Labels

Thursday, September 30, 2021

Laporan DRB Raden Roro Martiningsih Bulan September 2021


Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, karena atas rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada Duta Rumah Belajar Jawa Timur 2017. Membuat laporan adalah kegiatan yang wajib dilakukan Duta Rumah Belajar, dan menulis laporan merupakan pencatatan sejarah. Laporan Duta Rumah Belajar adalah wadah yang menunjukkan apa yang telah Duta Rumah Belajar lakukan. Dengan membuat laporan, maka kita bisa berbagi tentang apapun kepada pembaca laporan. Pengalaman terbaik Duta Rumah Belajar dalam mensosialisasikan Rumah Belajar, membuat jalinan kemitraan dalam sosialisasi Rumah Belajar, serta semua hal baik berkaitan dengan Rumah Belajar, semua saya tuliskan.

Sangat bersyukur karena laporan ini terwujud. Oleh sebab itu dengan tulus kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Plt Pusdatin Hasan Chabibie
2. Bapak Ibu PTP Pusdatin
3. Duta Rumah Belajar dan Sahabat Rumah Belajar seluruh Indonesia
4. Keluarga yang selalu menginspirasi dalam setiap langkah saya

Semoga laporan ini bermanfaat dan mendapat ridho dari Allah. Amin.























 

Tuesday, September 28, 2021

Objective Key Results

OKRs adalah sebuah proses yang membantu mengarahkan dan mengukur organisasi/tim/kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang kelihatannya mustahil.
Sebagai Calon Google Certified Trainers, anda perlu menetapkan tujuan (Objectives) untuk berdampak untuk sekolah/kabupaten/provinsi Anda yang memiliki karakteristik berikut:
  1. Ambisius: artinya Objective yang dibikin harus ambisius, menarik diluar batas (stretch goals), game-changing, bahkan agak membuat beberapa pihak yang tidak nyaman.
  2. Signifikan: artinya sesuai dengan karakteristik OKR, ambitious, Objective ini harus signifikan, dan berdampak besar pada organisasi maupun personal.
  3. Konkrit: Objective harus nyata, konkrit, walaupun berdampak besar / ambisius tapi tetap bisa dilaksanakan atau minimal dikejar
Selain menetapkan tujuan (Objective), Anda juga perlu menentukan Key Results (KRs) memiliki karakteristik berikut:
  1. Spesifik: artinya KRs memang spesifik/jelas untuk mencapai Objective tertentu, dan sesuai dengan scope atau level,
  2. Batas Waktu: artinya KRs dapat berubah dan terikat waktu, setiap kali dilakukan evaluasi OKR (setiap 1 atau 3 bulan)
  3. Agresif tapi realistik: dalam menetapkan KRs memang harus agresif, tapi juga harus realistis.
  4. Terukur : artinya harus ada angka yang dicapai, jawaban dari KRs ini cuma ada 2 kemungkinan: (Tercapai) atau (Tidak Tercapai).

Aljabar



Pengertian

Aljabar (Algebra) merupakan salah satu cabang dalam ilmu matematika yang sangat luas cakupannya, sedangkan aljabar itu sendiri diartikan sebagai cabang ilmu dalam matematika yang mempelajari simbol matematika dan aturan aturan yang digunakan untuk memanipulasi simbol tersebut.

Aljabar dapat mempermudah dalam memecahkan permasalahan daripada metode konvensional, yaitu menyatakan permasalahan dalam kata-kata.

Sejarah Singkat Aljabar

Aljabar merupakan cabang matematika yang ditemukan oleh Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa Al-Khwarizmi.

Aljabar telah mulai digunakan oleh matematikawan di sekitar 3500 tahun di masa peradaban Mesopotamia.

Istilah aljabar pertamakali muncul dalam buku karangan Al-Khwarizmi yang berjudul The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing.

