Wednesday 00.00 AM Indonesia time, Tuesday 18.00 CET, Pancasila and Citizenship Education for grade 8 Junior High School (Indonesian Schools Abroad The Hague)
Wednesday 00.00 AM Indonesia time, Tuesday 18.00 CET, Pancasila and Citizenship Education for grade 8 Junior High School (Indonesian Schools Abroad The Hague). We use Kelas Maya Jejak Dunia Rumah Belajar
A. Kondisi Bangsa Indonesia Sebelum Tahun 1908
Suatu
bangsa tidak akan berubah manakala bangsa tersebut tidak mau mengubah dirinya
sendiri. Bangsa Indonesia tidak mungkin menjadi bangsa yang bebas merdeka
seperti yang kalian rasakan saat ini apabila tidak ada usaha untuk bangkit dan
melepaskan diri dari penjajahan. Kesadaran bangsa Indonesia untuk bangkit
tumbuh seiring lahirnya generasi muda terdidik dan peduli terhadap kemerdekaan
Indonesia.
Rusaknya
ekonomi Eropa akibat peperangan dan berkembangnya teknologi pelayaran pada abad
ke-15 menyebabkan negara-negara di Eropa melakukan ekspedisi untuk mencari
sumber-sumber ekonomi baru ke seluruh dunia. Ekspedisi ini banyak menemukan
sumber ekonomi dan lahan baru untuk dilakukannya perdagangan. Ternyata kemudian,
bangsa Eropa tidak hanya melakukan perdagangan melainkan langsung menguasai dan
menjajah negara-negara yang mereka anggap baru diketemukan. Awal dimulainya
penjajahan Belanda di Indonesia dimulai sejak didirikannya Vereenigde
Oost-Indische Compagnie (VOC) pada tanggal 20 Maret 1602. Sejak VOC berdiri,
dimulailah berbagai bentuk kekerasan yang menimpa rakyat Indonesia. Penderitaan
rakyat Indonesia terjadi dalam berbagai segi kehidupan. Di berbagai daerah, VOC
melakukan tindakan dengan melaksanakan politik devide et impera (adu domba),
yaitu saling mengadu domba antara kerajan yang satu dan kerajaan yang lain atau
mengadu domba di dalam kerajaan itu sendiri. Politik adu domba makin melemahkan
kerajaan-kerajaan di Indonesia dan merusak seluruh sendi kehidupan masyarakat.
Boedi
Oetomo (Budi Utomo) merupakan organisasi pertama di Indonesia yang bersifat
nasional berbentuk modern, yaitu organisasi dengan pengurus yang tetap, ada
anggota, tujuan, dan program kerja. Boedi Oetomo didirikan oleh dr. Soetomo
pada tanggal 20 Mei 1908. Pendirian Boedi Oetomo, tidak terlepas dari penggagas
atau pendorong lahirnya Boedi Oetomo yaitu dr. Wahidin Soedirohusodo. Dokter
Wahidin Soedirohusodo merupakan dokter lulusan STOVIA (Sekolah Kedokteran Jawa)
yang menyadari bagaimana terbelakang dan tertindasnya rakyat akibat penjajahan
Belanda. Menurutnya, salah satu cara untuk membebaskan diri dari penjajahan,
rakyat harus cerdas. Untuk itu, rakyat harus diberi kesempatan mengikuti
pendidikan dan pengajaran serta memupuk kesadaran kebangsaan. Dokter Wahidin
Soedirohusodo menggagas tentang perlunya mendirikan organisasi yang bertujuan
memajukan pendidikan dan meninggikan martabat bangsa. Gagasan ini ternyata
disambut baik oleh para pelajar STOVIA.
Kongres
tersebut berhasil menetapkan tujuan organisasi, yaitu: kemajuan yang harmonis
antara bangsa dan negara, terutama dalam memajukan pengajaran, pertanian,
peternakan, dagang, teknik, industri, dan kebudayaan. Budi Utomo kemudian
menetapkan tujuannya, yaitu menyadarkan kedudukan masyarakat Jawa, Sunda,
Madura, dan penduduk Hindia seluruhnya tanpa melihat keturunan, kelamin dan
agama (Poespo Negoro dan Notosusanto, 1992:178). Dari tujuan tersebut, secara
tersirat, Budi Utomo memiliki program mengembangkan kehormatan bangsa. Bangsa
yang terhormat adalah bangsa yang memiliki derajat yang sama dengan bangsa
lain. Penjajahan membuat bangsa Indonesia tertindas.
