Labels

Tuesday, February 9, 2010

angin duduk

Angin Duduk

Kemarin ada seorang teman di kantor yang meninggal di usia yang ke-30.
Dengan status single. Menurut dokter-dokter yang turut melayat,
kemungkinan penyebabnya adalah angin duduk, karena pagi harinya dia masih
masuk kantor, walaupun pada saat jam istirahat minta ijin pulang karena
kepalanya pusing. Kebetulan ybs tidur sekamar dengan kakak perempuannya
yang juga bekerja di kantor yang sama, dan masih sempat terbangun karena
adiknya menanyakan minyak kayu putih sekitar setengah 12 malam, lalu
paginya waktu dibangunkan pagi hari untuk berangkat ke kantor, ternyata
sang adik sudah meninggal dengan posisi tidur dengan wajah sedikit menahan
rasa sakit, dan kebiruan sekitar leher.

Atas dasar itulah saya informasikan sedikit mengenai angin duduk atau nama
kerennya Sindrom Jantung Koroner Akut. Angin Duduk sama dengan Sindrom
Jantung Koroner Akut. Hanya dalam 15 menit sampai 30 menit, orang yang
terserang angin duduk bias meninggal. Padahal, penderita, sebelumnya
terlihat sehat-sehat saja. Dunia kedokteran selama dua tahun terakhir
berhasil mengidentifikasi istilah baru penyakit jantung yang akrab disebut
angin duduk. Ternyata, penyakit ini tak sekedar masuk angin berat, tetapi
identik dengan Sindrom Serangan Jantung Koroner Akut (SSJKA).

Teridentifikasinya istilah ini, menurut Guru Besar Bidang Ilmu Penyakit
Dalam FKUI, Prof DR dr Teguh Santoso.SpPD, di Jakarta, pekan lalu.
Menandai sebuah koreksi besar terhadap mitos yang berkembang di masyarakat
selama ini. Bahwa masuk angin hebat itu adalah penyakit yang berbahaya,
bahkan bisa menimbulkan kematian hanya dalam waktu 15 hingga 30 menit
sejak serangan pertama.

Jadi kata Teguh lagi, jika Anda tiba-tiba merasa nyeri dada, sebaiknya
tidak melakukan aktivitas fisik apapun termasuk berhubungan seks.
Segeralah pergi ke rumah sakit yang menyediakan fasilitas penanganan Gawat
Darurat jantung. Ingat!. Tidak boleh lebih dari 15 menit setelah serangan
nyeri pertama.

Sindrom serangan jantung koroner akut merupakan penemuan terbaru akhir
banyak disikapi masyarakat dengan tindakan yang salah Misalnya, penderita
dikerok, diberi minuman air panas, atau diberi ramu-ramuan untuk
mengeluarkan angin. Padahal, penderita bias meninggal mendadak tanpa ada
tanda-tanda sakit.


Gejalanya:
Muncul keluhan nyeri ditengah dada, seperti:

*Rasa ditekan
*Rasa diremas-remas, menjalar ke leher,lengan kiridan kanan, serta ulu hati.
*Rasa terbakar dengan sesak napas dan keringat dingin.
*Keluhan nyeri ini bisa merambat ke kedua rahang gigi kanan atau kiri,
bahu,serta punggung. Lebih spesifik, ada juga yang disertai kembung pada
ulu hati seperti masuk angin atau maag.




Sumber masalah sesungguhnya hanya terletak pada penyempitan pembuluh darah
jantung (vasokonstriksi) . Penyempitan ini diakibatkan oleh empat hal:

*Pertama, adanya timbunan-lemak (aterosklerosis) dalam pembuluh darah
akibat konsumsi kolesterol tinggi.
*Kedua, sumbatan (trombosis) oleh sel beku darah (trombus).
*Ketiga, Vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah akibat kejang yang
terus menerus.
*Keempat, infeksi pada pembuluh darah.