Unsur – Unsur Aljabar

Dalam aljabar, ada beberapa unsur yang membentuk aljabar, diantaranya

1. Variabel
Variabel sering disebut juga peubah, merupakan simbol atau lambang yang mewakili suatu bilangan, sedang bilangan tersebut belum diketahui nilainya secara jelas.
Umumnya, variabel disimbolkan dengan huruf kecil. Contohnya adalah penggunaan variabel x dan y pada 6x+9y.

2. Suku
Suku adalah nilai yang menyusun suatu bentuk aljabar, baik berwujud variabel+koefisien maupun konstanta. Terdapat berbagai macam bentuk aljabar, diantaranya

Suku satu (tidak memiliki tanda operasi hitung atau selisih). 
Contohnya :
5x, 7y, 9p

Suku dua (terdapat satu tanda operasi hitung penjumlahan atau selisih). 
Contohnya:
6a+b,  7x+8y,  9x+3

Suku tiga (terdapat 2 tanda operasi hitung penjumlahan atau selisih). 
Contohnya :
9x+y+7,  a+b+6c

3. Koefisien
Koefisien adalah faktor konstanta dari suatu suku, berupa sebuah bilangan yang menempel pada variabel. Misalnya pada 6x maka 6 adalah koefisiennya.

4. Konstanta
Konstanta merupakan suku pada aljabar yang tidak memuat variabel, hanya berupa bilangan saja. Contohnya pada aljabar 7x+9 maka 9 adalah konstantanya.

Thursday, September 23, 2021

Pembelajaran PPKN Kelas VII SILN 23 September 2021









 

LAPORAN PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN PEMBATIK LEVEL 3 GELOMBANG 3

LAPORAN PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN PEMBATIK LEVEL 3 GELOMBANG 3




PUSAT DATA DAN INFORMASI
KEMENDIKBUD RISTEK
TAHUN 2021

Pendahuluan
Latar Belakang
Filosofi pendidikan Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, tut wuri handayani dari Ki Hajar Dewantara menginspirasi digulirkannya kebijakan program Merdeka Belajar oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Filosofi pendidikan ini bukan slogan semata, namun sarat pesan kepada kita bahwasanya lingkungan pendidikan menumbuhkan kemerdekaan dan kemandirian dalam pembelajaran. Merdeka Belajar memberi semangat perubahan untuk menentukan cara terbaik menerapkan metode pembelajaran. Dalam konteks ini, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menciptakan berbagai inovasi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran diperlukan untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, mengembangkan keterampilan dalam bidang TIK (ICT Literacy), dan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi dan kemenarikan proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru sebagai penggerak pendidikan dituntut memiliki kompetensi keahlian yang cukup untuk memanfaatkan TIK yang ada, sehingga lebih optimal dalam penyampaian materi pelajaran di sekolah.

Penyelenggaraan program PEMBATIK merupakan wujud inovasi yang dilakukan oleh Pusdatin Kemdikbud Ristek untuk meningkatkan kesadaran guru dalam meningkatkan kompetesi terkait literasi TIK, implementasi model pembelajaran berbasis TIK, berkreasi dalam mengembangkan media-media pembelajaran berbasis TIK serta mendorong kemampuan guru dalam berbagi dan berkolaborasi melalui TIK.

PembaTIK dan pemilihan Duta Rumah Belajar merupakan upaya untuk peningkatan pemanfaatan portal Rumah Belajar dalam pembelajaran. Duta Rumah Belajar adalah guru-guru terpilih yang akan menggerakkan unsur-unsur lain yang diperlukan dalam meningkatkan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran khususnya pemanfaatan fitu-fitur yang ada dalam rumah belajar. Dengan kompetensi yang dimilikinya, Duta Rumah Belajar merupakan penggerak yang mampu membangun budaya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran bagi guru dan komunitas. Dengan hadirnya Duta Rumah Belajar maka pemanfaatan portal Rumah Belajar akan lebih optimal dan efektif.