B. Perintis Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik
Indonesia
Boedi
Oetomo (Budi Utomo) merupakan organisasi pertama di Indonesia
yang bersifat nasional berbentuk modern, yaitu organisasi dengan pengurus
yang tetap, ada anggota, tujuan, dan program kerja. Boedi Oetomo didirikan oleh
dr. Soetomo pada tanggal 20 Mei 1908. Pendirian Boedi Oetomo, tidak
terlepas dari penggagas atau pendorong lahirnya Boedi Oetomo yaitu dr. Wahidin
Soedirohusodo. Dokter Wahidin Soedirohusodo merupakan dokter lulusan
STOVIA (Sekolah Kedokteran Jawa) yang menyadari bagaimana terbelakang dan
tertindasnya rakyat akibat penjajahan Belanda. Menurutnya, salah satu cara
untuk membebaskan diri dari penjajahan, rakyat harus cerdas. Untuk itu,
rakyat harus diberi kesempatan mengikuti pendidikan dan pengajaran serta
memupuk kesadaran kebangsaan. Dokter Wahidin Soedirohusodo menggagas
tentang perlunya mendirikan organisasi yang bertujuan memajukan pendidikan
dan meninggikan martabat bangsa. Gagasan ini ternyata disambut baik oleh
para pelajar STOVIA. Pada tanggal 20 Mei 1908, lahirlah Budi Utomo
C. Mewujudkan
Persatuan dan Kebanggaan sebagai Bangsa Wujud Nilai Kebangkitan Nasional
1. Mewujudkan
Persatuan Indonesia
Berdasarkan
istilah, persatuan dan kesatuan berasal dari kata satu yang berarti
utuh atau tidak terpecah-belah. Persatuan dapat diartikan sebagai
perkumpulan dari berbagai komponen yang membentuk menjadi satu. Kesatuan
merupakan hasil perkumpulan tersebut yang telah menjadi satu dan utuh
dengan demikian, kesatuan erat hubungannya dengan keutuhan. Persatuan dan
kesatuan mengandung arti bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam
menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.
Pada masa
perjuangan kemerdekaan Indonesia, pengertian ”Persatuan Indonesia” adalah
sebagai fak or kunci, yaitu sebagai sumber semangat, motivasi
dan penggerak perjuangan Indonesia. Hal itu tercantum dalam Pembukaan UUD
1945 yang berbunyi. ”Dan perjuangan pergerakan Indonesia telah sampailah
pada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa menghantarkan rakyat
Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur”. Tahap-tahap pembinaan persatuan
bangsa Indonesia itu yang paling menonjol ialah sebagai berikut.
a) Perasaan
Senasib
Perasaan senasib
sebagai bangsa akan meningkatkan rasa persatuan dalam seluruh rakyat
Indonesia. Perasaan senasib dapat muncul karena faktor keterikatan
terhadap tempat kelahiran atau menghadapi suatu masalah tertentu. Dalam
kurun sejarah, bangsa Indonesia pernah menjadi bangsa terjajah.
Kondisi ini mendorong perasaan senasib bagi bangsa Indonesia.
b) Kebangkitan
Nasional
Kebangkitan
nasional adalah sesi pergerakan perjuangan bangsa Indonesia yang mulai
menyadari kondisi dan potensi sebagai suatu bangsa. Kebangkitan
nasional Indonesia dipelopori dengan kelahiran Budi Utomo pada tahun 1908.
