Ibu Memotivasi Aku Belajar Tanpa LBB

 



Saat aku SMA kelas 12, rata-rata teman-temanku mengikuti bimbingan belajar. Dan parahnya, teman yang aku taksir dari sekolah sebelah juga mengikuti bimbingan belajar. Jika sekolah dia selalu memakai jaket bertuliskan Lembaga Bimbingan Belajarnya, warna jaketnya hitam, sangat keren, bukan hanya jaketnya yang keren, yang memakai jaket juga keren, sangat cool, aduh........ pengen banget aku ikut LBB itu, jadi aku bisa ketemu dia di LBB, kan aku hanya bisa ketemu saat pagi datang sekolah, saat istirahat, dan saat pulang sekolah, rasanya kurang deh. Aku sekolah di SMA Negeri 1 Surabaya saat itu, dan yang aku taksir sekolah di SMA Negeri 2 Surabaya, sekolah kami memiliki satu gerbang, hehe, baguslah. Jangan dipisah deh gerbangnya. aku merengek kepada ibuku agar aku boleh ikut LBB

Aku mulai nih ....

Aku: Bu, sepertinya aku perlu LBB untuk membantu belajarku, karena aku udah mau masuk Universitas.

Ibu: Untuk apa, apa belajar sendiri gak cukup?

Aku: Biar ada yang membahaskan soal bu....

Ibu: kan tetangga kita banyak yang mahasiswa Unesa (karena rumahku ketintang saat itu dekat Unesa) silakan bertanya pada mahasiswa itu kan pintar pintar pasti bisa jawab.

Aku: tapi kan aku gak punya buku latihannya...

Ibu: ya difotocopy aja

Aku: di tempat LBB kan diajarin trik biar bisa ngerjakan soal UMPTN bu...aku pengen masuk FK UA

Ibu: apa semua yang masuk FK UA adalah dulunya ikut LBB?

Aku: ya tidak

Ibu: Kenapa tidak?

Aku: nasib

Ibu: kamu harus belajar keras agar bisa masuk FK UA tanpa LBB, jadilah nasib yang bisa masuk FK UA tanpa LBB

Aku: ok lah

walau sedih, ibuku terus menyemangati aku belajar, akhirnya aku diteria di FKUA walau di D3 Kesehatan, Tanpa LBB

Terima kasih Ibu, Happy Mother Day

Note: yang aku taksir juga di UA tapi Fakultas lain, dan kita gak pernah ketemu lagi... hingga suatu saat kita bertemu.... bersambung.....