Salah satu upaya mengoptimalkan pendayagunaan Rumah Belajar sebagai pemanfaatan teknologi pembelajaran adalah dengan meningkatkan kemampuan SDM pengguna portal. Maka dengan itu, perlu dilaksanakan Kegiatan Pembimbingan Sinkronous Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK Level 3).

Tujuan
Tujuan dari kegiatan Kegiatan Pembimbingan Sinkronous Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK Level 3), yaitu membimbing dan meningkatkan kemampuan keterampilan guru peserta PembaTIK Level 3 dalam:
1. Memanfaatkan teknologi pembelajaran berteknologi digital
2. Mengembangkan multimedia pembelajaran interaktif
3. Melakukan inovasi pembelajaran memanfaatkan multimedia interaktif

Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari Pembimbingan Sinkronous Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK Level 3), yaitu:
1. Terbimbingnya guru dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran berteknologi digital
2. Terbimbingnya guru dalam pengembangan multimedia pembelajaran interaktif
3. Terbimbingnya guru dalam melakukan inovasi pembelajaran memanfaatkan multimedia interaktif

Waktu dan Tempat
Pembimbingan Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK Level 3) dilaksanakan secara daring dari tanggal 7 s.d 23 September 2021, sementara itu pelaksanaan pembimbingan di gelombang 3 secara sinkorous melalui zoom conference dilakukan pada Rabu, 22 September 2021 Pukul 19.00 WIB

Zoom bit.ly/3CvzSDH
Meeting ID: 874 1372 0136
Passcode: 053339

Instruktur/tutor kegiatan Pembimbingan Sinkronous Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK Level 3) Gelombang 3
1. Agus Triarso
2. Eni Susilawati
3. Amar Nugraha
4. Raden Roro Martiningsih
5. Dona Yulia Sari
6. Dede Solihudin
7. Leonnardo Sijabat
8. Roby Setia Pramana
9. Fauzan Masri
10. Reevi Haryanto
11. Luh Eka Yanthi
12. Maria Gloria Gorety Watu Raka
13. Noval Abdillah

Peserta kegiatan Pembimbingan Sinkronous Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK Level 3) Gelombang 3.
Jumlah peserta yang mengikuti Kegiatan Pembatik Level 3 Gelombang 12 sebanyak 485 guru yang berasal dari:
1. Jawa Tumur
2. Jambi
3. Sumatera Barat
4. Kepulauan Riau
5. Bengkulu
6. Luar Negeri

Sehingga setiap tutor membimbing 34 – 35 guru peserta PembaTIK LEVEL 3 Gelombang 3

Metode Pelaksanaan Kegiatan
Langkah awal yang dilakukan adalah membuka forum diskusi untuk menyapa dan membantu guru bila mengalami kesulitan dalam menggunakan aplikasi simpatik. Selama masa pembimbingan pembatik level 3 gelombang 3 ini, fasilitator/ instruktur meminta semua peserta untuk mempelajari modul-modul yang ada di kelas online Pembatik level 3. Berikut adalah struktur materi dalam Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK Level 3)


No

Materi

Alokasi Waktu/ Jam Pelatihan

Teori

Praktek

1

Media Pembelajaran Berteknologi Digital

a.      Menyiapkan Pembelajaran dengan Media Berteknologi Digital

b.      Jenis Media Pembelajaran Berteknologi Digital

c.       Menerapkan Pembelajaran dengan Media Berteknologi Digital

4

4

2

Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif

a.      Membuat Project Baru

b.      Membuat Tampilan Opening

c.       Menyisipkan Teks, Gambar, Audio, Video, dan Animasi untuk Isi Uraian Materi

d.      Membuat Latihan Interaktif

a.      Mempublish Hasil

4

10

3

Inovasi Pembelajaran Memanfaatkan Multimedia Interaktif

a.      Mengintegrasikan Beragam Teknologi dalam Pengembangan Konten Multimedia Interaktif.

b.      Menerapkan Inovasi Pembelajaran Memanfaatkan Multimedia Interaktif.