Ciri dari kebangkitan nasional adalah perjuangan bangsa Indonesia lebih
diwarnai perjuangan untuk kepentingan nasional bukan hanya kepentingan
daerah.
c) Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda
merupakan penegas bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan sebuah
negara yang memiliki identitas dan dicintai rakyatnya.
d) Proklamasi
Kemerdekaan
Proklamasi
Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 merupakan titik puncak perjuangan
rakyat Indonesia. Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan dan pengesahan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan konsensus/kesepakatan
bangsa Indonesia bahwa pengaturan kehidupan berbangsa dan bernegara dilandasi
oleh Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Disepakati
mengenai bentuk negara, yaitu negara kesatuan Republik Indonesia dan
masyarakatnya berada dalam satu bangsa yang terdiri atas berbagai
suku/ras/etnis, budaya, agama dan norma-norma kehidupan yang mencerminkan
Bhinneka Tunggal Ika
Para pemuda dengan
semangat tanpa pamrih memperjuangkan kebangkitan dan kejayaan Indonesia
sampai saat ini. Di sisi yang lain, kita juga dapat menyaksikan mulai
lemahnya semangat pemuda dalam melaksanakan Pancasila dan UUD 1945.
Kemunduran jiwa dan semangat kebangsaan pada diri pemuda menurut laporan dari
Kemenpora RI, ada 10 (sepuluh) masalah pada generasi muda/pemuda:
a. masih maraknya
tingkat kekerasan di kalangan pemuda,
b. adanya
kecenderungan sikap ketidakjujuran yang makin membudaya,
c. berkembangnya
rasa tidak hormat kepada orang tua, guru, dan pemimpin,
d. sikap rasa
curiga dan kebencian satu sama lain,
e. penggunaan
bahasa Indonesia makin memburuk,
f. berkembangnya
perilaku menyimpang di kalangan pemuda (narkoba, pornografi, pornoaksi,
dan lain-lain),
g. kecenderungan
mengadopsi nilai-nilai budaya asing,
h. melemahnya
idealisme, patriotisme, serta mengendapnya semangat kebangsaan,
i. meningkatnya sikap
pragmatisme dan hedonisme,
j. makin kabur pedoman
yang berlaku dan sikap acuh tak acuh terhadap pedoman ajaran agama.
Lemahnya semangat
juang dan munculnya berbagai masalah karakter tersebut pada dasarnya
melemahkan tercapainya cita-cita nasional. Contoh: perilaku menyimpang di
kalangan pemuda jelas merusak masa depan pemuda itu sendiri. Pemerintah
mencanangkan Indonesia Emas 2045. Kalian yang pada saat ini berusia 13–14
tahun pada tahun 2045 berusia 41 atau 42 tahun. Maka, kalianlah yang akan menentukan
keberhasilan Indonesia Emas tersebut. Tentunya, keberhasilan
tersebut tidak didapat tiba-tiba melainkan melalui kerja keras dan cerdas
yang dilakukan mulai sekarang ini.
Dalam hal
kehidupan berbangsa dan bernegara, kita perlu mengangkat kembali nilai-nilai
semangat juang khususnya nilai-nilai yang terkandung dalam UndangUndang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Contoh sikap positif yang berkaitan
dengan nilai-nilai ebangsaan yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah sebagai berikut.
1. Nilai Religius
a. Percaya dan
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
b. Hormat dan
menghormati serta bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut-penganut
kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
c. Saling
menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
d. Tidak
memaksakan suatu agama atau kepercayaan kepada orang lain.
2. Nilai
Kemanusiaan
a. Mengakui
persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesama
manusia.
b. Saling
mencintai sesama manusia.
c. Mengembangkan
sikap tenggang rasa.
d. Tidak
semena-mena terhadap orang lain.
e. Menjunjung
tinggi nilai kemanusiaan.
f. Gemar melakukan
kegiatan kemanusiaan.
g. Berani membela
kebenaran dan keadilan.
h. Bangsa
Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari masyarakat
dunia internasional dan dengan itu harus mengembangkan sikap saling
hormatmenghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
3. Nilai
Produktivitas
a. Perlindungan
terhadap masyarakat dalam beraktivitas menuju kemakmuran.
b. Sarana dan
prasarana yang mampu mendorong masyarakat untuk kreatif dan produktif.
c. Terciptanya
undang-undang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4. Nilai Keseimbangan
a. Menjalankan hak
dan kewajiban sebagai warga negara yang proporsional, tidak
memaksakan kehendak, saling toleransi, tolong-menolong, rukun, damai,
menghormati, perbedaan agama dan kepercayaan, persahabatan, serta membela
dan melindungi yang lemah.
b. Keseimbangan
antara kehidupan jasmani dan rohani.
5. Nilai Demokrasi
Kedaulatan berada di tangan rakyat, berarti setiap warga negara
memiliki kebebasan yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan
pemerintahan sehingga dapat terwujud persatuan dan kesatuan Indonesia.
