Cita Citaku Dahulu
Dulu saat ada orang meninggal di tanah suci... Dikatakan jika mati syahid. Sehingga aku pernah punya cita cita meninggal saat ibadah haji.
Saat baru di Madinah seorang jamaah pria sakit
Koma dan masuk ICU.
Istrinya beberapa kali mengurus ini itu di rumah sakit. Istrinya selalu berduka dan ibadah tidak tenang. Ternyata istrinya tidak masuk grup KBIH. Saat duduk di sebelahku, aku cerita isi pengumuman jika kita harus ini itu dan beliau gak tahu karena gak masuk grup. Beliau cerita yg masuk grup w a hanya suaminya. Sehingga saya lapor ke admin meminta tolong beliau masuk grup. Saya bantu mengurus ini dan itu. Saya juga membimbing berdoa demi kesembuhan suaminya.
Dua Minggu berikutnya ada jamaah lain meninggal. Perempuan. Suaminya kalang kabut mengurus pemakaman. Kita semua berduka. Jika ketemu suaminya kita juga sedih. Mau bercanda juga gak enak. Sedih.
Berikutnya, setelah wukuf di Arofah, mabit di Musdalifah, lalu lempar jumroh, seorang jamaah pria teman kami meninggal. Kami sangat kehilangan karena beliau sosok pemimpin. Kopernya lalu dipulangkan duluan tidak bareng kita. Dititipkan kloter yang lebih dahulu pulang. Di Indonesia, kami dengar, Istrinya sangat duka mendalam. Kita semua juga sedih.
Saat itu saya berfikir
Ternyata meninggal di tanah suci itu memberatkan yang lain. Pengurusannya sulit. Dan keluarga tidak bisa melihat saat terakhirnya, kuburnya juga tidak bisa dikunjungi kerabat. Akhirnya saya nangis nangis istighfar memohon ampun atas doa saya yang ingin meninggal di tanah suci. Bagaimana nanti anak anak saya, bagaimana nanti jika ibu saya mendengar kabar jika saya meninggal. Apakah saya benar benar Sahid jika meninggal di tanah suci mengingat dosa saya terdahulu, sementara jika saya meninggal di tanah suci akan menyisakan duka bagi keluarga di sekitar saya. Bagaimana kakaknya Fiona harus merawat adiknya. Mengurus sekolah Fiona, Fiona juga pasti akan sangat kehilangan. Saya akan menjadi jenazah egois yang tidak memikirkan keluarga saya. Saya nangis nangis memikirkan cita cita saya terdahulu yang ingin meninggal di tanah suci. Saya memohon ampun kepada Allah, agar saya bisa kembali ke tanah air dengan selamat.
Sampai kini teman yg sakit di Madinah juga belum bisa pulang. Kami sudah sampai di Indonesia dan satu masih di Madinah. Sedih.
Saya bersyukur bisa pulang ke tanah air dengan selamat.
Kemarin saya silaturahmi ke rumah teman yang meninggal di tanah suci. Ketemu istri beliau. Saya mengajak dua anak saya. Fiona berkata: enak ma kalau meninggal saat ibadah haji. Mati syahid. Lalu aku bertanya, apa Fiona mau jika mama meninggal saat ibadah haji? Fiona kaget. Dan berkata.. jangan maaaa
Sedikit kisah.