4

6

Total

32

 

Forum diskusi juga berfungsi sebagai tempat peserta untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam memanfaatkan TIK. Fasilitator/ instruktur memonitoring dan menyemangati peserta untuk mengerjakan kuis, menyelesaikan tugas akhir, dan memberi solusi saat ada peserta kesulitan dalam mengakses ujian akhir online di kelas Pembatik level 3. Kegiatan bimbingan juga dilakukan melalui media sosial Whatsapp dan telegram. Kendala biasanya:
1. Akses GDrive TIDAK DIBUKA
2. File Zip diberi PASSWORD
3. File index tidak berekstensi html, sehingga program tidak bisa dibuka
4. Folder hanya berisi 1 file -- index.html, tanpa aset-aset lainnya sehingga program tidak bisa dibuka
5. File berupa VIDEO bukan MPI

Kendala yang dialami masing-masing peserta berbeda-beda, berupa kendala teknis dan non teknis. Untuk kendala teknis, fasilitator/ instruktur seringkali harus berdiskusi dengan tim aplikasi Rumah Belajar untuk mencari solusi terbaik. Beberapa kendala lain yang dihadapi peserta dalam pelaksanaan PembaTIK Level 3 terangkum sebagai berikut:

1) Kesulitan saat Login ke Rumah Belajar
2) Kesulitan dalam Mengunggah karya MPI ke repos
3) Kesulitan dalam Menyisipkan MPI ke sumber belajar

Materi Pembimbingan
Secara garis besar, pelaksanaan pembimbingan dilakukan dengan:
1) Membimbing peserta terhadap materi yang terdiri dari 3 modul yang harus dipelajari secara mandiri yaitu Media Pembelajaran Berteknologi Digital, Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif dan Inovasi Pembelajaran Memanfaatkan Multimedia Interaktif
2) Peserta diberikan kuis dan ativitas belajar pada setiap modul untuk mengukur kemampuan capaian kompetensi (self evaluation).
3) Peserta dibimbing dalam menyelesaikan tugas membuat Multimedia pembelajaran Interaktif, melalui pelatihan pengembangan bahan ajar berbasis rumah belajar (pertemuan sinkronous), bimbingan sikronous dalam bentuk zoom conference dan melalui forum diskusi serta telegram group.
4) Peserta diberikan ujian akhir tanggal 22 dan 23 September 2021.


Hasil Yang diperoleh
Hasil dari kegiatan pembimbingan pada guru peserta diklat pembaTIK level 3 ini adalah sebagian besar peserta berhasil menyelesaikan tugas utama, yaitu mengunggah tugas akhir berupa Multimedia Pembelajaran Interaktif dan mengerjakan ujian akhir di aplikasi simpatik. Perlu diingat bahwa nilai akhir diklat pembaTIK adalah gabungan dari nilai tugas (60%) ditambah nilai ujian akhir (30%), Bimbingan sinkoronous (5%) dan Bimbingan dalam forum diskusi (5%). Minimal nilai kelulusan adalah 70.



Kesimpulan dan Tindak lanjut
Secara umum PembaTIK Level 3 dapat dikatakan berjalan dengan lancar dan untuk memudahkan komunikasi dengan para peserta, memantau perkembangan, merespon pertanyaan, kendala, dan memotivasi peserta, fasilitator juga membentuk telegram group, namun tetap ada beberapa kendala di antaranya:

1) Pada diskusi di forum diskusi kelas simpatik yang disampaikan hanya sedikit peserta yang aktif merespon tema dan feedback.
2) materi pembaTIK diapresiasi peserta, namun kendala umum yang disampaikan terutama terkait kesulitan dalam mengunggah MPI ke Sumber Belajar di Rumah Belajar. Mungkin itu yang menyebabkan beberapa peserta mengalami hambatan dalam mengunggah tugas dan menyelesaikan ujian akhir.

