Bagaimana guru di sekolah Saudara mengajar di kelas?
Apakah selalu menggunakan strategi yang berbeda?
Guru selalu menggunakan strategi yang berbeda dalam pembelajaran dan selalu berorientasi pada kebutuhan peserta didik. Guru menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang memungkinkan adanya fleksibilitas. Namun juga struktur yang jelas, sehingga walaupun mungkin melakukan kegiatan yang berbeda, kelas tetap dapat berjalan secara efektif.
Apakah membuat peserta didik aktif?
Guru menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang’ peserta didik untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar. Kemudian juga memastikan setiap peserta didik di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya. Guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya. Bagaimana ia akan menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut. Misalnya, apakah ia perlu menggunakan sumber yang berbeda, cara yang berbeda, dan penugasan serta penilaian yang berbeda.
Apakah memunculkan motivasi dan kreativitas peserta didik?
Sebagai guru, kita semua tentu tahu bahwa peserta didik akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar). Lalu jika tugas[1]tugas tersebut memicu keingintahuan atau hasrat dalam diri seorang peserta didik (minat), dan jika tugas itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai (profil belajar). Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi baru. Sebuah tugas yang mempertimbangkan tingkat kesiapan murid akan membawa murid keluar dari zona nyaman mereka, namun dengan lingkungan belajar yang tepat dan dukungan yang memadai, mereka tetap dapat menguasai materi baru tersebut.
Ada murid yang minatnya sangat besar dalam bidang seni, matematika, sains, drama, memasak, dsb. Minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk dapat „terlibat aktif‟ dalam proses pembelajaran. Sepanjang tahun, murid yang berbeda akan menunjukkan minat pada topik yang berbeda. Gagasan untuk membedakan melalui minat adalah untuk "menghubungkan" murid pada pelajaran untuk menjaga minat mereka. Dengan menjaga minat murid tetap tinggi, diharapkan dapat meningkatkan kinerja murid.
Apakah guru-guru di sekolah Saudara mampu memberdayakan sumber daya yang tersedia untuk keperluan pembelajaran di kelas?
Belajar pada dasarnya untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap di mana saja, kapan saja, dan dengan apa saja, sebab sumber belajar terdapat di mana saja dan ada bermacam beragam jenisnya. Dengan terjadinya interaksi antara proses belajar. Kualitas interaksi peserta didik dengan sumber belajar berpengaruh sekali terhadap hasil belajar. Maka dengan demikian ada perbedaan yang sangat besar antara peserta didik yang memiliki intensitas tinggi dalam pemanfaatan sumber belajar dengan peserta didik yang memiliki intensitas rendah dalam pemanfatan sumber belajar rendah dalam meraih hasil belajarnya.
Sumber belajar di sekitar peserta didik pun dapat dimanfaatkan yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasikan, dan digunakan untuk keperluan belajar. Contohnya adalah kebun binatang, tokoh agama, tokoh masyarakat, surat kabar, museum, film, tenaga ahli, pejabat pemerintah, dan lainnya. Mengingat begitu luasnya sumber belajar, maka perencanaan yang matang mesti dilakukan.
Lantas bagaimana dengan peserta didik di sekolah?
Aktifnya siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan memiliki keaktivan apabila ditemukan ciri–ciri perilaku seperti: sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya. Semua ciri perilaku tersebut pada dasarnya dapat ditinjau dari dua segi yaitu segi proses dan dari segi hasil.
Peserta didik di sekolah aktif saat pembelajaran. Seorang siswa sudah melalui proses belajar aktif jika ia mampu menunjukkan keterampilan berpikir kompleks, memroses informasi, berkomunikasi efektif, bekerja sama, berkolaborasi, dan berdaya nalar yang efektif