Penyempitan itu, lanjutnya lagi, mengakibatkan berkurangnya oksigen yang
masuk ke dalam jantung. Ketidakseimbangan pasokan dengan kebutuhan oksigen
pada tubuh mengakibatkan nyeri dada yang dalam istilah medisnya disebut
angina. Namun kata Teguh, hendaknya dibedakan antara keluhan nyeri pada
sindrom serangan jantung koroner akut (SSJKA)dengan serangan jantung
koroner (SJK) (infark miokard). Pada SJK, angina terjadi akibat sumbatan
total pembuluh darah jantung karena aktivitas fisik yang berlebihan.
Sementara pada SSJKA angina terjadi akibat sumbatan tidak total yang
dirasakan saat istirahat. "SSJKA ini memang mendadak. Bukan karena capek,
masuk angin, atau penyakit-penyakit lainnya. Biasanya penderita akan
meninggal paling lama lima belas menit setelah keluhan rasa nyeri pertama
kali dirasakan".Kata Teguh. Masyarakat diminta waspada terhadap keluhan
angin ini. Soalnya penderita sebelum terserang akan tampak sehat-sehat.


Solusi satu-satunya hanyalah melonggarkan sumbatan yang terjadi, yaitu
dengan memberikan obat anti platelet (sel pembeku darah) dan anti
koagulan. Atau, obat untuk mengantisipasi ketidakseimbangan supply oksigen
dan kebutuhan oksigen. Misalnya nitrat, betabloker, dan kalsium antagonis.


Di tempat terpisah, ahli jantung RS Jantung Harapan Kita dr. Santoso
Karo-Karo MPH, SpJp mengungkapkan kondisi rumah sakit di Indonesia tidak
terlalu bisa diharapkan untuk pengobatan SSJKA. Rumah sakit terkesan
lambat menangani pasien. Untuk itu ia menyarankan agar penderita yang
sudah tahu bahwa dirinya memiliki gangguan jantung sebaiknya membawa
tablet antiplatelet ke manapun ia pergi. Obat antiplatelet yang paling
murah dan gampang di cari adalah aspirin. Obat ini selain bermanfaat
sebagai pertolongan pertama mengatasi nyeri dan melonggarkan kembali
pembuluh darah yang tersumbat oleh thrombosit atau platelet (sel pembeku
darah).

Nyoman Upadhana (S30)

From: Nyoman Upadhana <nyomanupadhana@yahoo.co.id>
To: sipil-its@yahoogroups.com
Sent: Fri, January 15, 2010 6:15:23 PM
Subject: [SIPIL-ITS] ANGIN DUDUK

POLA SIAR INTERAKTIF 2010 FEBRUARI
MINGGU II

8 9 10 11 12
Jam SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT Jam
SIARAN INTERAKTIF SIARAN INTERAKTIF SIARAN INTERAKTIF SIARAN INTERAKTIF SIARAN INTERAKTIF
05.30-06.30. SMA B. INGGRIS SMA B. INDONESIA tajuk rencana SMK MATEMATIKA SMK B.INDONESIA Grafik & tabel Erti Kartika SD MATEMATIKA 05.30-06.30.
SIARAN INTERAKTIF SIARAN INTERAKTIF SIARAN INTERAKTIF SIARAN INTERAKTIF SIARAN INTERAKTIF
13.00-14.00 SMP MATEMATIKA SMK TEORI PRODUKTIF SD MATEMATIKA SMP INGGRIS SMA MATEMATIKA 13.00-14.00
SIARAN INTERAKTIF SIARAN INTERAKTIF SIARAN INTERAKTIF SIARAN INTERAKTIF SIARAN INTERAKTIF
14.00 - 15.00 SMK B. INGGRIS SD INDONESIA SMP FISIKA SMA FISIKA SMP KIMIA 14.00 - 15.00
SIARAN INTERAKTIF SIARAN INTERAKTIF SIARAN INTERAKTIF SIARAN INTERAKTIF SIARAN INTERAKTIF
15.00 - 16.00 SD IPA organ tubuh manusia, Fungsi & Pemeliharaannya SMP B. INDONESIA isi dan bagian paragraf SMA KIMIA Derajat Keasaman SMP MATEMATIKA Volume Tabung & Kerucut SMK MATEMATIKA Rata-rata Data Berkelompok Sri Tati Sugiarti 15.00 - 16.00
SIARAN INTERAKTIF SIARAN INTERAKTIF SIARAN INTERAKTIF SIARAN INTERAKTIF SIARAN INTERAKTIF
16.00 - 17.00 SMP BIOLOGI SMA BIOLOGI SMP B. INGGRIS SD IPA SD B. INDONESIA 16.00 - 17.00