3) Pembimbingan justru lebih aktif dilakukan melalui telegram group. Peserta banyak berdiskusi aktif pada group telegram, dan pembimbing juga banyak memberikan contoh-contoh terkait tips and trick pengembangan MPI pembelajaran.



Rencana tindak Lanjut Hasil Pembimbingan
1) Aplikasi harus lebih tangguh dan user friendly
2) Kendala bottle neck yang terjadi pada fitur upload sumber belajar di belajar.kemdikbud.go.id/repos harus dapat diatasi dengan baik.
3) Perlu ada evaluasi penyebab peserta tidak menuntaskan pembelajaran/tidak lulus.
4) Perlu dipilih topik diskusi yang lebih menarik di forum diskusi, sehingga peserta aktif di dalamnya. Selain itu, fitur forum diskusi mungkin bisa dibuat notifikasi di hp peserta, sehingga peserta dapat merespon cepat.

 


Flyer


Foto Pelaksanaan Bimbingan


Foto Pelaksanaan Bimbingan

Virtual Background

Monday, September 20, 2021

Duta Rumah Belajar 2017




 Rasanya tidak mungkin saya bisa bertemu Menteri Pendidikan,  apalagi jika Bapak menteri memasang selempang sebagai Duta Rumah Belajar terbaik. Sesungguhnya nikmat Allah manakah yang saya dustakan?

Tetap semangat kawan, jadilah diri sendiri. Setiap orang mempunyai kelebihan masing masing. Buatlah analisa, apa kelebihanmu, apa kekuranganmu, apa peluangmu dan apa tantanganmu ke depan. Apa yang mampu kamu jangkau. Apa yang mampu kamu perbuat. Kita tidak harus menjadi terbaik. Tapi berbuat terbaik yang kita bisa. Yakinlah bahwa semua kebaikan yang kita lakukan pasti berbalas. 

Tahun 2013 saya membuat  PTK Pemanfaatan Rumah Belajar dalam pembelajaran. Saya kirim ke Jurnal Teknodik. Berlipat ganda apa yang saya dapat. Tulisan tersebut dimuat di jurnal Teknodik, saya mendapat honor penulisan, dan tulisan tersebut menjadikan saya juara 1 guru berprestasi kota Surabaya. Saya mendapatkan penghargaan dari Bu Risma dan membuat sekolah saya bangga. 

Tidak hanya itu, saya melatih guru lain memanfaatkan Rumah Belajar termasuk juga AR Rumah Belajar, melatih mereka menulis di pena.belajar.kemdikbud.go.id  membuat video pembelajaran, dan berbagi hal hal lain yang positif meningkatkan kemampuan guru yang saya lakukan dengan ikhlas. Apa yang saya lakukan ternyata berbalas. Saya terpilih sebagai Guru Berdedikasi Nasional 2019 mewakili Jawa Timur. 

Pemanfaatan Rumah Belajar di sekolah saya pun saya tulis dalam sebuah proyek sederhana, bagaimana siswa setelah belajar dengan Rumah Belajar mengaplikasikan dalam kehidupan mereka dan apa dampaknya. Hal itu menyebabkan saya terpilih mewakili Indonesia ke ajang Microsoft Educator Expert di Singapura tahun 2018.

Jadilah diri sendiri. Tunjukkan Anda berbeda dengan yang lain. Keberbedaan itu adalah kelebihan Anda. Yakinlah pada diri sendiri.

Semangat.