Pilar utama dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa dalam
masyarakat, adalah sebagai berikut.
a. Rasa cinta tanah air.
b. Jiwa patriot bangsa.
c. Tercapainya kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
d. Pemahaman yang benar atas realitas adanya perbedaan dalam keberagaman.
e. Tumbuhnya kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
6.
Nilai Kesamaan Derajat
Setiap warga
negara memiliki hak, kewajiban, dan kedudukan yang sama di depan hukum.
Masyarakat menilai bahwa upaya penegakkan HAM yang paling menonjol adalah
penegakan hak mengeluarkan pendapat, kebebasan beragama, perlindungan dan
kepastian hukum, serta bebas dari perlakuan tidak manusiawi. Hak untuk
mendapatkan kehidupan yang layak, mendapatkan pendidikan dan pelayanan
kesehatan, serta aman dari ancaman ketakutan.
7.
Nilai Ketaatan Hukum
Setiap warga
negara tanpa pandang bulu wajib menaati setiap hukum dan peraturan yang
berlaku. Begitupun terhadap lembaga-lembaga penegak hukum, agar lebih
independen, tidak terkontaminasi dengan kekuasaan/politik praktis agar
adanya persamaan di depan hukum (equality before the law) dapat terwujud.
2. Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia
Bangga sebagai
bangsa dan bertanah air Indonesia terwujud dalam bentuk merasa besar
hati atau merasa bahagia atau merasa gagah menjadi bangsa Indonesia. Sudah
sewajarnya kita bangga bertanah air Indonesia. Indonesia negeri zamrud di
khatulistiwa, seperti digambarkan dalam lagu ”Rayuan Pulau Kelapa” karya
Ismail Marzuki. Ada pula lagu pop yang menggambarkan indahnya Indonesia
seperti dinyanyikan Koes Plus yang berudul ”Nusantara” dan ”Kolam
Susu”. Bangsa Indonesia mempunyai berbagai keunggulan.
Keunggulan-keunggulan yang
dimiliki bangsa Indonesia, di antaranya adalah:
a Jumlah dan
potensi penduduknya yang cukup besar, yaitu menempati urutan keempat di
dunia setelah RRC, India, dan Amerika Serikat.
b Semangat
Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda mendorong bangsa Indonesia menjadi
salah satu negara pertama yang lepas dari penjajahan.
3 Memiliki keanekaragaman
dalam berbagai aspek kehidupan sosial budaya, seperti adat istiadat,
bahasa, agama, kesenian.
4. emboyan
Bhinneka Tunggal Ika menyatukan bangsa Indonesia sehingga sekalipun
terdapat berbagai keanekaragaman namun prinsipnya kita tetap satu pandangan.
5. Memiliki tata
krama atau keramahan yang tidak dimiliki oleh bangsa lain sehingga sangat
menarik bangsa-bangsa lain di dunia untuk datang ke Indonesia.
6. Letak
wilayahnya yang amat strategis, yaitu di antara dua benua (Asia
dan Australia) dan di antara dua samudera (Hindia dan Pasifik)
menyebabkan Indonesia berada pada posisi silang dunia sehingga Indonesia
menjadi wilayah yang amat ramai dan mudah disinggahi oleh bangsa-bangsa
lain.
7. Keindahan alam
Indonesia tidak disangsikan lagi. Keanekaragaman flora dan faunanya
membuat bangsa Indonesia juga sering dikunjungi oleh bangsa-bangsa lain.
8
8. ilayah darat
dan laut Indonesia sangat luas. Hal ini menjadi modal bagi kesejahteraan
bangsa Indonesia.
9. Tanahnya amat
subur dan kaya akan sumber alam dengan matahari yang bersinar sepanjang
tahun Indah, luas, sumber daya manusia, dan sumber daya alam menjadi
faktor pembentuk keunggulan bangsa Indonesia. Apabila kita merasa bangga
sebagai bangsa Indonesia, kita akan selalu berupaya menjunjung tinggi nama
baik bangsa dan negara, dimana pun kita berada. Kita juga akan selalu
meningkatkan citra Indonesia melalui perbuatan-perbuatan nyata di
masyarakat
Post a Comment