pelatihan pembuatan naskah

A. Latar Belakang.

Manusia diciptakan oleh Tuhan dalam kondisi yang tak sama. Ada yang dikaruniai indera yang lengkap; ada pula yang kurang lengkap. Seperti kita lihat pada anak-anak di Sekolah Luar Biasa. Tentunya Tuhan menciptakan semua mahkluk mempunyai maksud tertentu dalam hal ini perlu kita pahami kebesaran pencipta-Nya.

Dengan perbedaan itu kita ketahui kemudian bahwa dinamika dan peradaban kemajuan manusia itulah terjawab di kemudian hari. Teknologi hasil rekayasa manusia telah mampu menciptakan duplikasi kebutuhan untuk menjawab kekurangan tersebut, dan diharapkan mampu menyempurnakan hidup mereka. Menjadikan mereka sejajar dengan yang lain, memperoleh ilmu pengetahuan yang seimbang dan merata.

Salah satu teknologi Media karya manusia yang mampu untuk mengurangi kelemahan itu adalah Media Televisi/Video. Dengan kekuatan audio visualnya, Media Televisi/Video mampu mendeskripsikan dengan jelas segala kebutuhan, dan kita berhasil mencapai tingkat ekpektasi tertentu karenanya.

Video/televisi pembelajaran membawa muatan pendidikan yang dalam pelaksanannya diharapkan dapat menjadi percepatan kemajuan berpikir dan pembangunan mental spiritual yang sempurna bagi pemirsanya. Untuk itu diperlukan format penyajian yang berwawasan luas dan kreatif serta menarik. Bagaimana hal ini tercapai? Tentu saja diawali dengan penyusunan naskah yang baik, bervisi, dan mampu memenuhi selera jaman. Porsi penulis naskah memang sangat penting untuk out put media. Karena, berhasil tidaknya, baik secara tujuan dasar ataupun pasar, tergantung bagaimana seorang penulis naskah dapat membaca kepentingan pihak-pihak terkait, dan meramunya dalam sajian yang dapat diterima.

Video/televisi pembelajaran untuk pra sekolah, terutama untuk anak TKLB–B (Tunarungu) memerlukan format khusus yang lebih spesifik. Penalaran, konsep verbal, dan kemasan perlu kiranya diolah maksimal, meskipun kita tetap harus natural dalam memperlakukan keterbatasan mereka.

Balai Pengembangan Media Televisi (BPMTV) di Surabaya adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Pustekkom Diknas salah satu unit pengembang penyusunan konsep model dan format media televisi pendidikan. Sebuah lembaga vital untuk pengkajian pendidikan yang efektif dan efisien di Indonesia.

Mempertimbangkan ketersediaan dana dan skala prioritas, maka dilaksanakan kegiatan penulisan naskah video / televisi untuk jenjang TKLB–B sebagai cetak biru (blue print) dari prototipa program .

B. Tujuan

Lokakarya ini dilaksanakan untuk Penyusunan Penulisan Naskah TKLB-B

Sebanyak 26 judul antara lain :

1. Bidang Pengembangan Kognitif sebanyak 6 judul

2. Bidang Pengembangan Kemampuan Berbahasa sebanyak 5 judul

3. Bidang Pengembangan Fisik dan Motorik sebanyak 5 judul

4. Bidang Pengembangan Seni sebanyak 5 judul

5. Bidang Pengembangan Khusus sebanyak 5 judul

C. Hasil yang diharapkan

Dengan selesainya panduan Lokakarya Penulisan Naskah Program Televisi Video Pembelajaran TKLB–B (Tunarungu) ini diharapkan tersedia 26 judul naskah untuk dapat diproduksi ( terlampir ) program antara lain :

1. 6 naskah bidang Pengembangan Kognitif

2. 5 naskah bidang Pengembangan Kemampuan Berbahasa

3. 5 naskah bidang Pengembangan Fisik dan Motorik

4. 6 naskah bidang Pengembangan Seni

5. 5 naskah bidang Pengembangan Khusus

D. Strategi Pelaksanaan

Untuk mencapai tujuan Lokakarya ini dilaksanakan dengan strategi sebagai berikut :

1. Untuk mengawali kegiatan Lokakarya Penulisan Naskah untuk TKLB-B ini terlebih dahulu melaksanakan Brainstorming antara Panitia, Penulis dan Para Pengkaji untuk penentuan tema yang akan ditulis.