Jika kita ikhlas Allah membalas. Jika saya yakin Allah menjamin. Setiap kebaikan akan membawa kita ke surga

Pembelajaran Sosiologi Kelas X SILN 20 September 2021


Terdapat tiga bentuk atau pola interaksi yang mampu membentuk keteraturan sosial antara lain:

a. Kerja Sama (cooperation)

Tidak dapat dimungkiri bahwa sebagian besar bentuk interaksi adalah kerja sama. Kerja sama terbentuk karena orang-orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan kemudian bersepakat untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Melalui kerja sama inilah keteraturan sosial terbentuk dengan mudah

b. Akomodasi (Accomodation)

Sebagai individu yang mendambakan suatu kedamaian dalam bentuk keteraturan masyarakat, sering kali kita berusaha menyamakan kepentingan kita dengan orang lain. Walaupun terkadang kepentingan tersebut jauh dari apa yang kita inginkan. Pengorbanan ini dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi ketegangan yang terjadi akibat perbedaan. Proses ini dalam sosiologi dinamakan sebagai bentuk akomodasi. Dengan kata lain, akomodasi merupakan suatu proses penyesuaian antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok guna mengurangi, mencegah, atau mengatasi ketegangan dan kekacauan.

c. Asimilasi (Assimilation)

Pernahkah kamu melihat pertunjukan barongsai? Biasanya pertunjukan barongsai sering digelar pada perayaan tahun baru Cina. Pertunjukan barongsai merupakan salah satu hasil asimilasi di Indonesia. Dengan kata lain, proses asimilasi menunjuk pada pembauran dua kebudayaan yang berbeda. Selain barongsai, perkawinan campur antardua warga negara yang berbeda pun tergolong asimilasi

Pembelajaran Sosiologi Kelas XI SILN 20 September 2021


Konflik merupakan bagian dari proses sosial yang wajar dan tidak harus dihindari. Sebenarnya, konflik yang terjadi dapat berfungsi sebagai faktor positif atau pendukung bagi tumbuh kembangnya modal kedamaian sosial. Konflik juga bisa bersifat konstruktif (membangun) terhadap keutuhan kelompok dan integrasi sosial masyarakat dalam skala yang lebih luas. 

Manusia memiliki keinginan untuk bergaul. Dalam pergaulannya terdapat suatu hubungan yang saling mempengaruhi sehingga akan menimbulkan suatu perasaan yang saling membutuhkan. Untuk mengenal upaya manusia yang merupakan bagian dari masyarakat nya, terdapat beberapa perilaku yang berhubungan dengan tindakan dan interaksi sosial sebagai jalan untuk mencapai tujuan manusia sebagai makhluk sosial. Selain itu, dalam menjaga segala tindakan dan interaksi sosial, juga terdapat nilai dan norma sosial sebagai standar penilaian umum yang dapat membentuk keteraturan hubungan antarmanusia menuju terciptanya integrasi sosial yang mantap.

Terdapat banyak konflik yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Ross (1993) mengemukakan dua sumber konflik yang terjadi dalam sebuah organisasi atau kelompok, yaitu teori struktur sosial dan teori psychocultural. Teori struktur sosial menekankan persaingan antara pihak-pihak yang berkepentingan sebagai motif utama sebuah konflik, sedangkan teori psycocultural lebih menekankan kekuatan psikologi dan kultural. 

Kedua sumber konflik tersebut memerlukan penanganan yang berbeda. Teori struktural menerangkan bahwa strategi manajemen konflik memerlukan perubahan kondisi organisasi pihak tersebut secara mendasar. Kepentingan yang bermacam-macam sangat sulit untuk dijembatani. Adapun teori psycocultural dalam melakukan manajemen konflik memfokuskan pada proses yang dapat mengubah persepsi atau memengaruhi hubungan antara pihak-pihak kunci. Dalam teori ini, kepentingan lebih bersifat subjektif dan dapat berubah dibandingkan dalam pandangan teori struktural. 

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah konflik yang mengarah pada kekerasan adalah melalui manajemen konflik dengan mekanisme dan model pengelolaan konflik. Konflik sosial budaya yang terjadi sebenarnya dapat dinetralisasi dengan menciptakan konsensus. Konsensus ini pada gilirannya akan dapat mengatasi perbedaan pendapat dan kepentingan antargolongan dalam masyarakat. Setiap ketegangan dan penyimpangan yang terjadi akan selalu dapat dicarikan rujukannya melalui konsensus yang telah disepakati bersama. Dengan demikian, konflik yang terjadi tidak akan menjurus ke arah kekerasan sehingga integrasi sosial budaya akan dapat tercapai.

