Suasana kelas 7B SMP Muhammadiyah 1 Surabaya pagi itu terasa begitu ceria. Ibu guru mengajak siswa-siswi untuk belajar matematika dengan cara yang berbeda—lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari dan penuh imajinasi.
"Bayangkan kita sedang berada di tepi pantai," ujar beliau sambil tersenyum. "Permukaan air laut kita anggap sebagai nol. Nah, apa yang ada di bawah laut?"
Sontak siswa menjawab dengan riang, "Ikan, ubur-ubur, bintang laut!"
"Betul sekali," jawab ibu guru. "Itulah yang kita sebut posisi negatif."
Lalu, beliau melanjutkan dengan penuh semangat, "Kalau di atas permukaan laut, apa yang kita lihat?"
Anak-anak pun bersahutan, "Layang-layang, burung, dan awan!"
"Tepat! Itu berarti posisi positif," jelas beliau sambil menggambar garis bilangan dengan imajinasi laut dan langit di papan tulis.
Kelas pun dipenuhi tawa dan antusiasme. Anak-anak belajar bahwa bilangan bulat bukan hanya angka di buku, tetapi juga bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membayangkan ikan berenang di angka negatif dan burung terbang di angka positif, konsep matematika menjadi lebih mudah dipahami sekaligus menyenangkan.
Belajar bilangan bulat di kelas 7B hari itu terasa seperti petualangan—menyelami laut, menatap langit, dan menemukan keindahan angka di antara keduanya. 🌊🐟
So sweet
ReplyDelete