2. Sebelum pelaksanaan Penulisan Naskah didahului dengan Paparan yang akan

disampaikan oleh narasumber dari Pustekkom dan diharapkan membaca Panduan

Penulisan Naskah yang telah diberikan oleh panitia

3. Dalam Penulisan ini diharapkan adanya pembagian segmen dalam naskah yang ditulis, sehingga pendekatan produksi yang akan dilaksanakan di kemudian hari menjadi lebih mudah dan efisien.

4. Hendaknya para penulis senantiasa berkonsultasi dengan para pengkaji terkait.

5. Untuk para pengkaji diharapkan dalam memberikan konsultasi atau masukan selalu menjaga kesinambungan proses produksi, mengingat setiap perubahan dalam naskah membawa dampak dalam pelaksanaan produksi, misal : terhadap alokasi waktu pelaksaan produksi, biaya, kualitas dan efisiensi.

E. Pihak yang dilibatkan

1. Panitia

1. Penanggung Jawab : Kepala Seksi Produksi

2. Ketua Panitia : Sudarmaji, S.Sn.

3. Sekretaris : Wahyudi

4. Anggota : Tatik Hardiyanti, A.Md.

2. Penulis Naskah

Dra. Ohorella Erma

Imam Khoyobi

Bintoro Setyawan, S.Sn.

Hanes Hery, P.S.Kom

Setiadi Puji W, A.Md.

Danu Wiratmoko, A.Md.

Dian Novera, S.Sos.

Hero Mega Surya

Situr Kuswantoro, S.Sn.

Bambang Budiharso, A.Md.

Johanes Kristanto, S.Pd.

Jatmoko, S.Pd.

Sri Lestari, S.Pd.

Djarwoko, S.Pd.

Insan Jamil, S.S.

Kunto Wibisono, S.E.

Joko Purnomo, S.T.

Edi Purnomo, S.Pd.

Drs. Yanu Sutedjo

Macshunah, S.Pd.

Abdurrachman, S.Pd.

Achmad Nurhadi, S.Pd.

Anifah Aridah, S.Pd.

Miseri, S.Pd.

Sri Supadmi, S.Pd

Drs. Saiful Bahri

3. Pengkaji Materi:

o Dra. Mas’udah, M.M.Pd.

o Dra. Meutia Ulfah, M.Si.

o Dr. Sri Setiowati, M.Pd.

o M. Reza, S.Psi., M.Si.

o Nurul Khotimah, S.Pd.

o Dr. Rahma Hasibuan, M.Kes.

o Dra. Nurhenti Ds., M.Sn.

o Zaitul Aminin, S.Pd., M.Pd.

o Rr Martiningsih, S.Pd., M.Pd.

4. Pengkaji Media:

o Drs. Riyanto Mulyoatmono

o Drs. Subijanto

o Uni Andriana

o Bambang Suprijono

o Liesye ERS

o Khusnul Khotimah

o Dra. Sulistiowati

o Utari Dewi, S.Sn.

o Ir. Hari Utomo

5. Ahli Pendidikan Luar Biasa (Pengkaji Bahasa Tulis) :

o Dra. Endang Purbaningrum, M.Kes.

o Drs. Wagino, M.Pd.

o Drs. Suparkun

o Dr. Yuliati, M.Pd.

F. Tempat dan Waktu Pelaksanaan.

Pelaksanaan kegiatan penulisan naskah program Video/televisi pembelajaran Taman Kanak Kanak Luar Biasa (TKLB-B) akan dilaksanakan selama lima hari tanggal 8 s/d `12 Pebruari 2010