Pemberdayaan Pandu Digital Daring Interaktif Dalam Pembelajaran dan Bermedia Digital




 

Sunday, September 19, 2021

Pembelajaran PKN Kelas VIII SILN 19 September 2021



Tata urutan peraturan perundang-undangan mengandung makna bahwa peraturan perundang-undangan yang berlaku memiliki hierarki atau tingkatan. Peraturan yang satu memiliki kedudukan lebih tinggi dibandingkan dengan peraturan yang lain. Tata urutan ini perlu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip atau asas umum yang berlaku dalam hukum, yaitu sebagai berikut. 
a. Dasar peraturan perundang-undangan selalu peraturan perundang-undangan. 
b. Hanya peraturan perundang-undangan tertentu saja yang dapat dijadikan landasan yuridis. 
c. Peraturan perundang-undangan yang masih berlaku hanya dapat dihapus, dicabut, atau diubah oleh peraturan perundang-undangan yang sederajat atau lebih tinggi. 
d. Peraturan perundang-undangan yang baru mengesampingkan peraturan perundang-undangan yang lama. 
e. Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi mengesampingkan peraturan perundang-undangan yang lebih rendah. 
f. Peraturan perundang-undangan yang bersifat khusus mengesampingkan peraturan perundang-undangan yang bersifat umum. 
g. Setiap jenis peraturan perundang-undangan memiliki materi yang berbeda.


Jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia sesuai pasal 7 UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan terdiri atas: 
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat 
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang 
d. Peraturan Pemerintah (PP) 
e. Peraturan Presiden (Perpres) 
f. Peraturan Daerah Provinsi (Perda Provinsi) 
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota (Perda Kabupaten/Kota) 

Asas-asas dalam pembentukan peraturan perundang-undangan ditegaskan dalam pasal 5 dan penjelasannya, yaitu sebagai berikut. 
a. Kejelasan tujuan adalah bahwa setiap pembentukan peraturan perundangundangan harus mempunyai tujuan yang jelas yang hendak dicapai. 
b. Kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat adalah setiap jenis peraturan perundang-undangan harus dibuat oleh lembaga negara atau pejabat pembentuk peraturan perundang-undangan yang berwenang. Peraturan perundang-undangan tersebut dapat dibatalkan atau batal demi hukum apabila dibuat oleh lembaga yang tidak berwenang. 
c. Kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan adalah bahwa dalam pembentukan peraturan perundang-undangan, pembuat harus benar-benar memperhatikan materi muatan yang tepat sesuai dengan jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan. 
d. Dapat dilaksanakan adalah bahwa setiap pembentukan peraturan perundangundangan harus memperhitungkan efektivitas peraturan perundang-undangan tersebut di dalam masyarakat, baik secara filosofis, sosiologis, maupun yuridis. 
e. Kedayagunaan dan kehasilgunaan adalah bahwa setiap peraturan perundang undangan dibuat karena memang benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat dalam mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 
f. Kejelasan rumusan adalah bahwa setiap peraturan perundang-undangan harus memenuhi persyaratan teknis penyusunan peraturan perundang-undangan, sistematika, pilihan kata atau istilah, serta bahasa hukum yang jelas dan mudah dimengerti sehingga tidak menimbulkan berbagai macam interpretasi dalam pelaksanaannya. 
g. Keterbukaan adalah bahwa dalam pembentukan peraturan perundang-undangan mulai dari perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan/penetapan, dan pengundangan bersifat transparan dan terbuka. Dengan demikian, seluruh lapisan masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk memberikan masukan dalam pembentukan.