan agama yang
beraneka ragam namun keseluruhannya merupakan suatu persatuan dan
kesatuan. Penjelmaan persatuan bangsa dan negara Indonesia tersebut
disimpulkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 tahun 1951 tentang
lambang
Negara Republik Indonesia, yang diundangkan tanggal 28 Nopember 1951 dan
termuat dalam Lembaran Negara Nomor II Tahun 1951. Bhinneka Tunggal
Ika mengandung makna meskipun bangsa Indonesia terdiri atas beraneka ragam
suku bangsa, adat istiadat, ras dan agama namun keseluruhannya itu
merupakan satu kesatuan, yaitu bangsa dan negara Indonesia.
C. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan
Antargolongan
Semua manusia pada dasarnya sama. Tuhan menciptakan manusia berbeda dan
beragam. Perbedaan itu adalah anugerah yang harus kita syukuri. Mengapa
kita harus bersyukur dengan keragaman itu? Dengan keragaman, kita menjadi
bangsa yang besar dan arif dalam bertindak.
1. Perilaku
Toleran dalam Kehidupan Beragama
Semua
orang di Indonesia tentu menyakini salah satu agama atau kepercayaan yang ada
di Indonesia. Pemerintah Indonesia mengakui enam agama yang ada di
Indonesia. Agama tersebut adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan
Khonghucu. Negara menjamin warga negaranya untuk menganut dan
mengamalkan ajaran agamanya masing-masing. Jaminan negara terhadap warga
negara untuk memeluk dan beribadah diatur dalam UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 Pasal 29 ayat (2) yang berbunyi, ”Negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”. Dalam kehidupan
berbangsa, seperti kita ketahui keberagaman dalam agama itu benar-benar terjadi.
Agama tidak mengajarkan untuk memaksakan keyakinan kita kepada orang lain.
Oleh karena itu, bentuk perilaku kehidupan
dalam keberagaman agama di antaranya diwujudkan dalam bentuk
sebagai berikut.
a.
Melaksanakan ajaran agama yang dianutnya dengan baik dan benar.
b.
Menghormati agama yang diyakini orang lain.
c.
Tidak memaksakan keyakinan agama yang dianutnya kepada orang lain.
d.
Toleran terhadap pelaksanaan ibadah yang dianut pemeluk agama lain.
2. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Suku dan Ras di Indonesia
Perbedaan
suku dan ras antara manusia yang satu dengan manusia yang lain hendaknya
tidak menjadi kendala dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia maupun dalam pergaulan dunia. Kita harus menghormati harkat dan
martabat manusia yang lain. Marilah kita mengembangkan semangat
persaudaraan dengan sesama manusia dengan menjunjung nilai- nilai
kemanusiaan.
3.
Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Sosial Budaya
Kehidupan
sosial dan keberagaman kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia tentu
menjadi kekayaan bangsa Indonesia. Kita tentu harus bersemangat untuk
memelihara dan menjaga kebudayaan bangsa Indonesia. Siapa lagi yang akan
mempertahankan budaya bangsa jika bukan kita sendiri. Ceritakan pengalaman
kehidupan toleran kalian di depan kelas dan mintalah tanggapan dari teman
lainnya.
Bagi
seorang pelajar, perilaku dan semangat kebangsaan dalam mem pertahankan
keberagaman budaya bangsa dapat dilaksanakan dengan :
a.
mengetahui keanekaragaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia;
b.
mempelajari dan menguasai salah satu seni budaya sesuai dengan minat dan
kesenangannya;
c.
merasa bangga terhadap budaya bangsa sendiri; dan
d.
menyaring budaya asing yang masuk ke dalam bangsa Indonesia.
Post a Comment